Angin khas musim semi itu berhembus sedikit liar sehingga membuat topi baret yang bernaung di kepala gadis mungil itu terjatuh. Dengan langkah pasti dia beranjak untuk mengambil topi nya tapi sebuah tangan mungil lain nya menarik nya untuk duduk kembali.
"Biar Keysa aja" ujarnya dan kemudian berlari kearah pohon rindang, tempat terjatuh nya topi itu.
Kemudian dia kembali dan memasangkan baret itu ke kepala gadis kecil di sebelahnya, gadis itu hanya tersenyum manis.
"Yuna! ajak adik mu pulang, sebentar lagi akan hujan" dari kejauhan terdengar suara wanita muda yang sedikit berteriak.
Gadis yang merasa di suruh pun segera menghampiri kedua gadis mungil yang sedang asik dengan dunia mereka sendiri. "Keysa, ....., ayok kita pulang", dia kemudian menarik satu persatu tangan mereka.
"Tapi ..... ingin beli es krim katanya" ujar Keysa kecil sambil menatap kakaknya penuh harap.
Gadis di sebelah nya hanya ikut manggut-manggut.
"aish, nanti unni beli kan. Ayo sekarang kita ke mobil"
Mereka pun segera berlari kecil karena gerimis sudah mulai turun.
"Keysa dan ....., kenapa lama sekali nak?" tanya wanita itu ketika semua anak nya sudah memasuki mobil.
"tadi dia ingin beli es krim ma" ujar Keysa.
"Yaudah, nanti papa belikan es krim buat Keysa,......, dan unni Yuna yaa"
-----
Tring!
Keysa terbangun dari tidur nya disertai dengan suara ponsel nya. Dia langsung terduduk di pinggir kasur king size itu, mencoba mengingat-ingat apa yang hilang dari mimpi nya itu.
"Dia itu siapa?" gumamnya.
Tring!
Lagi-lagi suara ponselnya membuyarkan isi pikiran gadis itu, dengan cepat dia menyambar ponsel nya yang berada di atas nakas itu. Begitu men-cek ponsel nya, kedua manik nya membulat sempurna.
50 message.
Bukan. Bukan. Bukan jumlah dari pesan itu yang membuat nya terkejut, melainkan 2 pesan terakhir.
'Turunlah, apa kau belum bangun?'
'Ku harap kau cepat turun ke bawah, aku mulai kewalahan dengan bibi ini'
Dengan ketidak yakinan dia segera turun ke ruang tamu. Berbekal dengan handuk yang dibawa nya untuk menutupi wajah bangun tidur nya, jaga-jaga siapa tau sosok itu betulan muncul. Hati kecil nya tidak berharap banyak..., tapi apa salahnya?
Dan benar, ada seseorang yang tengah berbicara canggung dengan Mawar.
"Jimin...." suara nya nyaris tertelan.
Tidak! mata itu, senyuman itu!
Dia nyata bukan main! Dia benar-benar Park Jimin , idola yang dulu tak dipandang Keysa.
"Hai" pria itu pun berjalan mendekat ke arah Keysa.
Gadis itu semakin menutupi wajahnya dengan handuk, sekarang benda itu beralih fungsi sebagai penyeka airmata bahagia.
Tangan lelaki itu dengan lembut sedikit menarik handuk yang sejak tadi menutupi wajah indah itu. "Hei, kau menangis", dia langsung menangkup pipi gadis itu dan mulai menyeka airmata miliknya.
"Hiks...,hiks.., kenapa k..kau kemari?" dengan sesenggukan Keysa mencoba untuk bicara.
Lelaki itu menatap nya teduh. SANGAT TEDUH.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're a singing star [BTS FF X ParkJimin]✔
Fanfiction👉👉[ On going ]✔✔ Kaya dan selalu mendapatkan keinginannya, bukan berarti tak ada hal yang mengganjal dalam hidup nya. Mulai dari masalah percintaan, perkuliahan, dan passion yang terkadang jauh diluar ekspektasi. Belum lagi masalah kesetia kawana...