-Jika ini bukan saat nya memiliki mu, berarti ini saat nya untuk
melupakan muMobil berwarna hitam itu sudah terparkir rapi di halaman sebuah apartemen mewah.
Dengan langkah yang elegan Seulgi keluar dari mobil itu dan menuju kamar apartemennya, diikuti seorang pria muda di belakangnya.Langkahnya terhenti di kamar nomor 123 D itu, dia segera memasukkan pin dan menghempas kan tubuh nya ke sofa empuk berbahan beludru itu.
"Gimana Dev? Lo udah dapat informasi?" Tanya Seulgi kepada lelaki muda yang ternyata bernama Devano itu.
Devano segera menatap Seulgi malas, "Gue terlahir bukan buat nurutin semua permintaan aneh lo" ucapnya dengan tajam.
"Lo gak salah ngomong?" Tanya Seulgi sambil tersenyum miring.
"Lo sadar gak sih selama ini lo tuh egois! Gara-gara lo orang ternama bukan berarti lo bisa ngebuang ludah sembarangan layak nya lo berkuasa atas segala nya" Devano sangat menggebu-gebu mengeluarkan isi hati nya selama ini.
Seulgi langsung terbelalak mendengar omongan Devan. "Lo tuh yang harus sadar Devano! Lo ga bakalan bisa hidup kalo gak gara-gara keluarga gue! Sadar gak sih lo cuma anak angkat?!"
Plak!
Satu tamparan mendarat mulus di pipi Seulgi, Devano tidak bisa menahan emosi nya lagi, gadis ini sudah sangat keterlaluan.
"Denger ya, gue bisa hidup gara-gara mama sama papa. Bukan gara-gara lo Seulgi yang terhormat" Devan segera keluar dari ruangan itu dan meninggal kan Seulgi yang terpaku.
Jika kalian menganggap Devano adalah pribadi yang tidak tau diri sebab dia menampar saudara angkatnya, u definitely wrong guys!
Dia sebenarnya adalah penyemir sepatu langganan ayah Seulgi---Hendry--, itu saat dia berumur 10 tahun. Karena dia selalu mangkal di depan kantor Hendry, dia pun jadi dikenal dekat oleh pria itu. Hendry yang mengetahui fakta bahwa Devan adalah anak yatim piatu pun memutuskan mengangkat Devan sebagai anaknya, kebetulan umurnya sebaya dengan putri kecil nya, Seulgi.
Tapi karena Seulgi terbiasa dimanja oleh kedua orang tua nya, dia tidak bisa menerima kehadiran Devan dengan senang. Dia selalu menyuruh Devan ini itu dan jika Devan membantah nya, dia akan mengungkit fakta bahwa dia adalah anak angkat. Jadi wajar kan?
Kembali lagi ke Seulgi. Gadis itu hanya bisa terdiam sambil memijit pelipis nya. "Fucking bastard! Gue ga nyangka si yatim itu berani ngomong ke gue" di merutuk sendiri.
Tiba-tiba suara ponsel nya berdering.
'Iya halo?'
'Lagi gak ada jadwal kok'
'Serius? Iya saya segera kesana'
Dia sangat gembira menerima telfon itu sampai-sampai ia mau terjungkir dari sofa itu. "Gue ga butuh bantuan lo Devano, a queen gets everything" dia terlihat seperti tokoh antagonis sekarang.
***
"Harus berapa kali gue bilang Pd nim? Gue ga mau ngikutin rumor sampah itu!"
Jimin sangat emosi melihat PD Shi Hyuk yang sekongkol dengan Seulgi untuk membujuk Jimin melakukan hubungan kontrak lagi.
Seulgi yang sampai 10 menit yang lalu hanya bersikap santai.
"Ikutin aja lah alur nya sayang, kita pasti bisa kok" ujar nya sambil memainkan kuku-kuku panjang nya.
"Ih hyung keluar yok, eneg gue lama-lama disini" ajak J-Hope pada Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're a singing star [BTS FF X ParkJimin]✔
Fanfiction👉👉[ On going ]✔✔ Kaya dan selalu mendapatkan keinginannya, bukan berarti tak ada hal yang mengganjal dalam hidup nya. Mulai dari masalah percintaan, perkuliahan, dan passion yang terkadang jauh diluar ekspektasi. Belum lagi masalah kesetia kawana...