Aca sudah sehat. Bahkan gadis itu sudah bisa lari larian didalam rumah. Satu minggu tinggak dirumah ini sudah cukup membuat Aca nyaman tinggal didalamnya walau beberapa kali Aca rindu kondisi rumah sebelumnya juga dengan kakak dan saudara kembarnya. Namun kehadiran kakak sulungnya dan juga tiga kakak barunya membuat Aca nyaman tinggal disini.
Disini tidak seburuk yang Aca kira. Ia kira disini ia hanya akan tinggal berdua dengan Alfi yang terkesan dingin sebelumnya. Dan ternyata tidak. Ia tinggal bersama empat orang kakak yang membuat suasana rumah menjadi ramai. Kehangatan merekalah membuat Aca nyaman disini walau cara mereka berbeda beda. Tapi Aca tetap bahagia merasakan kasih sayang dan kehangatan mereka. Apalagi kata bibi mereka semua hanya hangat pada Aca sedangkan diluar sana mereka sama saja dengan citra Alfi. Dingin, kejam, dan tak terkalahkan.
Alfi juga tidak seburuk yang Aca kira. Dulunya Aca fikir Alfi adalah sosok kakak yang tidak menyukainya namun ternyata Alfi juga menyayanginya. Aca merasakan bagaimana khawatirnya kakak sulungnya itu saat ia sakit kemarin. Bahkan ia merasa bersalah karena sempat berfikir yang tidak tidak pada Alfi.
Dan seminggu disini Aca benar benar sudah akrab dan nyaman dengan situasi disini. Bahkan Aca sudah mulai menujukan sikap aslinya pada semua orang tanpa rasa canggung seperti pertama kali bertemu. Manja, cengeng, jahil, dan suka kabur dari aturan kakaknya.
Seperti kali ini, Aca berada didalam ruang kerja Mike. Mike yang sedang bekerja harus bersabar karena Aca yang terus mengganggunya. Mulai dari mengajaknya bicara ini dan itu, menutup matanya, menutup layar laptopnya, bahkan menarik kursinya. Dan entah kenapa citra Mike sebagai pria yang mudah marah justru tidak berlaku bagi Aca.
Sejak awal Aca hadir diantara mereka, Mike yang jelas langsung terlihat perubahanya. Mike si pendiam langsung ramah pada Aca. Itu semua karena Mike yang terbiasa sendiri dari kecil dan begitu berharap punya saudara yang bisa ia jaga dan ajak main. Mike memang punya Alfi, Raihan, dan Gabriel namun mereka sibuk dengan urusan masing masing.
Hadirnya Aca membuat keinginan Mike terwujud. Dengan tanpa memperdulikan kebingungan sahabat sekaligus saudaranya Mike langsung menganggap Aca adiknya dan akan menjaganya dan tidak membuat gadis kecil itu menangis terlepas dari status Aca yang merupakan adik Alfi. Aca tulus menyayangi gadis itu sebagai adiknya. Terlebih gadis itu adalah gadis yang baik. Dari pertama kenal, Mike sudah bisa membaca karakter gadis itu.
Setiap sahabat Alfi memiliki latar belakang yang berbeda hingga akhirnya mereka memilih tinggal bersama. Selain alasan pekerjaan, sahabat Alfi pada awalnya merupakan teman senasib dan seperjuangan.
Sama sama berjuang tanpa bantuan keluarga. Terlebih Mike yang dibuang oleh keluarganya sejak kecil dan tinggal di jalanan hingga akhirnya bertemu Alfi dan yang lain. Dan karena terbiasa hidup dijalanan saat kecil membuat Mike mudah mengenal karakter orang dari pertama mereka bertemu. Begitupun dengan yang lain, semua punya alasan sendiri sendiri hingga membuat persahabatan mereka begitu erat seperti keluarga sendiri.
Mike yang mulai lelah menutup laptopnya. Aca yang berdiri disampingnya akan merusuh kembali langsung ditarik Mike untuk duduk dipangkuanya. Seketika Aca berteriak sambil tertawa kegelian karena Mike menggelitiki tubuhnya sedangkan tubuh gadis itu dikunci pergerakanya.
"Hahahaa kakak cukup, geli. Udah hahaha. "
Mike tertawa jahat membalas perilaku jahil adiknya. Ia melanjutkan gelitikanya sampai tubuh Aca merosot dari pangkuanya dan terduduk dilantai.
"Kak Raii, tolongin Aca hahaa. Kakak gelii ihhh udahh ampun," ucap Aca melihat Raihan yang masuk keruangan Mike membawa berkas ditanganya.
Rai terkekeh melihat wajah Aca yang memerah sambil tertawa. Kasian melihat adiknya akhienya Rai memisahkan Aca dari tangan Mike. Sedikit heran juga, Mike biasanya tidak pernah jahil dan tidak suka bermain main bisa berlaku seperti itu pada Aca yang notabennya baru beberapa kali Rai kenal. Ah mungkin Rai lupa dengan keinginan terbesar Mike yang ingin punya saudara yang bisa ia ajak main dan mewarnai hidupnya.
