Bab 9

2.6K 295 4
                                    

"Baby, belajar yang baik. Aku akan menjemputmu nanti. Tunggu aku ya?" Jungkook mengusak poni V dan tersenyum.

V menatap Jungkook lama dan kemudian mengangguk. Setelah itu V keluar dari mobil Jungkook.

"Kabari aku kalau terjadi sesuatu." Ucap Jungkook sebelum melajukan mobilnya.

"Iya, aku akan menghubungimu nanti." Jungkook melambai seraya tersenyum kepada V saat mobilnya mulai melaju. V hanya tersenyum dan kemudian melangkahkan kakinya menuju gedung fakultas.

Jiminie yang sedari tadi menunggu kedatangan V, langsung menghambur ke pelukan V saat melihatnya berjalan di loby fakultas.

"V! Apakah kamu baik-baik saja? Aku baru mendengar kabarnya tadi dan aku sangat khawatir. Kamu tidak apa-apa kan? Apakah ada yang luka?" Tanya Jiminie beruntun seraya mengecek tubuh sahabatnya ini.

"Jiminie tenanglah... Aku baik-baik saja. Kamu lihat sendiri bukan?" Ucap V seraya menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.

"Ah... Syukurlah. Maaf karna aku meninggalkanmu." Ucap Jiminie menyesal.

"Ini bukan salahmu. Ayo!" V mengajak Jiminie untuk duduk. Sungguh aneh jika harus berbicara di tengah loby seperti ini.

Sehun yang tengah berjalan di loby mengulas senyum dan kemudian dengan semangat menghampiri seseorang yang dilihatnya tangah berjalan tak jauh dari posisinya.

"V!" V berhenti dan berbalik saat mendengar namanya dipanggil.

"Oh? Kak Sehun?" V tersenyum lebar kala melihat Sehun yang berlari ke arahnya.

"V, kamu baik-baik saja?" Tanya Sehun dengan raut khawatirnya.

"Aku baik-baik saja, Kak." Sehun menghela napas lega saat melihat kondisi V baik-baik saja.

"Syukurlah." Sehun tersenyum dan kemudian memegang kedua pundak V.

"V dengar! Kamu harus berhati-hati ya? Aku tak ingin melihatmu kenapa-napa." V hanya tersenyum dan mengangguk.

"Iya, Kak. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku."

Mereka berdua saling bertatapan dengan senyum yang masih terhias di wajah keduanya. Jiminie yang melihat hal itu mulai geram dan mencoba mengalihkan perhatian keduanya.

"Ekhem! V kita harus masuk. Ayo!" Ucapan Jiminie membuyarkan tatapan kedua insan ini. Sehun melepaskan pegangannya pada pundak V dan kemudian mengusak poni V gemas.

"Semangat kuliah!" Sehun memberikan semangat pada V. V hanya mengangguk dan tersenyum. Kemudian menghampiri Jiminie untuk berjalan bersama menuju kelas.

"Permainan dimulai, V. Aku pastikan aku akan mendapatkanmu." Sehun tersenyum penuh kemenangan dan kemudian melanjutkan langkahnya.
.
.
.

"V? Tumben sekali Kak Sehun bersikap manis padamu?" Tanya Jiminie saat sudah sampai di kelas. Jujur dia kurang suka dengan kedekatan V dengan Sehun. Bukan karena cemburu, hanya saja dia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi pada sahabatnya.

"Mungkin dia sudah tertarik padaku." Jawab V santai disertai kekehan ringannya.

"Huh, aku hanya curiga padanya. Entahlah... Firasatku buruk tentang dirinya." Jiminie menghendikkan bahunya. V hanya terkekeh dan menepuk punggung Jiminie lembut.

"Tenanglah, tak akan terjadi apa-apa. Percayalah padaku." V tersenyum dan Jiminie pun ikut tersenyum. Tapi tetap saja, dalam lubuk hatinya yang paling dalam, dia masih kepikiran dan curiga dengan perlakuan Sehun yang mendadak perhatian pada sahabatnya ini.

Setelah percakapan itu, mereka berdua kembali diam. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"V, kamu baik-baik saja?" Hoseok datang dengan heboh dan kemudian mengecek keadaan V dengan teliti.

"Yak! Hoseok-ah, apa yang kamu lakukan?" V menatapnya nyalang saat Hoseok dengan tiba-tiba mengusik ketenangannya.

"Kamu tidak terluka?" Tanyanya dengan tatapan khawatir.

"Apa kamu tak bisa lihat? Aku baik-baik saja." Hoseok menghembuskan napas lega.

"Syukurlah." Akhirnya dia bisa duduk di bangkunya dengan tenang.

V hanya menghela napas dan menyandarkan punggungnya mencari kenyamanan saat dosen mereka mulai memasuki kelas. Jujur, V sedikit malas dengan perkuliahan hari ini. Tapi dia tidak mungkin berbolos kuliah terus, dia juga ingin cepat lulus ngomong-ngomong.
.
.
.

Perkuliahan berakhir. V berjalan keluar fakultas bersama Jiminie. Tadi V sudah mengabari Jungkook untuk menjemputnya. Semoga dia bisa datang tepat waktu dan V tidak perlu menunggunya lama.

"V! Aku ingin bicara sesuatu." V berbalik dan tersenyum saat melihat sosok yang memanggilnya. Dia adalah Sehun.

"Iya? Ada apa, Kak?" Tanya V ramah.

"Kamu ada waktu luang? Jika ada, aku akan mengajakmu jalan-jalan besok " V terdiam sejenak dan kemudian mengangguk.

"Ah, baiklah. Besok aku berakhir kuliah pukul 11. Kamu bagaimana?" Tanya Sehun.

"Aku selesai perkuliahan pukul 12." Jawab V dengan senyumannya.

"Baiklah, aku akan menunggumu. Sampai jumpa!" Sehun tersenyum dan kemudian meninggalkan V dan Jiminie.

Mereka kemudian melanjutkan langkahnya. V berbinar saat melihat sosok yang berdiri di samping mobil dan tersenyum manis kepadanya.

"Wah, kamu tinggal bersamanya? Aku sangat iri. Kamu beruntung V." Ucap Jiminie yang terpesona dengan ketampanan Jungkook. V hanya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian dia melambaikan tangannya pada Jungkook dan setelah itu menoleh pada sahabatnya untuk berpamitan.

"Aku pulang dulu ya? Dadah..." V melambaikan tangannya pada Jimin dan kemudian mendekat pada Jungkook.

"Ayo." Ucap V dan kemudian memasuki mobil. Jungkook ikut masuk dan jemudian melajukan mobilnya.

"Jeon?" Panggil V. Jungkook menoleh padanya.

"Ya?" Jungkook menjawab seraya tetap fokus pada jalanan.

"Aku tau siapa dalang dari kejadian kemarin." Ucapan V mampu membuat Jungkook terkejut. Dia segera memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dan menatap V intens.

"Apa saja yang sudah kamu ketahui, Baby?" Tanya Jungkook serius. Jungkook menatap V menuntut penjelasan.

Bersambung...

My Lovely Bad Girl [KV]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang