***
Ibu adalah seorang dermawan kasih dan sayang tanpa mengharap imbalan.- Alifa Fadheela -
***
Pukul 03.00 Alifa terbangun dari tidurnya, ia terbangun lebih awal dari biasanya.Karena takut kesiangan jika kembali melanjutkan tidur, Ia langsung berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, lalu melaksanakan shalat tahajjud.
Kemudian dilanjutkan dengan murajaah.
Setelah mendengar Adzan subuh berkumandang Alifa berdiri untuk melaksanakan shalat qabliyah subuh. Shalat sunnah fajar yang lebih dicintai Rasulullah daripada dunia seluruhnya.Aisyah berkata bahwa Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam berbicara mengenai dua raka'at ketika telah terbit fajar subuh, "Dua raka'at shalat sunnah fajar lebih kucintai daripada dunia seluruhnya." (H.R.Muslim,no.725).
Setelah melaksanakan sunnah fajar 2 raka'at, Alifa lanjutkan dengan berdzikir menunggu iqomah berkumandang.
***
Karena hari ini minggu, selepas shalat Alifa tak langsung mandi, ia akan melakukan rutinitas minggu paginya.
"Hmm, pupuknya habis?" gumam Alifa saat melihat persediaan pupuk tanamannya habis.
Ya. Rutinitas minggu pagi Alifa adalah mengambil alih tugas mang Ari untuk merawat taman kecil dibelakang rumah,dan untuk taman didepan rumah tetap menjadi tugas Mang Ari.
"Mang Ari, bagi pupuknya ya!" ucap Alifa sudah berada ditaman depan rumahnya menghampiri Mang Ari.
Mang Ari menghentikan aktivitasnya kemudian berdiri menghampiri Alifa. "Eh, Eneng. Bunga di taman belakang sudah saya beri pupuk kemarin,"
"Loh, kenapa mang? Bunganya kemarin layu ya? Jadinya mang Ari beri pupuk kemarin bukan hari ini?" tanya Alifa merasa heran karena dari duhulu jadwal memberi pupuk pada tanaman-tanamannya adalah hari minggu bukan sabtu.
"Loh?" Mang Ari berujar heran sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
"Mang Ari?" panggil Alifa karena pertanyaannya tidak dijawab.
"Begini Neng, kata nyonya, Neng Alifa hari ini akan pergi keluar. Jadi saya memberi pupuk pada taman belakang itu kemarin, supaya pekerjaan saya hari ini tidak terlalu banyak dan bisa pulang kerumah lebih awal." jelas Mang Ari membuat kening Alifa berkerut.
Pergi? Kemana? Apa Bunda mau ngajak aku jalan-jalan ya? Batin Alifa bertanya-tanya dengan apa yang dimaksud Asma.
"Neng? Boleh saya melanjutkan pekerjaan?" Tanya Mang Ari karena Alifa hanya diam tanpa merespon penjelasan darinya.
"Eh, iya, silakan dilanjutkan Mang. Saya juga mau ke dalam." sahut Alifa.
Alifa melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah menuju kamarnya. Ia memilih mandi.
"Ifa," panggil Asma yang saat ini berada didepan pintu kamar Alifa. Tidak ada sahutan dari dalam, membuat Asma beralih mengetuk pintu.
"Ifa, ini Bunda sayang." lagi Asma berusaha memanggil.
"Masuk Bunda, Ifa sedang mandi!" sahut Alifa setelah mendengar ada yang mengetuk pintu dan suara sang Bunda yang terdengar samar-samar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alifa
Spiritual[ Spiritual ] Seperti bunga daisy; dia polos, indah dan setia Tatapannya meneduhkan, senyumnya menenangkan Bersama sabar dia menyusuri rumitnya labirin kehidupan Dia adalah kakak yang baik untuk sahabatnya Dia pendengar yang baik, namun tidak pernah...