Thanks to NiallerChips untuk komen nya, bisa dong yang lain komen.
Sore tadi, bahkan sampai makan malam satu meja, kami–gw, Luke dan Harry– gak saling ngobrol, hanya ibu yang berusaha mengajak kami atau kebih tepat nya Harry bicara, karna gw dan Luke lebih banyak diam.
Gw masih belum mau ngomong sama Harry sedangkan Luke gw masih memikirkan perkataan nya itu. Di jam setengah satu malam ini gw bangkit dari kasur sepelan mungkin supaya tidak membangun kan ibu. Iya gw tidur sama Ibu dan kamar gw di pakai Harry sama Luke.
Gw juga memikirkan perkataan ibu, pas tadi sore soal Luke.
"Luke itu masih sayang banget sama kamu Ta. Masa kamu udah gak sama dia. Keliatan loh dari raut wajah nya kalau dia masih Cinta sama kamu, dari cara dia ngelihat kamu contoh nya"Kaget nya Gw saat melihat Luke yang tertidur di sofa ruang tamu dengan kaki yang tertekuk karna sofa yang panjang nya tidak sesuai untuk manusia kelebihan kalsium semacam Luke. Gw kembali ke kamar dan mengambil selimut lalu memakaikan selimut itu ke Luke. Gw melanjutkan jalan gw menuju dapur, untuk mencari apapun yang bisa dimakan di kulkas. Tapi sayang nya cuma ada sayur mentah aja dan mie instan, dari pada gw kelaperan –padahal udah makan malam tadi– akhirnya gw masak mie itu. Gw memotong sayur sawi sambil menunggu air mendidih.
"Kamu ngapain?"
Hampir jari gw ikut teriris karna kaget dengan kehadiran Harry di pintu dapur.
Dia mendekat kearah gw sambil tersenyum lemah dan rambut yang berantakan.Gw melanjutkan memotong sawi itu tanpa menjawab pertanyaan nya.
"Kamu masih belum mau ngomong sama aku?"Sawi dan mie gw masukan ke panci disaat air sudah mendidih. Masih enggan untuk menjawab pertanyaan Harry.
"Aku minta maaf. For everything i ever do. Jujur aku gak tau kamu kenapa, apa yang salah sama aku sampai kamu kemari dan jauhi aku, aku gak tau"
Gw mendengarkan Harry tapi mata gw mengarah ke panci yang sedang merebus mie ini.
"Kalau kamu marah karna kamu tau aku mau di nikahin sama Regina, aku mau jelasin detik ini juga"
Jujur gw kaget pas dia bilang dia mau di nikahin sama Regina, padahal gw marah sama dia karna gw ngeliat dia tidur sama cewek lain. Tapi fakta yang ini lebih menyakitkan.
"Aku gak pernah setuju aku di nikahin sama Regina, Regina sahabat aku dan aku juga gak ada perasaan lebih apapun untuk Regina. Aku kemari untuk kamu, aku mengabaikan segala ancaman Papa yang akan cabut jabatan presdir aku. Ta dua hari lagi sebenarnya hari aku tunangan, dan aku gak mau pulang kecuali kamu ikut aku pulang ke Jakarta"
Tangan gw mematikan kompor dan memberanikan diri menatap Harry.
"Kenapa kamu tidur sama cewek lain waktu itu?"
Hanya jawaban dari pertanyaan itu yang mau gw dengar, gw hargai perjuangan nya datang kemari, merelakan jabatan dan kepercayaan ayah nya cuma buat ngejar cewek macam gw.
"Aku gak per–"
"Yes you are!" sentak gw
"Aku lihat didepan mata aku sendiri kamu tidur sama cewek itu dengan keadaan naked Harry! Kamu tau aku niat nya mau lihat kamu yang gak bisa di hubungi dan ternyata kamu nya…"
Tenggorokan gw sakit menahan isak tangis dan akhirnya pecah.
"Ta dengar dulu, please dengar dulu. Bahkan aku gak tau kalau aku pernah ngelakuin itu–"
"Kamu pernah lihat bungkus sate padang di depan kamar kamu? Malam itu juga aku kehilangan kepercayaan dari kamu" lanjut gw.
"Bisa kamu dengerin aku dulu!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah •harry
FanfictionNikah / Marriage (n) the formal union of a man and a woman, typically recognized by law, by which they become husband and wife. MALES REVISI💨