06. Aca

1.5K 110 5
                                    

Bianca Aurelly Gustav atau kerap disapa Aca.  Gadis berusia 13 tahun dengan  pipi chubynya yang membuat kakak kakaknya selalu gemas ketika melihatnya.  Aca itu polos, Aca itu sering sakit,  Aca itu manja,  Aca itu jahil, dia ceroboh.  Biar begitu ia tetap menjadi adik kecil kesayangan kakaknya dengan segala tingkah lakunya yang mewarnai dunia kakaknya. 

Aca terkadang masih tidak menyangka bahwa kakak kakaknya dengan mudah menerimanya.  Mulai dari Alfi yang jarang berinteraksi denganya,  Mike yang dikenal pendiam,  atau Gabriel yang tidak suka dengan orang baru.  Aca tidak menyangka mereka bisa menerimanya secepat itu dan ia juga nyaman secepat itu dengan orang baru.  Kalau Raihan dari awal pria itu memang terkenal paling mudah dekat dengan orang lain jadi Aca tidak menjadi masalah saat Aca mendengar sifat mereka dari bibi. 

Biar Aca pada awalnya sempat ragu dan takut dengan kehidupan barunya,  dukungan dari bibi yang terus memberinya semangat bahwa dunia barunya tidak seburuk itu membuat Aca yakin dengan kehidupanya.  Ia mulai menerima kakak kakaknya dan menyamankan diri dengan mereka.  Dan ya memang benar,  dunia barunya tidak seburuk itu.  Kakak kakaknya tidak seburuk dan sekaku itu.  Ia justru merasakan kehangatan yang lebih dari kakak barunya.  Mungkin nanti Aca akan meminta maaf pada mereka karena sempat berfikir yang tidak tidak tentang mereka.  Ngomong ngomong Aca memang sangat dekat dengan bibi Jena sejak mereka pertama bertemu. 

Pagi ini Aca sudah siap dengan seragam sekolahnya.  Kata Alfi kemarin ia sudah bisa mulai bersekolah hari ini melanjutkan dunia pitih birunya ditahun ketiga.  Aca memang sedikit kecepatan masuk sekolah.

Sampai dimeja makan Aca yang sudah siap dengan tas abu abu pemberian dari Mike justru terdiam karena hanya melihat Raihan yang duduk dimeja makan.  Aca jadi mengingat kemarin Rai yang marah marah karena tiramisunya yang dimakan.  Aca jadi takut mendekat dengan Rai.  Takut disemprot lagi. Walau kemarin yang kena amukan itu Gabriel tetap saja Aca juga merasa.

"Kok gak ketempat makan?  Kenapa berdiri disini? "

Aca memukul pria yang tiba tiba berdiri disampingnya sambil mencebik kesal.  Kenapa orang orang disini suka membuatnya kaget.  Kalau ia jantungan bagaimana? 

"Kak Alfi ngaggetin ih, " protesnya.

Alfi yang menjadi pelaku justru hanya mengangkat bahunya acuh lalu menarik tangan Aca untuk berjalan keruang makan.  Aca yang ditarik mulai memberontak.  Ia menghentikan langkahnya sambil menatap Alfi berusaha menyampaikan pesanya lewat tatapan mata sambil sesekali melirik kearah Rai yang masih sibuk dengan makananya. 

Alfi yang pamah bukanya membantu justru membuat Aca malu sekaligus takut. Dengan santainya Alfi berteriak memanggil Raihan dan memintanya mengajak Aca makan karena Alfi harus meeting pagi ini jadi tidak sempat untuk sarapan. 

"Rai adek gue takut sama lo, " teriak Alfi yang membuat Raihan menoleh kearah mereka dengan kening berkerut sedangkan Aca langsung menyembunyan mukanya dengan kedua tanganya. 

Raihan terkekeh pelan setelah menyadari apa yang membuat gadis itu takut.  Sebenarnya Rai tidak marah sama sekali kalau tiramisunya dimakan oleh sahabatnya apalagi adiknya.Hanya saja saat itu ia tengah kesal karena tiba tiba ada clien yang membatalkan kerja sama mereka dan biasanya cara Rai menghilangkan kekesalanya adalah salah satunya dengan makan.  Melihat makanan yang memang telah ia sediakan ludes,  makanya kemarin Rai jadi marah marah. 

Rai berdiri lalu mendekat kearah Aca dan mengacak rambut gadis itu sampai Aca membuka matanya karena kesal rambutnya diacak acak.  Muka merah Aca seketika menjadi sarapan pagi Raihan dan Alfi. 

"Kenapa adikku semenggemaskan ini," ucap Rai menguyel dan mencubit pipi Aca dengan kedua tanganya penuh kegemasan bahkan jika bisa ia ingin menggigit pipi yang sekilas mirip squasy itu.

Lil SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang