Bab 16

2.6K 275 17
                                    

"V!" V menoleh saat mendengar namanya dipanggil.

"Oh, Kak Sehun? Kenapa tidak menelponku semalam? Aku merindukanmu." V langsung memeluk tubuh kekasihnya itu.

"Maaf, Baby. Semalam aku sibuk karena ayahku menyuruhku turut dalam rapat perusahaan. Maaf tak sempat mengabarimu." Sehun mengucap maaf seraya tersenyum pada V.

"Oh begitu, baiklah. Aku memaafkanmu." V tersenyum kotak pada Sehun.

Mereka kemudian berjalan beriringan seraya bergandengan tangan. Sehun mengantar kekasihnya ini ke kelasnya.

"V? Emm.. Nanti pulang sekolah kita jalan-jalan ya? Aku akan mengajakmu ke suatu tempat." Ajak Sehun. V terdiam sejenak dan kemudian tersenyum seraya mengangguk.

"Baiklah, tunggu aku nanti. Aku akan menjemputmu." Sehun melenggang meninggalkan V setelah mendapat persetujuan darinya.

V memasang ekspresi datar saat memasuki kelas. Jiminie yang melihat hal itu hanya dapat menggelengkan kepalanya. Sahabatnya ini terlalu ajaib kelakuannya. Dia tak dapat menebak apa yang ada di dalam kepala sahabatnya itu.

"Kenapa menatapku begitu?" Tanya V saat sadar tengah diperhatikan oleh Jiminie.

"Aku hanya heran, bagaimana ekspresi wajahmu dapat berubah hanya dalam hitungan detik? Kamu terlihat bahagia dan manja di depan kak Sehun, tapi setelah kepergiannya, wajaahmu terlihat datar dan terkesan angkuh kembali. Aku penasaran, apa yang terjadi sebenarnya? Oh iya, kamu hutang cerita padaku." Jiminie menopang dagunya dengan telapak tangannya dan menatap V penuh tanya.

V hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu dan kemudian menoleh menatap sahabatnya.

"Kamu akan tahu sendiri nanti." Ucap V. Jiminie hanya mempoutkan bibirnya dan kemudian membenarkan posisi duduknya.

"Ah kamu ini. Emm.. Ngomong-ngomong bagaimana hubunganmu dengan lelaki yang biasa mengantar dan menjemputmu itu? Aku lebih senang kamu bersamanya." Ucap Jiminie. Seketika sebuah senyum terukir di wajah V.

"Apakah kami terlihat serasi?" V menatap Jiminie dengan senyum manisnya. Jiminie mendadak merinding melihat kelakuan V ini. Sungguh tak dapat di tebak.

"Lihatlah, kamu terlihat bahagia sekarang. Bahkan pipimu merona. Woaaahh... Sebenarnya siapa kekasihmu? Jangan bilang dua-duanya." Jiminie menatap V horor. Bagaimana bisa sahabat yang terkenal dingin dan anti kelaki ini tiba-tiba memiliki pacar dan lebih dari 1? Wah.. Tak dapat dipercaya.

"Ck... jangan menatap horor begitu. Nanti matamu tak lagi sipit.. Ayolah jawab pertanyaanku. Apakah aku dan Jungkook terlihat serasi?" Tanya V dengan manjanya. Jiminie masih menatap heran sahabatnya ini. Dia kemudian menghembuskan napasnya panjang dan memasang ekspresi seolah berpikir.

"Em... Kalau boleh jujur, kamu lebih terlihat serasi bersama dengan lelaki yang bernama Jung... Jung..kook tadi. Ya, kamu lebih serasi bersamanya." Ucap Jiminie. V langsung tersenyum bangga mendengar pernyataan itu.

"Wah.. Tentu saja. Aku sudah menduganya." V kembali tersenyum senang. Hoseok yang memperhatikan interaksi V dan Jiminie sedari tadi hanya mengerutkan dahi. Dia bingung dengan apa yang dibicarakan kedua gadis itu.
.
.
.

Selesai perkuliahan, Jiminie dan V berjalan bersama keluar fakultas. Di depan sudah ada Sehun yang sedang menunggu V. V tersenyum dan menghampiri Sehun.

"Kak, apakah kamu menunggu lama? Maaf.." Ucap V manja. Jiminie hanya memutar bola matanya jengah menatap sikap ajaib sahabatnya.

"Aku duluan ya, V?" Jiminie pamit karena sudah ditunggu sopirnya. V melambaikan tangannya hingga Jiminie memasuki mobil. Setelahnya ia kembali menatap kekasihnya.

"Bisa kita jalan sekarang?" Sehun menggenggam tangan V. V hanya mengangguk dan mengikuti Sehun ke mobilnya.

Selama perjalanan tak banyak bicara di antara mereka. V hanya memainkan smartphonenya dan sesekali menatap luar jendela.

"Kak, kita akan kemana?" Tanya V saat dia merasa asing dengan daerah itu.

"Tenanglah, Baby. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat. Aku yakin kamu akan terkejut saat melihatnya." Sehun tersenyum penuh arti. V hanya mengangguk dan kembali memainkan smartphonenya.

Mobil pun berhenti. Sehun membawanya di suatu tempat yang jauh dari keramaian. Hanya ada gedung yang terlihat mengerikan di sana. Sehun membukakan pintu V dan mengajaknya turun dari mobil.

"Kak, tempat apa ini? Kenapa kamu membawaku kemari?" Tanya V bingung.

"Kemarilah, ini tak semengerikan yang kamu bayangkan." V hanya mengikuti Sehun yang menuntunnya masuk ke dalam ruangan. V sungguh bingung, apa maksud dari Sehun ini? Kenapa membawanya ke tempat asing ini?

Pintu ruangan itu kembali tertutup saat Sehun dan V memasukinya.

"Kalian semua, keluarlah!" Teriak Sehun dan kemudian keluar beberapa orang dengan otot kekar.

"Kak? Apa maksud semua ini? Siapa mereka?" Tanya V dengan ekspresi bingung dan takutnya.

"Hahaha" Bukan menjawab, Sehun malah tertawa seraya menepuk-nepuk tangannya gembira.

"Kenapa tertawa? Jelaskan semua ini!" Teriak V tak terima. Dia butuh jawaban serta penjelasan dari lelaki ini.

"Kamu bodoh sekali, V! Haha kamu pikir aku menyukaimu? Cih! Yang benar saja!" Sehun meludah di hadapan V dan menatap V nyalang. V hanya menatap Sehun dengan penuh amarah.

"Aku terpaksa berpacaran dengan gadis murahan sepertimu karena ayahku. Aku sungguh muak denganmu! Selama ini aku jijik karena kamu selalu mengejarku. Sungguh memalukan!" Sehun memalingkan wajahnya dari V. V hanya mengeluarkan smirknya.

"Hahaha" Kini ganti V yang tertawa. Sehun menatapnya bingung. Apakah gadis ini tak merasa takut padanya?

"Kamu pikir aku sungguh menyukaimu? Omong kosong! Aku sama sekali tak menyukaimu. Cih! Jujur aku jijik saat tangan dan bibir busukmu menyentuhku. Bajingan tengik! Kamu pikir aku takut? Tak akan pernah!"

Sehun membolakan matanya. Wajahnya sudah memerah mendengar hinaan dari V. Emosinya sudah menyampai ubun-ubun.

"Kalian! Ikat dia! Lakukan apapun padanya! Aku tak peduli!" Lelaki berotot yang Sehun panggil tadi tersenyum dan kemudian mendekat pada V.

"Jangan mendekat!" V memundurkan langkahnya. Dia melempar tasnya dan memasang kuda-kuda untuk berjaga-jaga.

"Jangan melawan manis! Kami akan bermain halus padamu. Hahaha.." Ucap salah satu orang itu. Sehun hanya duduk manis dan tersenyum miring melihat pertunjukan di hadapannya.

"BRENGSEK! KALIAN AKAN MATI DI TANGANKU!" V langsung melayangkan tendangannya saat lelaki berotot itu mendekatinya dan berusaha menyentuhnya.

"Argh!" Lelaki tadi tersungkur. Namun dengan cepat dia bangkit lagi.

"Yaak!" Dari arah samping ada seseorang yang ingin melayangkan pukulannya pada V. Tapi V dengan sigap menepisnya. Perkelahianpun terjadi. Dengan sekuat tenaga V melawan para bajingan itu. 4 lawan satu sungguh merepotkan baginya. V tak peduli dengan pukulan dan tendangan yang mengenai tubuhnya. Dia tak ingin menyerah begitu saja.

"Menyerahlah! Kamu butuh tenaga banyak untuk melayani kami." Salah satu lelaki itu berucap.

"Cih! Aku lebih memilih mati dari pada memberikan tubuhku yang berharga pada kalian!" V kembali menghajar lelaki itu. Dua diantaranya sudah tumbang.

"Argh!" V terjatuh saat salah satu lelaki itu menendang perutnya.

BRAK! DOR!

Bersambung...

My Lovely Bad Girl [KV]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang