7

371 40 5
                                    


Seoul Universitas terlihat ramai. Hari ini ada bazar yang di mana beberapa universitas mengunjungi Seoul Universitas. Banyak mahasiswa yang memasarkan dagangannya.

Sebenarnya bukan hanya bazar, tetapi juga ada penampilan Marching Band, Musik, Pertandingan sepak bola/basket dan lain-lain.

Lisa dan ketiga sahabatnya memekik senang. Mereka mengilingi stand untuk melihat-lihat sesuatu yang menarik.

"Unnie lihat! Ada snack!" Lisa memekik girang sembari menggocang-goncangkan tangan Jisoo. Tangan kanannya menunjuk-nunjuk stand makanan.

"Ah baiklah, ayo kita ke sana." Kemudian ketiganya mendekati stand makanan.

Lisa langsung memeilih berbagai snack dngan semangat. Hampir semua snack ia beli jika Jennie tidak mengomelinya.

"Eyy. Jangan beli banyak-banyak. Nanti kau kesusahan membawanya, aku tidak mau berbaik hati menolongmu."

Lisa berdecih. Lalu merenggut. Akhirnya ia hanya membeli tiga snack saja. Ahhh padahal semua snack itu belum pernah ia cicipi. Sial, mulut pedas Jennie membuatnya kesal.

"Kau itu seperti babi saja Lisa." Celutuk Chaeyong asal.

Lisa mendelik pada Chaeyong yang menatapnya santai. Ada apa sih dengan Jennie dan Chaeyong? Mereka sepertinya senang sekali membuat mood nya turun hari ini.

Lalu tatapannya terarah pada Jisoo. "Woahh Jisoo unnie membeli lima snack? Kenapa dia tidak diomeli?!" kesal Lisa. Jisoo terkekeh sambil memberi v sign.

"Itu karena dia tidak merepotkan." Sahut Jennie. Dan Lisa kembali berdecih.

***

"Hahhh mereka kemana sih?!" gerutu Lisa sebal. Pasalnya saat ia kembali ke taman, sahabat-sahabatnya sudah tidak ada.

Lisa berdecak sebal. Kemudian ia mulai mencari sahabatnya itu. Padahal ia hanya membeli ice cream sebentar dan sahabatnya itu sudah menghilang. Lisa mengembungkan pipinya kesal, di mana ia harus mencari sahabatnya dari kerumunan manusia di sini? Mau menelpon tapi ponselnya mati.

Lisa kembali menjilat ice cream cokelatnya. Terlalu sibuk mencari 'sahabatnya' Lisa tidak sadar ada seorang pemuda yang juga berjalan ke arahnya. Sial untuk kesibukan masing-masing.

Brukk

Tak

"Omo! Ice cream kuuu!" pekik Lisa saat ice cream nya jatuh ke tanah. Ia menatap sedih ice cream nya. Ahhh padahal ia membeli ice cream itu lumayan mahal.

"Hey kau harus mengganti ice cream ku!" sentak Lisa pada pemuda yang menabraknya.

Pemuda itu menmpilkan ekspresi bersalahnya, "mian. Biar ku ganti."

Lisa terbelalak saat melihat wajah pemuda yang menabraknya. Wajahnya tiba-tiba memanas. Pemuda di depannya ini benar-benar tampan. Lisa menunduk, menyembunyikan wajahnya yang blushing. Namun, saat melihat ice cream nya yang sudah tidak berbentuk ekspresi yang tadinya malu kini berubah menjadi kesal kembali.

"Ish! Ya sudah ganti." Lisa menatap sebal pemuda di depannya ini. Melupakan fakta bahwa tadi ia baru saja memuji ketampanan pemuda itu.

Lisa bersama pemuda itu berjalan menuju stand ice cream. Sesuai janjinya, pemuda itu akan menggantikan ice cream Lisa yang tumpah.

"Kau mau rasa apa?"

"Cokelat."

Pelayan yang ternyata seorang mahasiswa itu menggangguk.

"Ah! Ice cream nya ukuran besar ya!" tambah Lisa pada pelayan stand. Pelayan itu menggangguk dan mengambil cup ice cream ukuran besar.

"Hey! Ice cream mu yang jatuh itu ukuran kecil. Kenapa kau malah meminta yang besar?" protes pemuda itu.

Lisa meliriknya malas, "biarkan saja."

Pemuda itu hanya bisa pasrah. Licik juga gadis ini. Tapi ia tidak bisa memungkiri bahwa gadis di depannya ini sungguh lucu. Diam-diam pemuda itu tersenyum.

"Semuanya 25 won."

"Bayar sana."

"Ck, iya."

"Terima kasih. Silahkan datang kembali."

Lisa dan pemuda itu meninggalkan stand ice cream kemudian berhenti tidak jauh dari taman.

"Nah, ice cream nya sudah kuganti." Ujar pemuda itu.

"H'mm." Lisa hanya memberikan respon gumaman. Soalnya ia sibuk memakan ice cream cokelatnya.

"Siapa namamu?" tanya pemuda itu.

"Lisa."

"Oh."

"Kenapa bertanya?"

"Tidak."

"Lalu, siapa namamu?"

"Jungkook."

Lisa berhenti menjilat ice cream nya. Ia mendongak menatap pemuda di depannya yang kini tersenyum manis.

"Oh." Kemudian ia kembali menjilat ice cream nya kembali.

"Kau tidak terpesona olehku?" tanya Jungkook.

"Tadinya sih aku terpesona. Tapi tidak jadi karena kau menjatuhkan ice cream ku." Sahutnya santai.

"Kan sudah kuganti."

"Tetap saja aku kesal."

Jungkook terkekeh. Lucu sekali gadis ini. Tangannya mengacak surai cokelat Lisa.

"Ish apasih?!" Lisa mengelak. Menatap tajam Jungkook.

Jungkook tergelak. Kemudian ia memajukan tubuhnya hingga berdempetan dengan Lisa. Saat tahu gadis itu akan mundur, Jungkook menahan pinggang gadis itu. Ia berbisik di telinga gadis itu.

"Ingat namaku ya, cantik. Setelah ini kita akan selalu bertemu."

Seusai mengatakan itu Jungkook berbalik meninggalkan Lisa yang membeku akibat kata-katanya. Jantung Lisa berdebar. Tangannya yang tidak memegang ice cream menyentuh dadanya. Seingatnya ia tidak punya riwayat penyakit jantung. Tapi kenapa jantungnya berdegub kencang?

"Jungkook." Gumam Lisa menatap pemuda itu yang kini ditelan oleh kerumunan orang-orang.

Ia tersenyum.

"Jungkook!"

Nama itu selalu melekat di kepala dan hatinya.

Tbc.

Ini flasback loh-
Jangan lupa voment-
Tertarik lanjut?-

ONCE AGAIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang