09. Tidak Sengaja

33 8 0
                                    

09. Tidak Sengaja












***














Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu. Aria refleks menoleh dan menemukan mamanya berdiri diambang pintu kamarnya.

"Eh mama. Ngapain?" tanyanya.

"Emang liat anak sendiri ga boleh?" ujar Lany sembari berjalan mendekati Aria. Gadis itu hanya nyengir memperlihatkan deretan giginya.

"Kamu mau kemana rapi kayak gitu?" tanya Lany.

"Emm, Aria mau ke toko buku ma."

"Sama siapa? Levin?"

"Bu-bukan. Tapi sama.. Steven." jawabnya memelan kala menyebut nama Steven.

"Ohh sama pacar toh." goda Lany sambil menahan tawanya.

"Ihh mama apaan sih. Steven itu cuman temen Aria."

"Aaaaa.. Temen apa temenn..." ujarnya sambil mencubit pipi Aria pelan.

"Ishh, temen mama.."

"Ohh, tapi kok blushing?"

"I-iya ini kan ga--" ucapannya terpotong karna ponselnya berdering. Ia lantas mengambil ponselnya dan menjawab telpon.

"Iya, halo stev."

"..."

"Udah kok. Lo dimana?"

"..."

"Ohh oke. Gue kesana sekarang."

Sambungan telepon pun terputus. Ia lantas mengambil sling bag nya dan berpamitan dengan Lany.

"Ma, Aria pergi dulu ya. Udah ditungguin Steven dibawah." ujarnya sambil mencium punggung tangan Lany.

"Iya hati-hati. Jangan pulang terlalu malem."

"Oke ma." Aria meninggalkan kamarnya dan berjalan menuju pintu utama.

"Mau kemana lo?" tanya Levin yang sedang menonton televisi saat Aria melewati ruang keluarga.

"Kepo." Aria menjulurkan lidahnya.

"Idihh,, sombong. Mentang-mentang mau jalan sama gebetan,"

"A-apaan sih lo, gaje tau. Udah ah gue mau jalan. Byy kak Levin jelek." ejeknya sambil berlari sebelum ia kena amukan dari Levin.

"Heh! Awas lo, gue kunciin ni rumah biar lo ga bisa masuk!!"

"Tapi gue ga peduli!" sahutnya berteriak dari luar rumah.

"Hai Steven." sapanya.

"Hai. Ngapain triak-triak?"

"Gapapa. Itu kak Levin rese." jawabnya. Padahal ia yang rese. Benar-benar adik laknat.

"Ohh, mau berangkat sekarang?" tanya Steven. Aria pun mengangguk. Lantas Steven membukakan pintu mobil untuknya.

EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang