Hari aku sekolah dengan keadaan kurang sehat. Batuk beberapa hari membuatku lemas. Kebetulan hari ini juga mata pelajaran olahraga bagian lari estafet.
Semua murid berkumpul di lapangan sekolah menunggu guru mata pelajaran olahraga. Ketika guru datang semua murid menyapa hangat. Sebelum memulai pelajaran seperti biasanya kami membaca do'a.
Pak Rama, guru olahraga menginstruksikan untuk pemanasan sebelum memulai materi.
Namun di tengah-tengah pemanasan aku merasa lemas. Badanku lunglai, Rere yang berada di sebelahku langsung sigap meraih tubuhku."Sya lu gk kenapa-napakan? "
Raut wajah Rere berubah khawatir ."Gk papah Re, biasa cuman lemes doang, bentar lagi juga enggak" Aku masih merasa masih sanggup melanjutkan pelajaran.
"Ya udah kalo lu ngerasa baik, tapi kalo lu gk kuat bilang aja ke gua. Gk usah di kuat-kuatin"
"Ya Rere bawel" Aku meyakinkan Rere.
Aku mulai merasa baik-baik saja. Antusias mendengar pejelasan pak Rama. Beliau mulai menjabarkan beberapa langkah sebelum memulai latihan lari estafet.
Kami membuat kelompok yang terdiri dari 4 orang setiap kelompoknya.
Rere, Shinta, dan July satu kelompk denganku.Kelompok pertama memulai persiapan untuk memulai lari, kelompok lain menunggu sambil melihat jalannya latihan kelompok pertama. Aku berada di kelompok keempat. Semua mata tertuju pada kelompok pertama yang sudah mulai berlari. Murid perempuan berteriak sesekali bertepuk tangan. Aku yang berada di samping Rere merasa pusing dan pandanganku mulai kabur, saat aku ingin memanggil Rere badanku lemas dan semua terasa gelap.
Saat aku membuka mata aku melihat seorang laki yang sedang menghadap box obat, entah dia siapa, sepertinya aku belum pernah melihat dia. Saat dia berbalik badan dia menatapku.
"Eh, Sya udah siuman" Dia memanggil namaku. Aku tidak mengerti. Namun aku sadar aku berada di mana, aku berada di UKS sekolah.
"Syasya.. Lu kenapa?, kenapa gk bilang kalo lu gk kuat ikut olahraga?, sumpah gua khawatir sama lu Sya" Rere mendekatiku.
"Gk tau nih Re, gua juga gk ngerti gua padahal batuk doank. Re, tu laki-laki siapa?, kok dia tau nama gua sih" Aku masih merasa heran dengan laki-laki itu.
"Oh, itu penjaga UKS baru sekolah kita, cakep kan?, udah hampir tiga hari di sini. Baru lulus tahun kemaren dari sekolah perawat" Rere menjelaskan tentang orang itu.
Aku hanya mangut-mangut mendengar penjelasan dari Rere. Memang beberapa hari ini di sekolah sedang ramai membicarakan tentang perawat baru di sekolah. Namun, aku sama sekali tidak tertarik. Bosan rasanya mendengar gosip tentang laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taaruf Cinta
RomanceSeorang siswi SMA yang duduk di kelas 3 pertengahan memiliki sifat dingin dengan seorang laki-laki, tiba-tiba mengalami suatu perjodohan yang di inginkan oleh ke dua orang tuanya apakah siswa tersebut akan menerima perjodohannya. . . . . Ingin tahu...