# Culture Espresso
"Apa anda ingin memesan sekarang, Tuan?"
Aku melihat beberapa temanku sesama pelayan wanita tampak berdebat untuk melayani seorang pria muda yang baru masuk ke Cafe. Selena tersenyum melihat tingkah teman-temannya yang sedang mencari perhatian ke pelanggan yang baru saja datang itu. Pasti dia sangat tampan, sehingga teman-teman saling berebut untuk melayaninya.
"Selena biarkan mereka berdebat, kau saja yang layani pemuda yang baru datang itu, rekomendasikan menu terbaru di kafe kita".
"Baik, Mr. Billy".
Mr Billy adalah pemilik Cafe tempatku bekerja, usianya telah mencapai 50 tahun. Tapi dia sangat energik dan baik kepada kami semua. Kami bukanlah pelayan baginya tapi sudah seperti keluarga.
Dan disinilah aku, berdiri dengan pakaian pelayan dan menatap sepasang mata cokelat yang aku lihat di universitas beberapa Minggu yang lalu. Pria ini memang sangat tampan. Dia pasti beberapa tingkat di atasku. Haruskah aku menyapanya? Ah tidak, kami baru bertemu sekali, itupun tidak sengaja jadi dia tidak mungkin mengenaliku.
"Secangkir kopi hitam, seporsi pasta dan semangkuk salad sayuran" katanya datar. Tapi aku dapat merasakan matanya melihatku penuh penilaian.
"Baik, tunggu sebentar, pesanan akan datang dalam 15menit". Kataku profesional.
Sejak hari itu aku sering melihatnya berkunjung di Cafe tempat aku bekerja, dia bisa duduk berjam-jam sambil membaca buku. Ah dari buku-buku yang diletakkan di mejanya aku baru tau kalau pemuda ini adalah mahasiswa di departemen kedokteran.
Percakapan kami hanya sebatas menanyakan menu pesanan, selebihnya kami tidak pernah berbicara.
Tapi akhir-akhir ini, dia selalu mengunjungi Cafe 1 jam sebelum tutup atau malah 10 menit sebelum Cafe tutup hanya untuk sekedar membawa segelas kopi untuk dibawa pulang.
"Pulang dengan aman Selena, dan bawalah roti panggang dengan keju kesukaanmu. Aku sengaja menyimpannya untuk mu. "
"Anda tidak harus melakukan itu Mr. Billy. Aku sudah bersyukur bisa bekerja disini"
"Hanya ini yang bisa aku lakukan, semoga sukses dengan ujianmu. Bawalah bukumu supaya kau bisa belajar disini ketika tidak ada pelanggan"
"Oh terimakasih Mr. Billy. Sampai jumpa besok"
"Sampai besok, Selena".
~~~>>>
"Anda sangat memperhatikan pegawai anda Mr Billy".
"Oh Austin, kau akan pulang? Iya dia adalah karyawan terbaik yang aku miliki, dia sudah seperti putriku".
" Aku bisa melihatnya. Baiklah, saya akan kembali ke Asrama. Sampai jumpa Mr.Billy".
"Bisakah kau mengawasi Selena dalam perjalanan pulang? Dia gadis yang sangat cantik, aku tidak ingin ada berandalan yang mengganggunya".
"Aku tidak yakin kita searah Mr. Billy".
"Tentu saja kalian searah, kalian satu Universitas. Jangan bilang kau tidak tau. Aku memperhatikanmu selama berminggu-minggu, aku tau kau menyukainya. Dia kuliah di departemen Bisnis".
"Baiklah Mr Billy anda menang. Tolong rahasiakan ini, buat ini hanya antara kita"
"Deal".
~~~~>>>>
Aku melihat Selena jauh di depan. Gadis itu sangat sopan padaku bahkan terkesan sangat menjaga jarak.
Dua kali aku melihatnya dikantin,
Kali pertama dia tidak mempedulikan aku, lalu kali kedua dia nyaris tersungkur tepat didepanku. Untung saja aku cepat menangkapnya, apabila tidak dia pasti sudah tersungkur dilantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ITU PASTI KEMBALI
RomanceSelena.... Setelah 10 tahun berlalu, akhirnya aku melihatnya lagi. Sekarang dia telah menjelma menjadi wanita dewasa yang sangat cantik. Dia bahkan lebih cantik setelah 10 tahun berlalu dan penampilannya juga telah berubah. Jika dulu selalu memakai...