patience x reader :>

204 18 4
                                    

Patience x Reader

Enjoy this cringy story :D
-sayo

*Y/N itu cewek, manusia
*Patience cowok disini :'D
(Di fanfic ini, dia tampilannya lebih mirip cowok, kek bajunya sama hairstylenya. Tapi warna rambut sama kelakuannya kek yang official :V)
---------
Y/N's pov

Haaaa~ Segarnya pagi ini~
Pagi ini cerah, dan suasananya benar-benar damai sekali disini.
Waktu yang tepat untuk memainkan piano, kurasa.

Oiya, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku (F/N), seorang cewek biasa-biasa saja yang suka bermain musik klasik.

Saat ini, aku lalu pergi menuju ke ruang musik di rumahku. Bisa dibilang, memainkan musik adalah hobiku.

Ruang musik terletak di lantai 2, dan letaknya cukup jauh dari kamarku.
Aku tinggal sendiri disini. Kedua orang tuaku sudah meninggal sejak aku masih berumur 5 tahun. Alhasil, rumah luas ini hanya kutinggali seorang diri.

Namun, langkahku terhenti di tengah jalan. Alunan biola yang sangat merdu terdengar dari ruangan itu.

Tentu saja, aku langsung merinding. Siapa yang memainkannya? Aku kan hanya tinggal sendiri. Jangan-jangan.... Penjahat? Mencoba menipu orang dengan musik?

Dengan keberanian yang kumiliki, aku segera membuka pintu ruang musik secara perlahan-lahan.

Ketika pintu sepenuhnya terbuka, kini menampilkan ruangan musikku dengan seseorang yang sedang memainkan biola dengan asyiknya.

Tiba-tiba, ia berhenti sejenak. Sepertinya ia menyadari keberadaanku.

"HYAAAAA! M-MAAFKAN AKU!! INI RUMAHMU YA?" Ia berteriak panik, lalu segera meletakkan biola itu dan hendak berlari keluar.

"Um? Tidak apa-apa... Aha, kau pikir ini studio musik ya? Hehehe."

Ia mengangguk. "Ehm. Aku mengira tempat ini studio musik... Jadi aku pergi kesini. Karena keasyikan bermain, aku jadi nggak sadar waktu tadi aku keliling sejenak kalau ini rumah orang..."

"Tidak apa-apa... Rumah ini memang terlihat seperti studio. Oiya, salam kenal, namaku (Y/N). Kamu? Oh, kamu cowok ya?" Tanyaku memastikan, karena sebenarnya dia cukup mirip cewek, namun entah mengapa tampilannya seperti cowok.

"Hmm.. i-iya, (Y/N).. kau benar... Namaku Payshie, salam k-kenal.." balasnya gugup.

"Iya! Hehe. Ngomong-ngomong, kamu pintar main biola ya? Kereeen!" Pujiku padanya. Kuakui, kemampuan musik Payshie luar biasa. Permainan biolanya tadi sangat mengagumkan!

"Eh? T-terima kasih, (Y/N)..." Balasnya, kulihat wajahnya bersemu kemerahan.

Aku tersenyum. "No problem! Oiya, bisakah kamu mainkan lagi biolamu? Aku suka permainanmu!"

"E-eeh? Aku? T-tapi permainanku biasa saja... Kurasa kau tidak akan menyukainya..."

"Aku menyukainya! Tolong mainkan... Eh, bagaimana jika kita bermain musik bersama? Aku bisa bermain piano, tapi tidak bagus-bagus amat..." Ucapku sembari duduk di kursi piano itu.

"Eeh? B-boleh aja sih, kalau kamu mau..." Balas Payshie gugup.

Aku tersenyum sendiri, kemudian bangkit mendekatinya.
"Kamu kok malu-malu gitu, Payshie? Kamu kan mahir banget main musik!" Aku lalu mencubit pipinya, membuatnya terkaget.

"E-eeeh?" Payshie lalu mengambil kembali biolanya. Sepertinya ia mau memainkannya lagi!

Aku mulai menekan tuts-tuts piano perlahan. Tak lama, terdengar alunan biola yang merdu, yang tak lain adalah hasil permainan Payshie.

Gila! Cowok satu ini pinter banget. Dia bahkan langsung tahu lagu apa yang aku mainkan. Mana nadanya pas banget lagi!

Sepertinya aku jadi suka padanya deh.

Setelah selesai memainkan lagu, aku lalu beranjak dari tempat dudukku.

Payshie meletakkan biolaku kembali.
"A-ano, (Y/N), terimakasih sudah membiarkanku menganggumu ya... Maafkan aku, kamu pasti takut, kaget, dan terganggu karenaku.." Cowok itu berulang kali menundukkan kepalanya dan meminta maaf padaku.

Dia tampak lucu saat malu begini, apalagi wajahnya yang memerah itu. Kontras dengan kulitnya yang putih.

"Tidak apa-apa, Payshie! Santai saja! Hehehe." Ucapku sembari tersenyum simpul.

"Oiya, boleh aku memberimu sesuatu?" Tanyaku sebelum ia hendak pergi keluar.

"Eeh? Apa?" Payshie berbalik.

Aku lalu mendekatinya, dan memeluknya.
"Salam dariku, Payshie! Kuharap kamu mengingatku. Dan aku juga ingin bertemu denganmu, dan semoga kita bisa berkolaborasi lagi, ya?"

"Uhm, iya, (Y/N)..." Balas Payshie, kurasakan ia memelukku balik.

Aku melepas pelukanku, kemudian tersenyum kepadanya.
"Bye, Payshie! I wanna see you again!"





------
HUAAAAAAA GAJELASSSSS, SAYO NULIS INI WAKTU SAYO GABUTTTT :'>

mAAPKAN KALO GAJELASSSS YAA:')

-sayo-

Desime On Random (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang