04. First Moment

55 14 0
                                    

04. First Moment






***






"Steven, Aria." panggil salah satu dari mereka.

Steven dan Aria mendongak secara bersamaan. Tidak berbeda dengan kedua sosok tadi, mereka juga tak kalah terkejut nya karna melihat dua orang yang familiar tengah berdiri di hadapan mereka.

"Loh, kalian ngapain disini?" tanya Aria.

"Harusnya tu gue yang nanya sama lo. Lo sama Steven ngapain disini?" cibir Hazel.

Ya, dua insan yang memperhatikan mereka adalah Dava dan Hazel.

"Apa jangan-jangan lo berdua udah jadian lagi?" jawab Dava asal.

Steven yang merasa di cibir oleh Dava sontak monoyor pelipis cowok itu.

"Eh kampret lo. Sembarangan aja kalo ngomong," jawab Steven tegas. Belum sih --batin Steven.

"Yaa, habis lo tadi kayak mesra gitu sama Aria. Kita kan jadi mikir kesana." sela Hazel.

"Zel, denger ya. Harusnya tu yang ngomong kek gitu kita kali. Lo berdua ngapain, isi acara meluk lengan Dava segala lagi. Kalian pacaran yaaaaa," kali ini Aria yang angkat bicara dengan nada menggodanya.

"Kalo iya emang kenapa?" sontak jawaban santai Dava membuat Steven dan Aria tercengang. Mereka tidak menyangka bahwa kedua sahabatnya ini punya hubungan lebih.

"Wah nggak asik lo. Jadian gak bilang-bilang." seru Aria. "Pj dong, PJ."

"Iya gampang itu mah," jawab Dava.

"Wuihh, banyak duit lo." kekeh Steven.

"Emang."

"Sejak kapan kalian? Kok gue nggak tau," tanya Steven.

"Belum lama sih, baru dua hari yang lalu." ungkap Dava dengan wajah datarnya.

"Ohh, kenapa ga bilang-bilang?" tanya Aria.

"Iya gimana ya. Gue belum siap aja ngumbar ke semua orang tentang hubungan kita." ujar Hazel sambil mengusap tengkuknya.

"Perasaan dari tadi kita mulu yang dibahas. Sekarang kita tanya kalian ngapain disini?" lanjut nya.

"Ini kan tempat umum zel, siapa aja boleh dateng kali,"

Mendengar jawaban Aria, sontak membuat Dava dan Hazel saling bertatapan.

"Emm, kok aku kayak nggak percaya ya, sama mereka berdua. Kamu percaya?" bisik Hazel pada Dava.

"Iya sama, aku juga nggak percaya. Kalau pun mereka nggak ada hubungan, aku yakin masing-masing dari mereka punya perasaan lebih." balas Dava yang juga berbisik.

"Woy kunyuk! Lo ngapain bisik-bisik, ha? Awas aja lo sampe ngomongin gue sama Aria." teriak Steven yang kemudian turun satu oktaf pada kalimat terakhirnya.

"Eh, nggak kok stev. Siapa juga yang ngomongin kalian," jawab Hazel dengan menampilkan barisan giginya.


EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang