"Renjun! Oy!" teriak Jaemin dari depan rumah Renjun, masih nangkring di atas motornya. Malu? Uratnya udah putus.
Renjun menghampiri Jaemin tanpa memakai sepatu. Sampai di depan cowok jangkung itu, Renjun langsung menjitak kepalanya, "Udah gue bilang jangan teriak-teriak. Malu-maluin kampank!"
Jaemin nyengir, "Ya lo nya lama. Gatau diri bener! Minta jemput! Yang jemput malah nungguin! Apaan, gak etis!"
"Ya sabar sih ah! Daripada gue yang nunggu kan mending lo yang nunggu!" Renjun ngomel sambil make sepatunya. Trus naik ke motor Jaemin dan berangkat ke sekolah.
Di tengah perjalanan menuju kelas, mereka berdua melihat Hana yang sedang bermain ponsel sembari berjalan.
"Cewek lo tuh," kata Jaemin.
Renjun tersenyum miring, "Lagi chattingan sama cowoknya kali." Jaemin tertawa pelan menanggapinya.
Lalu Renjun jalan lebih cepat dari Jaemin untuk menyusul Hana, ia sengaja mendekatkan wajahnya di samping wajah Hana dan berbisik, "Kalo jalan jangan sambil main hp." Trus ninggalin Hana yang membeku di tempat.
Jaemin nepuk pelan pundak Hana dan lari kecil menyusul Renjun. "Nggak cemburu lo?" tanya Jaemin.
"Nggak ada hak. Terserah dia mau pacaran sama siapa, bukan urusan gue. Buat apa ngurusin mantan? Kurang kerjaan banget."
"Wihhhh savage ma broo!"
Bilangnya sih kurang kerjaan, padahal kadang kalo malem diem-diem stalking instagramnya.
yHa.
~~~
Kini Hana sedang menunggu pacarnya —Hwang Hyunjin— di depan gerbang sekolah. Sambil mengomel pelan karena Hyunjin tak kunjung tiba.
Ia menoleh ketika menyadari ada motor berhenti di sampingnya. Sang pemilik motor itu tersenyum manis, "Nungguin pacar ya?"
Hana mendengus, "Bukan urusan lo."
"Mantan kok gitu sih. Apa kalo udah putus itu selalu kayak orang gak kenal? Nggak juga kan? Kenapa sih jutek mulu? Salah gue apa coba?"
"Mending lo pulang deh, bentar lagi dia dateng."
"Ya terus kenapa kalo dia dateng? Lo pikir gue takut? Nggaklah gila aja."
Hana diam dan mengalihkan pandangannya.
"Mau nebeng nggak? Keburu sore," tanya Renjun.
"Emang udah sore!"
"Ya iya makanya ayo gue anter pulang. Jok motor gue udah lama nggak lo dudukin nih, kangen sama pantat lo katanya," kata Renjun sambil nepuk-nepuk jok belakangnya.
Hana melotot mendengar omongan lancang Renjun, "Ngomong kayak gitu lagi gua hajar ya!"
Renjun terkekeh, "Yakin nih nggak mau nebeng? Jangan nyesel."
"Ngapain nyesel juga orang gue ga butuh."
"Ya udah, gagal deh guenya" Renjun menghipkan mesin motornya, "Beneran nih ya? Gue tinggal. Awas neriakin gue nanti, ga bakal gue dengerin. Tiati, jangan kehujanan, jangan sampe masuk angin. Bye mantan, selamat menunggu pujaan hati." Dia langsung ngegas motornya menjauh dari area sekolah.
Hana mendengus kasar, "Apasih Renjun lama-lama makin ga jelas."
Hyunjin
Sayang maaf ya ga bisa jemput, ada urusan mendadak
Maaf banget, hati-hati ya pulangnya"Hyunjin kambink!"
~~~
Jangan lupa vote mantemann... :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Home | Huang Renjun
FanfictionGimana sih rasanya diputusin tiba-tiba tanpa alasan yang jelas?