Chapter 20

2.2K 109 18
                                    

#Khristian POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Khristian POV

"Halo Khristian," sapa di sebrang telepon.

"Tony, bisakah kau datang ke rumah sakit? Mark sedang di rumah sakit," ucapku.

"Ada apa dengan Mark?" Tanyanya dengan panik. Sudah kuduga dia akan panik.

"Aku akan menceritakannya nanti," ucapku dan menutup panggilan telepon.

"Hah," aku mendesah frustasi dengan apa yang sudah terjadi. Bagaimana bisa semuanya akan berjalan seperti ini? Sungguh, aku tak tahu ini semua. Sekarang aku harus menunggu sampai aku diprerbolehkan masuk. Bosan, bimbang, khawatir, dan frustasi, semau menjadi satu. Tak terasa air mataku mengalir, aku menangis tak mengeluarkan suara.

Aku bingung harus berbuat apa selain menunggu, panggilan yang terus masuk sekarang tak aku angkat. Aku mengingat bagaimana kepala Mark di injak oleh Liliana, bahkan aku tak tega melihat wajahnya yang hancur. Rasanya aku ingin marah sekali, lihat saja mungkin bukan sekarang, tapi suatu hari nanti.

"Khristian," panggil Tony dengan wajah yang pinik, Andrew juga ikut bersamanya. Ku usap air mataku dengan cepat. Tony menghampiriku dan aku langusung menceritakan semuanya dan membuat Tony membeku, dan langsung lemas ketika dia duduk. Beruntung Andrew menopangnya, kalau tidak dia akan terjatuh.

"Aku ingin marah padamu, tapi kau belahan jiwanya, semua sudah terjadi, dan itu semua tak akan mengubah apapun jika aku aku marah, bahkan memperburuk keadaan," ucap Tony. Andrew memeluknya dan mengusap kepalanya dengan penuh perhatian.

"Maaf," ucapku. Tony menatapku dan tersenyum dengan air mata yang mengalir.

"No, you don't need to apologize. Aku sudah memaafkan mu Khristian, sekarang aku hanya bisa berharap Mark baik-baik saja," ucapnya. Aku mengangguk, ya Mark pasti akan baik-baik saja. Pintu ruangan terbuka dan aku langsung menghampiri dokter.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanyaku langsung.

"Apa kau keluarganya?" Tanya dokter itu.

"Ya, aku bagian dari keluarganya," jawabku.

"Oke, kau bisa ke kantorku?" Tanyanya. Aku mengangguk dan mengikuti dokter itu pergi ke ruangannya. Tony dan Andrew menetap di sana untuk menunggu Mark sadar. Hingga akhirnya aku sampai di ruangan dokter itu.

"Silahkan duduk," ucap dokter itu mempersilahkanku untuk duduk.

"Perkenalkan nama saya Josh," dokter itu memperkenalkan dirinya padaku.

"Saya Khristian, apa penyakit yang diderita Mark sangat serius?" Tanyaku.

"Begini, aku masih tak tahu apa yang terjadi, tapi aku akan menelitinya lagi. Begini, apa kau tahu orientasi seksualnya? Apa kau tahu dia belakangan ini berhubungan dengan pria?" Tanya dokter itu. Aku bingung harus menjawab apa, tapi aku harus jujur, aku takut kalau ada sesuatu yang berbahaya untuk Mark.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang