Prolog

16.6K 484 13
                                    

Khristian adalah pria tampan yang mencintai pekerjaannya, dengan tinggi 180 cm dan mata berwarna biru, rahang tegas dan menarik minta para gadis itu sudah menjadi penglihatannya sehari-hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Khristian adalah pria tampan yang mencintai pekerjaannya, dengan tinggi 180 cm dan mata berwarna biru, rahang tegas dan menarik minta para gadis itu sudah menjadi penglihatannya sehari-hari. Dia menyendiri dengan alasan tidak mau memberi harapan palsu, dan tidak ada seorang wanita yang menarik mintanya

"Simpan semua berkas di atas meja ku, jangan biarkan seorang pun menyentuhnya kecuali aku dan kau! karena kau yang memegang berkasnya." Printah Krishtian kepada Andrew -Asistennya- ketika hendak akan keluar ruangannya. Dengan wajah kusam dan kusutnya karena terlalu lama berkutat dengan komputernya.

"Yes sir" jawab Andrew.

"Siapkan mobil ku di depan gedung!"

"Mobil anda sudah di depan gedung tuan".

"Oh, benarkah? Sejak kapan?" Tanya Krhistian bingung.

"Sejak dua jam yang lalu anda memintanya sir." jawab Andrew atas pertanyaannya.

Khristian bingung dengan jawaban yang diberikan oleh asistennya itu. Karena dia tak merasa, telah memerintah asistennya itu untuk membawakan mobilnya itu ke depan gedung.

"Apakah anda dehidrasi tuan?" Tanya Andrew kepada Khristian yang kebingungan.

"Kenapa kau menyimpulkannya seperti itu?" Tanya Khristian kembali.

"Karena saya lihat di media Internet, orang yang lupa ingatan, biasanya dia dehidrasi saya punya air mineral, apa anda mau tuan?" Jawab Andrew

Khristian mengerutkan dahinya dan memijit pelipisnya, lantaran asistennya yang terlalu percaya pada media masa. Walau itu sepenuhnya kenyataan tetapi Khristian, tidak merasa haus hanya saja dia lelah.

"Tidak perlu, ku rasa aku harus membatasi dirimu dalam media Internet itu, kau tahu? Aku hanya lelah dan lagi, di ruanganku selalu ada air mineral, dan mengapa kau menyimpulkannya seperti itu huh?" Jawab Khristian kepada asistennya itu. Andrew hanya diam dan mengikuti bosnya itu, menuju luar gedung menggunakan lift.

Khristian langsung menuju mobilnya, karena ia sangat ingin bersantai di kamarnya itu tanpa ada gangguan. Walau dia masih bersama orang tuanya, lebih tepatnya orang taunya yang ingin tinggal bersama anaknya untuk beberapa bulan ke depan. Khristian tidak mempermasalahkannya karena jujur dia sangat menyayangi keluarganya itu.

Sesampainya di rumah ia disambut hangat oleh keluarganya membuat rasa lelah dan penat menguap begitu saja. Senyum tampannya tercetak di wajahnya.

"Aku pulang." Sapa Khristian

"Kau sudah pulang nak? Apa kau lelah?" Tanya papahnya

"Ya begitulah, dimana mama batang hidungnya tak terlihat?" Tanya Khristian pada ayahnya yang sedang menonton siaran TV.

"Ada di dapur, makanan akan segera tersaji di atas meja" Jawab ayahnya tanpa menoleh kearahnya.

Khristian langsung melepas sepatu, kaus kaki, jas, dan dasinya ia menghampiri sang ibu lalu mencium pipi ibunya.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang