7. Kecewa.

19 10 8
                                    

"Gue cuma mau lu dapat yang terbaik. Kalo misalnya lu ngedeketin si Rara karna utang mendingan lo berhenti aja." kata Frisly.

Woojin memijit pelipisnya, kenapa akhir-akhir ini Frisly tidak bisa mengotrol emosinya.

"Kak gue bukan--

"Ikhlasin aja, kasian dia nggak punya uang." kata Frisly.

Mata Woojin membelalak ini bukan Frislynya.

"KAK, LU PIKIR GUE NGGAK PUNYA UANG? WALAU GUE NGGAK PUNYA UANG SEKALIPUN. GUE NGGAK BAKAL NGEMIS DI ADEKLO." untung mereka memesan ruang V.I.P yang kedap suara.

"Tapi sih kelihatannya gitu, soalnya tampang lo kayak pengemis."

"FRISLY"
"KAK"

Woojin dan Jaemin sama-sama membentak Frisly.

"Apasih kalian, kenapa gue hah? Emang bener kan?" kata Frisly.

"Ly,  lu nggak boleh gitu. Ini bukan diri lu yang biasa ly." kata Woojin.

"Jadi gitu jin, lu lebih milih bela dia di banding gue." kata Frisly.

"Kak bukan gitu, lu udah keterlaluan."

"LIAT KARNA LU RA, BAHKAN ADEK GUE JUGA BERANI NYALAHIN GUE." Walau dari luar kelihatan tegar Frisly sebenarnya sangat Rapuh.

"G-gue, benci ama lu." pandangan Frisly mengabur saat air di matanya mulai keluar.

"Kak maaf." kata Jaemin, padahal Jaemin yang paling tau seberapa rapuh kakaknya itu.

"Nggak usah minta maaf, gue emang selalu salah." kata Frisly sebelum beringsut keluar dari ruangan, dan Woojin segera menyusulnya.

"Jujur, gue juga kecewa sama lu kak. Padahal selama ini gue selalu ngagumi kebaikan lu, tapi lu malah ngerendahin gue." kata Deandra dengan mata yang berkaca-kaca.

Tbc.

Terlanjur Ngutang [Na jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang