CHAPTER 07

27 8 0
                                    

Tolong ya jangan di scrool aja baca juga,hargai aku jika kalian mau di hargai ^^ soal nya banyak yang minta aku mampir ke cerita nya nah pas aku udah baca serius, comment terus votr Eh dia malah bales nya boomvote :" kan kesel gimana gituu jadi tolong ya d baca jangan vote doang :)

Happy reading para readerkuu ❤❤

------

"Ko music nya hilang?"gumam Vio. Ia meraba-raba telinga nya dan mengerutkan dahi nya.

"Lho ko headseat gue gada di telinga gue?"lanjut nya dengan heran.

"Ekhem!"

Vio menoleh ke asal suara itu dan membulatkan mata nya sempurna lalu menyengir.

"Eh bapa hahah makin ganteng aja pak sekarang haha tapi sayangnya duda hahaha"ujar Vio. Semua murid di kelas tertawa kencang mendengar perkataan Vio.

"KELUAR KAMU!"teriak pak Tio disertai lotottan mata nya.

"Gak ah ntar kalo saya keluar bapa kangen lagi sama saya"ujar Vio. Hazel&Hellen mengangguk membenarkan perkataan Vio.

"Idih!pede banget kamu!!keluar cepat!!"jawab Pak Tio dengan emosi.

"Jangan gitu dong pak"ucap Vio.

"Siapa suruh kamu nanyi saat pelajaran berlangsung?! !"balas Pak Tio.

"Gada sih pak hehe"

"Kalau begitu keluar sekarang!"

"Pacarlo disuruh keluar tuh ngga niat nemenin??"tanya Gibran dengan nada menggoda. Daren terkekeh.

"Pasti nya gue temenin"ujar Daren dengan senyum kotak nya.

"Iya elah gausah marah-marah gitu dong!berisik tau pak,ini saya juga udah mau keluar ko"ucap Vio dengan jengkel kemudian berjalan santai ke luar kelas.

Setelah Vio keluar kelas nya ia mengayunkan kedua kaki nya ke arah kantin.

Kini kelas kembali sunyi Pak Tio juga kembali menulis di papan tulis, semua murid di kelas memerhatikan ke depan.

"Sono kata nya mau nemenin"bisik Gibran sambil menyenggol lengan Daren.

"Iya ntar dulu sabar"balas Daren ikut berbisik.

"Weh lo berdua kalo mau bisik-bisikan jangan deket gua dah sono pindah tempat lo berdua"oceh Alex.

"Bisa ngomong juga ternyata"celetuk Daren sambil menyengir. Alex memandang tak suka.

"Ya bisalah, lo ngga liat gua juga punya mulut?"balas Alex dengan sinis. Daren dan Gibran terkekeh.

Daren menarik nafas nya dalam kemudian tersenyum miring.

"PAK!"panggil Daren dengan menggebrak meja sekaligus membentak.

Semua murid sentak kaget dan menatap Daren dengan berbagai macam tatapan ada yang menatap nya tidak suka,biasa saja,bingung dan lain nya. Daren tak memperdulikan nya.

Pak Tio menoleh ke arah nya dengan tatapan tidak suka.

"Kamu ngga di ajarin sopan santun ha?"tanya pak Tio menahan emosi.

"Di ajarin ko pak"

"Terus ngapain tadi gebrak meja dan ngebentak?!biar apasi biar apa?!"

"Biar di suruh keluar juga kya Vio"

Pak Tio menaikkan satu alis nya, ia merasa bingung sekaligus jeran dengan Daren.Bagaimana bisa ia berharap untuk di keluarkan juga dari kelas?sementara yang lain berharap untuk tidak di keluarkan sedangkan Daren?ia malah mengharapkan itu.

SCRET TO LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang