Bab 13

2.5K 292 15
                                    

Kelinci gembul yang menjelma menjadi manusia. Sejak pertama V melihatnya, dia sudah tertarik pada kelinci itu. Dia sangat menggemaskan. Gigi kelinci yang menyembul di antara bibir merahnya sangatlah lucu. Serasa pas dengan pipi chubynya yang membuat V ingin menyubitnya.

"Tapi kenapa? Kenapa dia ketakutan saat melihatku? Apa aku semenakutkan itu? Oh ayolah, dia seorang lelaki. Seharusnya dia lebih berani dariku." Ucap V dalam hati.

"Aku Kookie." Ucapnya saat mamanya berhasil membujuknya untuk berkenalan dengan V.

"Aku Viera. Panggil aku V." Merekapun berjabatan. Sejak saat itu, V merasa nyaman bersama dengan kelincinya ini. Entah mengapa, hanya dengan melihat wajah imutnya saja sudah mampu membuat hati V menghangat. Dia jadi ingin selalu dekat dan membuat kelinci itu tertawa.

Tapi, hati V terasa marah kala melihat sosok yang sangat ingin dia bahagiakan itu dijahili oleh beberapa anak nakal. Emosinya sudah sampai ke ubun-ubun. Dengan tanpa keraguan, dia menendang anak nakal itu dan melepaskan kelincinya dari kejahilan mereka. Sedih rasanya melihat kelinci itu menangis. Tapi dia lega saat melihat kelincinya itu kembali tersenyum.
.
.
.

Tahun demi tahun berlalu. V tumbuh menjadi gadis yang cantik, dingin, kasar, dan pemberani. Kadang saat dia sendiri, dia mengingat kelinci gembul yang dulu sangat ia sayangi. Senyuman indah selalu terukir di wajahnya kala melihat wajah lucu itu.

"Kamu di mana sekarang Kook? Apakah kamu masih seperti kelinci? Aku sangat merindukanmu." Gumam V saat mengingat kenangan itu.

Waktu terus berjalan, tak banyak hal yang terjadi. Semua berjalan seperti biasa. Namun, semua tampak berbeda kala dia mendengar sebuah kenyataan yang tak ia duga. Iya, dia akan dijodohkan. Dia terkejut? Tentu saja. Tapi bukan karena kenyataan bahwa ia akan segera dinikahkan, tapi kenyataan bahwa orang yang dijodohkan dengannya adalah Jeon Jungkook, Kookie kelinci gembul yang sejak awal telah menempati ruang spesial di hatinya.

"Akhirnya kita bertemu lagi Kookie, aku sangat merindukanmu. Kamu tumbuh dengan baik ternyata. Kamu bukan kelinci gembul lagi. Kamu adalah kelinci tampan sekarang." Pandangan V terpaku pada Jungkook untuk sesaat. Tapi, dia mati-matian menahan segala rindunya agar tak terkesan gampangan karna langsung menerima perjodohan ini.

V berlari menuju kamarnya, berusaha menetralkan euphoria yang membuncah di hatinya kala melihat sosok yang dirindunya lagi.

"Tidak! Aku tak akan mudah menerima perjodohan ini. Aku ingin melihat seberapa banyak dia tumbuh selama ini. Apakah dia masih cengeng dan lemah seperti dulu? Astaga kelinci itu." Gumam V. Lamunannya kembali buyar saat mendengar ketukan pintu dari luar kamarnya.
.
.
.

Hari-hari yang dilewati bersama Jungkook setelah dia memutuskan untuk tinggal bersama membuat rasa sayangnya kembali tumbuh lebih banyak di hatinya. Ah, atau ini adalah cinta? Entahlah, V tak paham dengan perasaan itu.

Sore itu, sosok Jungkook yang cengeng dan lemah terhapus dari ingatan V kala dia dengan sigap dan gagahnya menolong V dari pria yang berniat menembaknya. Tatapannya tak lepas dari sosok tampan itu.

"Aku mencintaimu, Jungkook." Batin V kala menatap wajah tegasnya yang tengah menembakkan peluru ke dada orang itu. Dia sangat sexy, membuat image imut yang selama ini melekat di benaknya kala mengingat makhluk ini terhapuskan.

Sungguh, V tak menyangka jika Jungkook bisa berubah menjadi lelaki yang sesuai dengan ekspektasinya selama ini.

Perasaan cinta yang V rasakan meluap seiring bertambahnya hari. Pesona Jungkook telah menjeratnya lebih kuat dari hari ke hari. Puncaknya saat ini, V tak peduli dengan rasa gengsi yang selama ini ia junjung tinggi. Biarlah, saat ini saja, sekali saja, dia menyerah. Tak apa jika dia dicap sebagai pecundang karena kalah dari taruhan yang dia buat sendiri. Tak masalah, asalkan dia berhasil memenangkan hati lelaki kelincinya ini.

"Aku mencintaimu, Jungkook." Akhirnya kalimat itu dapat lolos setelah bertahun-tahun terkurung dan tertimbun oleh gengsi yang menumpuk tinggi.

Syukurlah, dia juga memiliki rasa yang sama seperti yang ia miliki. Sungguh bahagia yang ia rasakan saat ini.
.
.
.

Senyum indah terlukis di wajah Jungkook saat matanya terbuka dan melihat sosok cantik pujaannya menatapnya penuh dengan cinta.

"Setampan itukah aku hingga kamu menatapku seperti itu?" Kekeh Jungkook menjadi nada terindah yang mengisi hari V di pagi ini.

"Sialan kau, Jeon!" Umpat V.

Chup

"Bukankah aku sudah bilang? Jangan berkata kasar padaku." Ucap Jungkook dengan cengirannya.

"Ck.. terserah!" V berniat beranjak, tapi tangan Jungkook dengan sigap menggapainya hingga V kembali terbaring di sampingnya. Jungkook dengan senang hati memeluk V dengan erat.

"Terima kasih sudah menerimaku menjadi kekasihmu. Aku sungguh bahagia." Bisik Jungkook lirih.

V tersenyum dan mengecup bibir Jungkook sekilas.

"Aku juga bahagia memilikimu."

Bersambung...

My Lovely Bad Girl [KV]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang