Find out the Fact

4.6K 170 9
                                    

APPA(Ayah), Eomma(Ibu), perkenalkan pria ini adalah pacarku.”

Annyeonghaseyo. Saya Si Won. Choi Si Won-imnida,” ucapku sedikit gemetaran sambil memberi salam pada ayah dan ibu Yoona yang baru saja datang dari Busan.

Pada akhirnya, aku menyetujui untuk berpura-pura menjadi calon suami Yoona hanya untuk dua minggu saja. Yoona sudah banyak menjelaskan alasannya memintaku untuk pura-pura menjadi pacarnya. Kedua orang tuanya berniat menjodohkan dirinya dengan pria yang tidak dia kenal. Namun Yoona menolak dan mengatakan bahwa dirinya sudah mempunyai pacar. Ia tidak tahu harus mencari kemana pria yang bisa berpura-pura menjadi calon suaminya di depan kedua orang tuanya.

Aku sedikit heran. Bukankah Yoona sudah mempunyai pacar. Pria yang menjemputnya waktu di bandara, bukankah dia pacar Yoona. Mengapa ia memintaku untuk menjadi pacar pura-puranya, bukannya pria itu. Aku berharap menjadi pacar Yoona yang sesungguhnya bukan hanya pura-pura semata. Apalagi hanya dua minggu. Pasti itu akan menjadi waktu yang sangat singkat.

“Yoona, anakku. Kau benar-benar wanita yang hebat. Kau pintar mencari calon suami. Pacarmu tampan dan sangat sopan. Appa benar-benar bangga padamu. Kami pasti akan langsung merestui hubungan kalian berdua untuk ke jenjang yang lebih serius lagi. Pernikahan,” ucap Ayah Yoona.

Pernikahan? Kami sudah direstui? Aku akan menjadi suami Yoona? Seandainya saja ini bukan pura-pura. Aku pasti akan menjadi pria yang paling bahagia di dunia ini jika ini semua menjadi nyata bukan hanya pura-pura.

Eomma, sangat setuju dengan Appa-mu. Pacarmu ini benar-benar tampan, baik dan sopan. Persis seperti Appa-mu dulu ketika masih muda,” ungkap Ibu Yoona menyetujui perkataan suaminya sambil sedikit bercanda.

Kami pun tertawa mendengar candaan Ibu Yoona.

Yeobo(Sayang untuk pasangan suami istri). Kau terlalu melebihkan,” ucap Ayah Yoona pada istrinya.

Orangtua Yoona benar-benar baik dan penuh humoris. Aku senang bisa mengobrol dengan keduanya.

“Oh ya Yoona, dimana Chang Min sekarang?” tanya Ibu Yoona.

“Sepertinya dia masih bekerja,” jawab Yoona.

“Anak itu benar-benar keterlaluan. Bukannya menyambut kedatangan orangtua yang baru tiba di Seoul, dia malah sibuk dengan pekerjaannya,” ungkap Ayah Yoona.

“Maklumi sajalah, Yeobo. Namanya juga laki-laki,harus rajin bekerja siang dan malam.”

Chang Min, pasti sebuah nama pria. Sepertinya aku baru mendengar nama itu. Siapa Chang Min? Apakah Chang Min itu saudaranya Yoona?

Selesai mengobrol aku diajak oleh ibu Yoona untuk makan malam bersama. Awalnya aku menolak karena ini sudah terlalu malam, tapi pada akhirnya aku menerima undangan makan malam itu. Kami duduk melingkar di kursi meja makan. Di atas meja makan penuh dengan masakan yang sudah disajikan oleh ibu Yoona. Kami pun mulai makan bersama.

Saat kami menikmati hidangan. Terdengar dari ruang makan, pintu rumah Yoona terbuka, sepertinya seseorang sedang masuk ke dalam rumah Yoona.

Oppa, kau sudah datang?”

Oppa? Yoona memanggil orang yang masuk itu dengan sebutan Oppa? Mungkinkah pria itu?

“Chang Min, kemana saja kau ini sudah selarut ini baru pulang ke rumah,” kata ibu Yoona.

“Ah… Mianhae(Maafkan aku) EommaAppa. Ada banyak pekerjaan di kantor yang harus kuselesaikan.”

Aku benar-benar terkejut ketika menatap wajah pria bernama Chang Min itu. Dan pria itu pun sama terkejutnya ketika melihatku.

“Kau… Apa yang kau lakukan di sini!” tanya Chang Min dengan nada keras. Chang Min terlihat marah ketika melihatku ada di meja makan bersama orang tuanya.

Oppa, mengapa kau berkata keras seperti itu kepadanya? Oppa pasti belum berkenalan dengannya. Ayokesini, akan kuperkenalkan Oppa pada pacarku.”

Mo~(Apa)? Pacarmu? Ini pasti bercanda kan Yoona? Apakah kau tahu? Dia adalah pria yang telah memukulku di hotel dua minggu yang lalu. Pria ini yang menyebabkanku ada di kantor polisi. Terkurung di sana selama 2 jam.”

Aku tak bisa berkata apapun. Aku masih dalam keadaan benar-benar terkejut. Begitu pula dengan Yoona dan kedua orang tuanya, mereka terlihat sangat terkejut mendengar ucapan Chang Min. Pria bernama Chang Min itu adalah pria yang kupukul di dalam hotel dua minggu lalu. Pria yang kupikir adalah kekasih Yoona itu ternyata dia adalah…

“Aku adalah saudara kembar Yoona. Sebagai kakaknya, sampai kapanpun aku tidak akan menyetujui hubungan kalian.”

Aku tercengang mendengar ucapan yang baru saja pria itu ucapkan. Saudara kembar. Mengapa aku tak berpikir sampai kesana. Chang Min adalah kakak Yoona. Mengapa aku sampai sebodoh itu mengira dia adalah pacar Yoona. Bodoh. Aku benar-benar bodoh. Mengapa aku berpikiran dangkal.

Aku memberanikan diri untuk berkata, “Sepertinya… Ada beberapa kesalahpahaman diantara kami berdua,” ucapku kepada Ayah dan Ibu Yoona. “Aku akan menjelaskannya padamu Yoona-ssi. Bisakah kita membicarakannya sebentar di luar Yoona-ssi.”

***

A Stupid Estimation (바보 추정)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang