Road Two: Bertahan

965 144 27
                                    

Note : Direkomendasikan untuk memutar instrumen yang dilampirkan agar suasana menjadi lebih terasa.
.
.

Udara busuk semakin buruk setiap harinya. Populasi zombie meningkat. Banyak manusia yang menyerah untuk hidup. Merasa bahwa bertahan dari wabah yang masih belum diketahui ini adalah hal sia-sia. Musuh mereka bukan hanya mayat hidup tanpa kesadaran, tapi juga manusia lain yang memiliki insting untuk hidup lebih besar. Tidak jarang mereka melakukan berbagai macam cara agar mampu bertahan, bahkan membunuh sesama survivor jika diperlukan.

Tiga bulan lebih Sasuke berkelana sendiri. Insting semakin menajam. Pemuda itu jelas sudah mampu beradaptasi dengan suasana mencekam. Bahkan ia bisa menilai tempat-tempat mana saja yang aman untuk dipakai bermalam.

Kendo tak lagi dibawa. Satu-satunya barang peninggalan dari rumah itu ia buang satu hari setelah berpisah dengan empat kawannya. Berjuang sendirian berarti membutuhkan senjata yang lebih mutakhir. Belati berukir aneh menjadi salah satu persenjataan wajib.

Hampir enam bulan pasca serangan pertama di perumahan Uchiha. Masih belum ada informasi lebih lanjut lagi dari pemerintahan terkait asal-muasal wabah yang mengerikan ini. Siaran radio hanya memberitahukan jumlah mayat hidup yang bertambah setiap hari.

Malam selalu terasa dingin. Sasuke merapatkan kemeja hijau tentara yang masih melekat di tubuh. Kini, ia sedang bersembunyi di salah satu atap bangunan apartemen tua. Ada jalur evakuasi darurat di bagian samping yang menembus gang kecil. Beruntung ia sempat menemukan lokasi itu sebelum sore menjelang.

Sasuke adalah pemuda yang cerdas. Selama berkelana, baik sendiri maupun berkelompok (meski tidak bertahan lama), ia selalu mencermati gerak-gerik dari mayat hidup. Mengamati bagaimana mereka berperilaku di jalanan. Apa yang membuat mereka tertarik dengan manusia? Atau apakah ada waktu tertentu bagi mereka untuk bergerak?

Hasil riset pribadi itu memang belum selesai, tapi Sasuke dapat mengambil gambaran secara garis besar.

Satu. Manusia yang tergigit akan berubah menjadi zombie dalam hitungan menit. Prediksi Sasuke adalah dua sampai lima menit. Bahkan bisa lebih jika kondisi tubuh korban sangat baik (dalam artian kekebalan atau imun tubuh). Pemuda berambut hitam itu menyadari hal tersebut saat kasus Asuma dan Ino. Keduanya berubah menjadi zombie setelah beberapa menit tergigit.

Dua. Usai berubah menjadi zombie, korban akan mengalami pembusukan secara berkala. Pada awal perubahan, tubuh masih sama seperti manusia biasa. Setelah hitungan hari, akan  muncul bau busuk. Sama seperti mayat pada umumnya, hewan melata akan menggerogoti dari dalam. Daging-daging melunak. Tulang tidak sekuat sebelumnya. Dalam hitungan minggu atau bulan, tubuh sudah tidak lagi seperti manusia normal. Daging menyusut, tulang terlihat dari sisi manapun, serta muncul cairan kental berwarna kuning yang baunya sangat busuk.

Tiga. Zombie akan sangat aktif pada malam hari. Insting manusia berubah seperti hewan buas. Sebaliknya, mereka nyaris tidak terlihat pada siang hari. Hal ini memberikan kesempatan kepada pengelana seperti Sasuke untuk bergerak ke tempat yang lebih aman dari sebelumnya.

Empat. Mereka tertarik pada suara keras. Jika ada suara teriakan, insting mereka akan bergerak dengan cepat untuk mencari sumbernya. Bahkan hal ini tetap terjadi meski matahari masih bersinar terik. Terbukti dengan kejadian gadis yang sempat ingin meminta tolong pada Sasuke beberapa bulan lalu.

RAILROADS [NaruSasu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang