😌😌Always 1k+ word, ehem lil bit mature content ehem, FAJRI + MAS CLINTON😌😌
___________________
Kepalanya sangat pening, perlahan ia membuka matanya. Awalnya gelap. Retinanya berusaha menyesuaikan keaadaan. Memang gelap, sepertinya sudah larut malam.
Rian duduk dan bertumpu pada sandaran tempat tidur dibelakangnya. Kepalanya masih sangat pusing. Dia berusaha memahami apa yang barusan terjadi.
Dia bangun sudah ada di... kasur-
Kasur? Rian tertidur dikasur? Milik siapa? Lalu ini kamar siapa?. Jantung Rian agar berpacu... tapi ketika ia merasakan tubuhnya masih utuh dan pakaiannya lengkap dia menghela napas.Ketika Rian masih sibuk menenangkan diri. Kenop pintu terbuka menampilkan seoranh laki-laki menghampirinya hanya menggunakan bathrobe.
"Rian? Sudah sadar rupanya. Kamu tadi pingsan ya gara-gara minum bius. haha maaf ya... tapi kalau tidak pakai cara itu, kamu terus berontak"
Rian mau menertawai dirinya sendiri. Betapa bodoh kelakuannya. Terjebak oleh bualan Clinton.
"Gue bilang gue cukup sama lo gue capek bangsat!!"
"Gue emang bangsat Rian. Gue seorang bangsat posesif, gue mau milikin lo seutuhnya. Tapi sorry, gue ngga serendah itu buat nidurin lo tanpa lo sadar. Gue mau lo sadar. Yang sayang lo cuma gue...Rian"
Sayang? Sayang katanya? Jadi definisi kasih sayang itu begini. Sepihak? Rian bahkan sangat benci ketika dia harus bertatap muka lagi dengan Clinton. Jika bisa, Rian bahkan tidak mau berbicara satu huruf pun pada Clinton. Rian sudah memblacklist Clinton.
Clinton maju selangkah didepan Rian mendekat kearah kasur hotel yang ditempati Rian. Rian menekuk kakinya. Aura disekitarnya mendadak mencekam.
"Nggak Clinton!! Jangan sentuh gue!"
Rian masih pusing namun dia masih bisa mengontrol tubuhnya. Cairan bening mengalir pada kedua matanya. Namun tenaganya tak sekuat Clinton. Clinton meraih kedua tanganya dan mengikatnya menggunakan ikat pinggang dan mengambil sapu tangan untuk membekap mulut Rian.
Clinton benar-benar diluar kendali. Rian sangat takut akan kenyataan yang akan dilihat dan rasakanya.
"Rian, stop... jangan nangis oke. Aku ngga suka kamu nangis... nggak bakalan sakit kok kamu percaya sama aku oke"
Clinton tersenyum lembut dan mengusap jejak tangisan Rian dipipinya. Namun Rian menggeleng untuk menghindarinya. Sungguh, Rian merasa sangat menjijikan. Tapi, semua demi Fajar... setidaknya Fajar dapat mencari pasangan lain ketika Rian pergi nanti. Ketika Rian rela mengorbankan diri demi Fajar. Rian sangat menyayangi Fajar. Andai Fajar tau...
Clinton mulai menciumi tanganya yang diikat sangat kencang. Rian merasakan tubuhnya panas dan mengejang, tangisanya pilu... cukup dia memejamkan mata dan berharap esok dia bisa lupa.
Ciumannya berhenti. Clinton membuka seluruh kancing kemeja Rian dan matanya kembali beradu dengan iris Rian. Dia mengangkat tangan Rian dan memasukkan kepalanya diantara tangan Rian. Jarak mereka begitu dekat. Rian kembali menangis dengan suara teredam.
Rian menjerit tertahan ketika dengan kurang ajarnya Clinton menciumi lehernya dan membuat tanda kepemilikan.
'Fajar adalah mimpi indahnya. Fajar selalu berkata untuk berhenti pergi. Fajar memberinya kepercayaan. Tapi Rian merusaknya. Alasan buruk Rian. Alasan Rian agar Fajarnya lebih bahagia....tanpanya'

KAMU SEDANG MEMBACA
R E L A S I | athlete
Fanfiction"relasi itu hubungan, hubungan antara kita, aku dan kamu, biar bisa saling melengkapi, yakan?" 📎kumpulan shortfict with Athlete otp kesayangan anda :))