"ben... kamu kalau besar mau jadi apa". tanya sahabatku Michel
"yah jadi manusia lah, masa hewan". kataku santai
"bukan itu maksudku bodoh...". kata michel sambil menjitak kepalaku.
"akh.. sakit tau ihh Michel kalau memukul kasar banget, emangnya maksud kamu apa?" tanyaku kesal karena di jitak oleh Michel.
"maksudku kamu cita citanya apa?". kata Michel.
"aku mau jadi model, yah aku sih termotifasi oleh alex". kataku yang memancing tawa dari Michel.
"apa? kamu mau jadi model?hhh". aku langsung cemberut Michel memang dari dulu suka ceplas ceplos kalau bicara kadang aku juga kesal sama dia tapi yah aku bisah memaafkannya.
"hei kalian tertawa tidak ajak ajak" kata monica, Margareth dan juga Alex yang tiba tiba datang.
"mana ada, orang michelnya aja yang tertawa akunya tidak". kataku.
"hhh habisnya dia ingin menjadi model". kata Michel semuanyapun ikut tertawa termasuk alex. aku tambah kesal di buatya. saat asik tertawa aku merasa ada yang aneh dengan mereka karena suara tawanya terhenti aku memandang ke masing masing temanku dan itu sangat menyedihkan mereka terlihat menyeramkan yang mengeluarkan sebuah darah dari mulut dan matanya dan berubah menjadi monster yang menyeramkan.
"argggghhhh...," kataku yang terbangun dari tidur ku, itu hanya mimpi tapi rasanya seperti nyata.
"hoamm, kau kenapa Benaya". tanya Farel yang terbangun dari tidurnya akibat suaraku tadi.
"ah.. tidak ada apa apa aku hanya mimpi buruk". kataku yang kembali berbaring.
"ohh, baiklah kau sebaiknya tidur kembali, ini masih jam 2:00". kata Farel yang kemudian Tidur kembali.
sementara itu aku yang masih membuka mataku menangis mengkhawatirkan apa yang ku mimpikan tadi.
'aku takut jika mimpi ini adalah tanda bahwa rencana kami untuk menyembuhkan teman teman ini gagal' batinku yang mulai menangis.
"kak Benaya? kenapa kakak manangis?". tiba tiba suara yang lemah terdengar di telingaku, suara itu adalah suara Jesica.
"hiks..oh, tidak aku cuman merindukan kebersamaan ku dengan sahabatku". kataku yang melap air mata ku.
"kakak tenang saja rencana kita untuk menyembuhkan teman teman kita pasti akan berhasil". kata Jesica menenangkanku.
"tapi aku bermimpi yang seperti menandakan bahwa kita tidak bisah menyelamatkan mereka". kataku yang kembali menangis, Jesica melap air mataku dengan lembut.
"kak, mimpi itu hanya sebuah bunga tidur kita saja". kata Jesica berusaha untuk menenangkan ku.
"tapi bagaimana kalau mimpi itu benar". kataku lagi jesica hanya tersenyum manis memandangku.
"kakak waktu tidur sudah berdoa? kalau belum ayo kita berdoa bersama agar kita bisa tenang, karena doa bisah mengubah segalah nya". kata Jesica.
'pantes saja agusto menyukaimu, kau tidak hanya memiliki paras yang cantik namun kamu juga berhati baik'. batinku.
aku pun duduk bersama Jesica untuk berdoa, dan selesai berdoa, perkataan Jesica memang benar. aku mulai tenang dan kembali terlelap dengan tidurku.
SKIPP...
"hoammm.... ini sudah jam berapa?". tanyaku kepada teman temanku yang sedang siap siap.
"ini sudah jam 9 pagi". kata yudo sambil membereskan barang barang nya yang berantakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie in the school
TerrorBenaya adalah orang yang membuat sebuah ramuan, yang asal asalan namun, ramuan itu sangat indah karena ramuan tersebut berwarna warni dan warnanya tidak menyatu seperti pelangi. Hingga hal yang tidak diinginkan pun terjadi.