"Mike udah, kasian itu adiknya nanti sakit perutnya duduk dibawah gitu. " ucapnya sambil menarik Aca untuk berdiri disampingnya dan tak lupa Rai merapikan baju Aca.
"Kalian ngapain sih sampai Aca duduk dilantai gitu, kamu juga Mike tumben kamu nyantai biasanya pintu diketuk aja langsung marah, " ucap Rai menatap kedua adiknya heran.
"Ya gapapa lah, aku cuma mau main sama adik aku kok. Ya gak dek? " jawab Mike santai sambil mengacak rambut Aca yang langsung ditepis gadis itu.
"Gausah pegang pegang adek. Kakak nyebelin. "
"Dih kan tadi yang ganggu kakak pertama kamu. Usil banget jadi adek, "balas Mike mengingat ulah Aca sedangkan Rai hanya tertawa melihat tingkah keduanya.
"Tapikan gaperlu dibalas. Mana gelitikin aku lagi. Kan geli. "
"Enakan kamu dong kayak gitu. Kakak gamau ngalah sama anak nakal kayak kamu. "
"Kak Mike jahat ih. Lihat sekarang wajah aku pasti merah, "ucap Aca mempautkan bibirnya yang justru semakin mengundang kegemasan dari Rai dan Mike. Dua pria itu langsung mencubit pipinya dari sisi kanan dan kiri.
"Kakak! "
Dan disinilah keduanya berada. Didalam swalayan dengan Aca yang bebas memilih makanan yang ia mau. Gadis itu lagi merajuk pada Mike dan Raihan. Mike memilih menuruti kemauan gadis itu untuk membeli makanan di swalayan sementara Raihan harus kembali ke kantor setelah menyerahkan atmnya pada si kecil Aca.
Jika dipikir pikir yang harusnya marah itu Mike karena kerjaanya diganggu. Tapi yang namanya sayang, Mike tidak marah sama sekali dengan gadis itu. Justru ia merasa terhibur. Hidupnya jadi lebih berwarna dan tidak monoton yang selalu dipenuhi kerja kerja kerja. Lagipula Mike tahu, dari awal tujuan Aca mengganggunya bekerja.
Bagi Mike asal Aca tidak berlebihan ia tidak akan marah pada gadis itu dan Mike tahu, Mike tahu bahwa Aca adalah sosok yang paham dengan situasi orang lain.
Dan sebenarnya Mike hari ini libur kerja karena jenuh dan sedikit lelah tapi yang namanya Mike mungkin tidak ada hari tanpa bekerja. Mungkin Aca tahu dari kakaknya yang lain kalau Mike lelah bekerja dan butuh istirahat maka dari itu Aca berinisiatif menjauhkan pekerjaan itu dari Mike kusus hari ini. Makanya Mike tidak marah. Mike sangat tahu Aca seperti apa walau baru kenal beberapa saat.
"Banyak amat dek, kamu yang habisin ini semua? Kalau gigi kamu sakit gimana? Kalau kamu flu lagi gimana? "
Aca mendengus mendengar ucapan kakaknya sambil tetap memasukan es krim yang cukup banyak kedalam troly. Sedangkan troly yang Aca bawa sudah berisi banyak makanan miliknya. Sendiri.
"Kakak kok jadi cerewet sih. Kata kak Iel kakak itu pendiem kok, " ucap Aca membuat Mike ikut ikutan mendengus sambil menjepit kepala adiknya dalam siku tanganya.
"Adik siapa sih ini, pinter banget ngomongnya. Kamu mau kakak diemin kamu hm? " tanyanya yang dibalas gelengan cepat oleh Aca.
"Gamau, nanti Aca gapunya temen ngobrol. Yang lain kan susah diajak ngobrol sama bercanda. Kakak jangan diemin Aca ya. Nanti Aca gak ada temen main."
Mike tergelak mendengar ucapan Aca sambil mengangkat tubuh Aca di troly menghadap kearahnya lalu mendorong troly itu menuju kasir.
"Kakak mana bisa sih diemin kamu, kamu kan adik kesayanganya kakak," ucap Mike mencubit pelan hidung Aca membuatnya tersenyum puas.
"Janji ya selalu jagain Aca dan selalu ada untuk Aca? "
"Janji. Kakak selalu ada untuk Aca, selalu melindungi Aca, dan gak akan pernah melukai Acanya kakak. Kakak gak perduli sekalipun kita bukan kakak adik kandung. Bagi kakak, kamu adalah adik kesayangan kakak. Adik yang akan selalu kakak jaga dan lindungi sampai kapanpun melebihi diri kakak sendiri. "
Aca tersenyum.
"Aca sayang kak Mike."
"Kakak juga sayang sama adiknya kakak. My lil sisternya kakak, " ucap Mike menguyel pipi tembem Aca dengan kedua tanganya membuat kedua pipi itu kembali memerah.
"Kakak! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil Sister
Teen FictionBagaimana seorang gadis bernama Bianca atau disapa Aca harus menghadapi kakak kakaknya yang begitu protective dengan cara mereka sendiri sendiri ? Walaupun mereka bukanlah kakak kandung Aca, tapi Aca begitu menyayangi mereka seperti kakaknya sendir...