14

8 7 1
                                    


2000 kata++ buat yang masih tega jadi siders, pergi aje lu sono! Sakit hati gw nulis panjang2 kgk dihargain:(

Buat siders : Lo ga a6,
Lo ga keren
Lo ga cuco meyong

🌜🌞🌜

Berendam di bathtub ditambah dengan segelas teh hijau yang sengaja diseduh Mawar karena permintaan nona mudanya itu, membuat senja Keysa semakin bermakna.
Dia sangat menyukai suasana seperti ini, kecuali jika ada yang mengganggu nya dari kenimatan duniawi ini.

"DEK!! Makan"

Bangsat, baru aja disinggung.

Gedoran dari pintu kamar mandi yang transparan tapi tidak tembus pandang itu, tak berhenti-berhenti. Untung saja itu terbuat dari kaca mahal yang diimport langsung dari New York.

"DEK!!"

"Keysa Sandara!"

Keysa segera membuka matanya yang hampir tertidur karena sudah terbawa atmospher, dia menggertakkan gigi nya. "Kalo ga kakak gue, udah gue tampol tuh".
Dia segera keluar dari bathtub mahal itu dan meraih jubah mandi nya.

"Key---"

"Iya ni! Is ribut banget sih, kagak bisa gua santai" Keysa menatap Yuna tajam.

"Lo sih ga nyahut, udah buruan turun kebawah" Yura segera keluar dari kamar itu.

Keysa segera memakai piyama tidur nya, tidak usah repot-repot mengeringkan rambut karena dia tidak ingin pergi kemana-mana. Kemudian dia turun ke lantai satu dengan bermodal kan bedak bayi.

"Udah mandi nya tuan putri?" Goda papa nya.

Gadis itu terkekeh kecil dan segera duduk rapi, dia memang selalu menjadi orang yang ditunggu. Karena dia lebih memilih mengerjakan sesuatu dengan santai tapi pasti daripada ngebut tapi....,pasti juga.

Nila asam-manis, tempura udang, salad buah dan aneka  makanan lainnya sudah terhidang di meja makan. Fix! Keysa akan makan 2 porsi hari ini, karena semuanya makanan kesukaannya---persetan berat badan!

Dentingan sendok dan garpu menghiasi ruangan besar itu, bahkan Mawar yang 'rajin cakap' pun selalu berusaha hening saat Keluarga Sandara sedang makan bersama. Standart orang kaya mungkin.

"Pa?"

Robin yang merasa terpanggil pun memberhentikan aktivitas nya, dan menoleh ke putri bungsu nya itu.

"Papa punya yayasan panti asuhan kan?" Tanya Keysa.

"Iya, ada beberapa sayang" jawab Robin, tumben-tumbennya putri nya  yang satu itu bertanya seperti itu.

"Kenapa kita ga pernah diajakin berkunjung kesana, iya kan ni?" Keysa meminta pendapat Yuna yang sejak tadi tetap fokus kepada salad buah nya.

"Tempat nya di luar kota sayang, bukan di Jakarta" solot Nyoya Sandara.

Keysa tidak menghiraukan ucapan mamanya, karena dia memang tidak bertanya pada beliau.
Dan Keysa juga merasa kalau itu kibulan semata.

"Apa papa tau panti asuhan Isabel?" Pertanyaan Keysa memang menjurus kesana sejak tadi, dia merasa dejavu saat pergi ke panti itu siang tadi.

"Uhukk..!"

Semua dikaget kan oleh suara tersedak Robin, istrinya segera memberikan segelas air kepadanya. Yuna dan Mawar pun tampak khawatir, hanya Keysa yang terlihat bingung.

"Keysa! Kamu kenapa sih?" Nyonya Sandara spontan memarahi putri bungsu nya itu.

Gadis yang disinggung itu pun mulai menautkan kedua alis tebal nya, "kok tiba-tiba tersedak pa?" Tanya nya dengan tatapan mengintimidasi.

You're a singing star [BTS FF X ParkJimin]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang