Gw gak mau sok tegar. Rasanya gw gak mau datang hari ini, tapi karna Tasya yang minta secara langsung gw bisa apa. Bahu gw berkali-kali di tepuk Calum dan dia bertanya apa gw baik-baik aja setelah gw lihat Harry dan Tasya sah jadi suami istri pada pernikahan ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Banyak yang gw kenal disini. Ada Bianca sama Liam yang lagi memangku anaknya, Jessie tetangga Tasya yang centil dan dia lagi ngobrol sama beberapa cewek, Om Ayodhya, ibu-tasya's mom. Hampir yang Tasya kenal gw kenal mereka, karna dulu Tasya gak sungkan buat menceritakan semua keseharian nya.
Gw mengambil satu gelas minuman yang di bawa pelayan yang tersebar disini. Senyum lebar Tasya yang terlempar saat dia melihat gw dan dia datang kearah gw dengan gaun yang gw tahu itu sangat ribet dia pakai, namun cocok untuk nya, sangat cocok, sangat cantik.
"How do i look?" ujar nya begitu sampai didepan gw sambil memutar tubuhnya.
Gw terkekeh dengan tingkah nya yang terkadang seperti anak kecil. "Cantik banget malah"
Tangan gw rentangkan bermaksud agar Tasya masuk kedalam dekapan gw dan akhirnya dia mengerti, dengan tidak sabar nya menabrakan tubuh nya membuat gw sedikit limbung.
"Gini ya, cewek tomboy yang pas nikah ya ampun paling semua tau gak. Tadi aku liat katelyn sama Alex, masa perut katelyn gede"
"Itu berarti dia hamil Luke" Tasya memukul kepala gw ringan dengan bucket bunga yang dia pegang.
"Ah asik dansa" ujar Tasya sambil bertepuk tangan dengan senang. Ia memberikan gw bucket bunga yang sejak awal pernikahan dia pegang.
"Cari pasangan Luke!"
Setelah kalimat itu Tasya meninggalkan gw berdiri sendiri disini. Memperhatikan Ia yang menghampiri Harry dengan kedua tangan nya mengangkat gaun putih panjang nya itu, lalu Tasya dan Harry berdansa sambil di perhatikan tamu yang lain. Semakin lama para tamu ikut berdansa.
Dua tahun lalu adalah penyesalan terbesar gw karna memutuskan hubungan gw dengan Tasya. Dulu gw berpikir, gw akan kembali dan melamar Tasya. Tapi takdir bicara lain, Tasya berakhir bahagia bersama Harry dan gw disini mencoba mencari kebahagiaan gw sendiri tanpa Tasya.
Ngomong-ngomong Jabatan presdir Harry gak di cabut, dan sahabat per-mahoan gw–Calum– masih jadi pemegang perusahaan Harry. Bokap nya bisa nerima ini semua, sedangkan regina cewek itu dia tinggal di Singapur. Kenapa gw tahu? Harry cerita ke gw, kami mulai saling bicara akhir-akhir ini.
"Kakak gak dansa?"
Ada anak kecil berumur sekitar tujuh tahun memakai gaun soft pink dan memakai flower crown berdiri disamping gw.
"Aku gak punya pasangan. Kamu mau dansa sama aku young lady" ujar gw sambil menawarkan nya secara formal dan dia mengangguk antusias dan menyambut tangan gw.
Karna tinggi anak ini yang cukup kalah dengan tinggi badan gw membuat gw cukup sulit berdansa dengan nya.
"Kata kak Tasya kamu sahabat nya ya"
Sahabat ya Tasya, thanks sudah memberikan gelar yang lebih baik dari pada kata 'mantan'
"Iya"
"Nama kamu siapa?" tanya gw cukup penasaran yang gw rasa dia adalah sepupu Tasya.
"Nama Aku Allena kak Luke"
"Kak Luke ganteng, kalau aku sudah besar aku mau nikah sama Kak Luke" sambung nya dan itu membuat gw tertawa.
Gw melihat kearah Tasya dan Harry yang terlihat mesra dan sesekali tertawa, itu cukup untuk menghibur gw. Gw senang, kalau Tasya bahagia.
Mungkin waktunya gw merelakan Tasya seutuh nya. Dan mencari seseorang untuk menjadi pendamping hidup gw setelah ini.
Seseorang wanita yang akan gw nikahi.
Tamat.
Akhirnya gw ada waktu untuk menyelesaikan story yang bikin gw jadi bucin ini ya allah 😖. Terima kasih atas waktu, vote dan komen nya.
You guys so incredible.
I luv u seperti Liam mencitai bear. Seperti Louis mencitai freddie. Seperti Niall mencintai pada kentang. Seperti Harry menyayangi mom anne and Gemma. Dan seperti gw mencintai Lucas Robert Hemmings