Bab 2

3.5K 357 31
                                    

V meninggalkan Sehun karena perkuliahan sudah dimulai dan V tidak ingin terlambat lebih lama.

"Sehun, sepertinya dia menyukaimu." Ucap Jong In  yang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka.

"Memangnya siapa yang akan menolak pesonaku?" Jawab Sehun penuh percaya diri.

"Ya.. Aku tak menampik hal itu. Tapi kamu tau kan siapa Kim Viera itu? Kamu sungguh hebat jika bisa mendapatkannya." Sehun tersenyum miring mendengar hal itu.

"Itu soal gampang. Aku bisa mendapatkannya kapanpun aku mau. Tapi sayang, dia bukan tipeku. Ayo, perkuliahan kita akan dimulai." Sehun berjalan menuju kelas diikuti Jong In di belakangnya.
.
.
.

"Minie, kapan sih pelajaran si botak ini selesai? Aku ngantuk sekali." Ucap V seraya menguap. Dia sudah bosan mendengarkan dosen yang menerangkan.

"Baru saja perkuliahan dimulai dan kamu sudah bosan? Dasar!" Jiminie menggelengkan kepalanya. Dia tak paham lagi dengan kelakuan sahabat aliennya ini.

"Huaamm... Bangunkan aku jika perkuliahan selesai." V menaikkan kakinya di atas meja dan menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. Mengambil posisi ternyaman untuk tidurnya.

Pletak

Dosen itu melemparkan penghapus dan tepat mengenai jidat V.

"Bangsat! Siapa yang berani melempar ini ha?" V marah. Baru saja ia akan mengarungi dunia mimpi. Tapi dosen bajingan itu telah mengganggunya.

"Siapa yang kau sebut Bangsat? Keluar dari kelas sekarang!" V langsung mengambil tasnya dan berjalan keluar.

"Dasar tua bangka sialan!" Gerutu V dan kemudian menuju mobilnya. Ia sudah tidak mood untuk kuliah. Ia ingin menenangkan diri di rumah.
.
.
.

Sesampainya di rumah, V memarkirkan mobil mewahnya di bagasi dan kemudian memasuki rumah.

"V, kamu sudah pulang?" Suara itu menghentikan langkah V. Tumben sekali papanya sudah berada di rumah.

"Ada apa?" Tanya V cuek. Dia sungguh muak mendengar ucapan sok perhatian dari papanya.

"Kemarilah terlebih dahulu. Lihat, ada om dan tante Jeon di sini. Bersikaplah yang sopan." V merotasi bola matanya. Dengan langkah malas, dia mulai mendekat dan tersenyum.

"Hallo." V membungkukkan tubuhnya sebagai  tanda hormat.

"Wah... V cantik sekali. Kemarilah!" Nyonya Jeon menyuruh V duduk di dekatnya. V pun menurut.

"Dulu tante melihatmu masih kecil. Sekarang kamu sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik." Puji Nyonya Jeon seraya mengelus surai V. V hanya tersenyum. Dia merasa aneh diperlakukan seperti ini, tapi dia tak memungkiri bahwa hatinya menghangat diperlakukan penuh kasih sayang seperti ini.

"Selamat siang, maaf terlambat. Saya masih harus bertemu dengan rekan bisnis saya." Ucap lelaki yang baru memasuki kediaman V. V hanya menatap datar lelaki itu. Lelaki itu pun balik memperhatikan V sekilas dan kemudian tersenyum pada Tuan Kim dan kedua orang tuanya.

"Silakan duduk, Nak Jungkook." Tuan Kim mempersilakan Jungkook untuk duduk. Jungkook duduk di sebelah Tuan Kim.

"Nah, Nak V, ini adalah Jungkook. Dia anak tante dan om." Jelas Nyonya Jeon. V hanya tersenyum dan mengangguk.

"Jadi begini V, dulu tante dan om ini sahabat mama dan papamu. Saat tante hamil Jungkook dulu, dia dan mamamu sepakat akan menjodohkan anak-anak kami. Tentu saja jika jenis kelaminnya berbeda. Jadi, tujuan kami kesini adalah untuk membicarakan perihal perjodohan ini." Jelas Tuan Jeon panjang lebar. V dan Jungkook terkejut mendengarnya.

"Apa? Jadi aku harus menikah dengannya?" Ucap V terkejut.

"Iya V, kamu dan Jungkook akan menikah. Bagaimanapun ini adalah janji yang mama dan tante Jeon sepakati. Kamu harus  menerimanya." Jelas Tuan Kim.

"Omong kosong! Aku tak mau!" V langsung beranjak dan berlari menuju kamarnya.

"Maafkan perilaku V. Dia pasti sangat terkejut. Aku harap kalian memakluminya." Ucap Tuan Kim memohon maaf.

"Tidak apa-apa. Kami memahaminya. Biarkan dia berpikir terlebih dahulu." Ucap Nyonya Jeon lembut.

"Om, izinkan saya berbicara berdua dengan V." Ucap Jungkook dan kemudian mendapat anggukan dari Tuan Kim. Jungkook kemudian beranjak menuju kamar V yang ada di lantai dua.
.
.
.

Jungkook memasuki kamar V setelah mendapat persetujuan dari pemilik kamar. Jungkook kemudian menutup pintunya kembali dan berjalan mendekat pada V.

"Aku mohon jangan terima perjodohan ini." Ucap V dengan wajah murungnya.

"Kenapa?" Tanya Jungkook tak kalah dingin.

"Ini zaman modern. Aku yakin otak pintarmu tahu akan hal ini. Aku tak mau dijodoh-jodohkan. Apalagi dengan orang yang tidak aku cintai."

"Kalau aku menyetujuinya, bagaimana?" Tanya Jungkook seraya menyilangkan tangannya di depan dada. Dia  memperhatikan V yang terlihat terkejut mendengar ucapannya.

"Kenapa?" Tanya V bingung.

"Karena aku mau. Aku menyukaimu."

Bersambung...

My Lovely Bad Girl [KV]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang