5

323 37 0
                                    

 
 

"Lisa! Hey, bangun." Chaeyoung menepuk-nepuk pipi Lisa pelan. Ia mencoba membangunkan Lisa yang pingsan di kasurnya.

  10 menit yang lalu Chaeyoung bersama Jennie dan Jisoo ke apartement Lisa. Mereka bertiga berniat mengunjungi Lisa karena ia tidak masuk kelas hari ini. Chaeoyong yang notabenya satu jurusan dengan Lisa panik, ia menghubungi Lisa namun nomor gadis itu tidak aktif. Lalu Chaeyoung menghubungi tempat kerja gadis itu dan manajernya bilang Lisa sudah pulang.

  Akhirnya setelah kelas selesai, Chaeyoung bersama Jennie dan Jisoo ke apartement Lisa. Betapa terkejutnya mereka saat melihat Lisa pingsan dengan wajah yang sangat pucat.

  Mereka yang sudah tau penyakit asma Lisa pun segera memberi oksigen dari alat bantu yang Lisa simpan di nakas. Dipikiran mereka apa yang membuat asma Lisa kambuh?

  "Bagaimana Chaeng?" tanya Jisoo yang baru saja datang dari dapur.

  "Dia belum bangun unnie." Balas Chaeyoung khawatir. Sedang tangannya terus menggoncang dan menepuk pelan pipi Lisa.

  "Apa dia tidak meminum obatnya secara teratur?" kini, giliran Jennie yang bersuara. Ia benar-benar khawatir pada Lisa. Gadis bermata kucing itu membuka laci nakas di samping kasur dan melihat obat Lisa masih penuh, "hhhh.. Gadis ini benar-benar tidak meminum obatnya."

  Jisoo mengikuti arah pandang Jennie dan ikut menghela nafas. "Chaeng?"

  Chaeyong menoleh, "ada apa unnie?" Jisoo menatapnya lembut. "Sudahlah. Biarlah Lisa istirahat sebentar. Mungkin dia lelah hingga lupa meminum obatnya."

  Perlahan Chaeyoung melepaskan tangannya dari tubuh Lisa. Benar kata unnie nya, Lisa butuh istirahat. Akhirnya mereka bertiga beranjak dari kamar Lisa menuju ruang tamu. Meninggalkan Lisa dengan kondisi menutup mata dengan alat oksigen di hidungnya.

  "Sebenarnya ada apa sih dengan Lisa? Akhir-akhir ini dia terlihat aneh." Jisoo yang sudah duduk di sofa ruang tamu menatap Chaeyong yang kini duduk di sampingnya, "entahlah. Mungkin dia memiliki masalah." Kemudian ketiganya menghela napas. Kalau benar Lisa ada masalah sampai asma gadis itu kambuh mereka merasa tidak berguna menjadi sahabat. Sahabat tolol.

  "Kita tunggu saja sampai ia bangun." Jennie buka suara.

  Akhirnya mereka bertiga menunggu Lisa sadar di ruang tamu. Jisoo memainkan game di ponselnya, Jennie menonton tv, dan Chaeyong sibuk berbalas pesan dengan kekasihnya.

***

  Lisa membuka matanya perlahan, menampilkan iris bambi nya yang indah. Ia bernafas dengan pelan dan baru menyadari jika ia memakai alat oksigen. Seingatnya ia tidak memakai alat oksigen ini, lantas siapa yang memasang oksigen ini di hidungnya?

  Lisa membuka alat oksigen itu dari hidungnya dan berdiri meski sempat terhuyung sebentar. Samar-samar ia mendengar suara siaran televisi. Ia yakin yang memasangkan alat oksigen ini pasti  para unnie nya. Karena yang tahu paswoord apartemenya cuma sahabatnya dan Jungkook. Ah, mengingat pemuda itu membuat dadanya berdenyut ngilu.

  Lisa berjalan pelan menuju pintu kamarnya. Tubuhnya belum benar-benar pulih. Makanya ia sempat berpegangan pada meja samping kasurnya.

  Ceklek

  "Unnie?"

***

  "Unnie?"

  Jisoo, Jennie, dan Chaeyong menopeh dan terkejut melihat Lisa yang berdiri di ambang pintu dengan wajah pucatnya. Lantas, ketiganya langsung berdiri dan mengampiri Lisa dengan tergesa.

  "Kenapa kau bangun? Seharusnya kau tiduran saja, Liz." Jennie memegang bahu Lisa dan menuntunnya masuk kamar.

  Lisa mengelak, "tidak, aku bosan."

  Jisoo tersenyum, "kalau begitu ayo kita menonton tv sama-sama." Ajaknya. Lisa menggangguk dan mengikuti langkah Jisoo yang di depannya dengan bantuan Jennie dan Chaeyong. Ia masih belum kuat berdiri.

  "Mau menonton apa?" tanya Jisoo saat sudah duduk di sofa.

  "Spongebob," Chaeyong melihat jam di tangannya dan menggeleng. "Jam segini tidak ada Spongebob."

  Lisa merengut. Jennie di sebelahnya terkekeh. Ia menoel pipi Lisa yang menggembung. "Bagaimana jika kita menonton Box Office saja?" sarannya dan di angguki ketiganya.

Lisa menggangguk semangat. "Aku punya film Avangers. Bagaimana jika kita tonton itu saja?"

  "Baiklah."

  Selama film di putar Lisa sangat menikmati alurnya bahkan ia sempat berteriak semangat saat karakter kesukaannya muncul. Gadis itu kembali tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal tadi ia sempat membuat ke-tiga sahabatnya hampir stroek gara-gara gadis itu tidak kunjung bangun dari pingsannya.

  Sebenarnya mereka bertiga ingin sekali bertanya pada Lisa apa yang terjadi hingga membuat gadis itu pingsan. Namun, melihat senyum Lisa membuat ketiganya mengurungkan pertanyaan itu.

   Tbc.

Jangan lupa voment guys-
Lanjut?-

ONCE AGAIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang