Lapar

53 13 10
                                    

Aku yang menyadari pintu rumahku terbuka langsung mengusap air mata yang ada di pipiku dan menoleh ke arah pintu. Aku hanya melihat sebuah bayangan yang bentuknya aneh, tiba tiba terdegar sebuah suara. 

"AKU TAU KAU MENGINGINKANNYA, TERIMALAH TAWARANKU DAN AKU AKAN MEMBANTUMU MENDAPATKANYA".

Aku bergidik ngeri dan mulai mencari arah suara itu berasal. Karena mulai penasaran dengan bayangan aneh itu, aku pun memutuskan untuk berjalan mendekatinya. Semakin dekat dengan bayangan tersebut hawa dingin mulai menyerbu masuk ke dalam rumahku. 

Aku berada tepat di depan bayangan tersebut da mulai memperhatikan bayangan tersebut. Kutatap dalam dalam bayangan tersebut.

tiba tiba....

HUP...

Kakiku tiba tiba tertahan dan aku tidak bisa bergerak, aku mencoba bergerak sekuat mungkin untuk bisa lepas dari bayangan tersebut.

"KAU TIDAK BISA MELEPASKAN KAKIMUKAN ?, JAWAB DULU TAWARANKU MAKA AKAN KULEPASKAN KAKIMU".

Kulihat kakiku yang mulai sakit karena genggaman bayangan tersebut. aku mengingat semua kenanganku dengan Ethan dan aku mulai kesal dengannya setelah kejadian tadi. 

"Aku terima tawaranmu itu". aku menjawab dengan mantap tawaran yang "ia" berikan itu. Bayangan itu melepaskan kakiku, aku segera berjalan mundur karena ketakutan. Bayangan itu semakin maju dan semakin maju mendekatiku. 

Aku mendengarkan langkah kaki di belakangku. Belum sempat aku menoleh ke belakang tiba tiba ada tangan yang menutup mataku. Tangan itu dingin dan kasar, entah itu hanya perasaanku saja namun tangan itu semakin lama semakin rapat dan mataku terasa nyeri dan sakit.

"KAU MENYETUJUI TAWARANKU. MAKA KAU HARUS MENERIMA APAPUN YANG AKU LAKUKAN JIKA TIDAK,  MAKA KAU HARUS MEMBAYARKU DENGAN TUBUH DAN WAJAHMU. SETUJU ?".

"Setuju". 

"MULAI BESOK ETHAN AKAN JATUH CINTA PADAMU".

Seketika aku merasakan rasa kantuk yang sangat amat. Mataku mulai menutup dan akhirnya aku terlelap di tangan makhluk itu.

~~

Aku terbangun dikasurku dan mulai melihat sekitar, kepala dan mataku benar benar terasa sakit. Aku mulai berjalan menjauhi kasur dan membuka pintu kamar. Aku mematung dengan pemandangan yang aku lihat dengan mata dan kepalaku sendiri saat ini. Ruang tamuku benar benar berantakan, dan yang paling mengejutkan adalah terdapat sebuah tulisan "Hungry" dengan cairan berwarna merah.

aku memutuskan untuk mendekati tulisan tersebut. Ku sentuh sedikit cairan berwarna merah itu dan baunya persis seperti darah. Sepertinya tulisan itu barusaja dibuat. Aku bergidik ngeri dan mulai berjalan menuju sumur untuk membasuh wajah. Setelah selesai membasuh wajah, terdengar suara ketukan pintu rumah. Aku segera membuka pintu rumahku dan disana terdapat pria paruh baya yang memegang surat.

"Untukmu, disini tertulis dari Briant."

Aku mengambil surat tersebut dan pria itu mulai pergi menjauh dari rumahku. Kubuka isi surat tersebut dan mulai membacanya.

"Maaf aku tak bisa datang, nenekku sakit dan aku harus menjaganya di rumah paman jack. Sekali lagi maafkan aku karena tidak bisa berkunjung kerumahmu dan menginap disana"

Salam hangat, Briant

Aku lega karena briant tidak jadi datang dan menginap dirumah, karena rumahku saat ini sangatlah berantakan, bahkan terdapat serpihan vas bunga yang kulemparkan tadi. Karena hari sudah mulai petang aku memutuskan untuk membersihkan diri.

Ketika aku melewati ruang tamu, aku melihat kembali tulisan tersebut dan mendekatinya. Jari-jariku meraba cairan yang masih basah dan berbau amis darah itu, dan ketika indera penciumanku menghirup aroma darah itu seketika aku merasa sangat lapar. Nikmat sekali rasanya saat cairan merah itu menyentuh lidah kecilku....

I LOVE BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang