1.0 ; Pintu

35 3 0
                                    

"hah? apaan maksud lo? goa?" kata dia kepada nakyung yang baru menjelaskan tentang goa tersembunyi dibelakang benteng tim 2. "lo ga bercanda kan, kyung?" tanya shuhua entah sudah berapa kali dia bertanya seperti itu

"serius deh lo nanya berapa kali sih? udah gue bilang gue seriusss!!" kata nakyung yang sudah lelah dengan mereka.

"tapi gimana kalo heejin sama junkyu kesana?" tanya dia dengan raut wajah khawatir kalau rencananya diketahui. "ya gimana ya." kata nakyung sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"ck harusnya lo tutup itu!" kata dia tidak terima. "tapi disana gelap lah, mereka juga nyasar paling." kata nakyung santai

"bener?" tanyanya

"beneran tau, disana engga ada lampu sedikitpun." jawab nakyung. "bagus deh" kata dia lalu kembali mentidurkan tubuhnya disofa.

"tapi gue gayakin mereka punya penerangan apa engga.." lirih nakyung pelan. "hah? apaa?" tanya dia

"hah? engga engga! maksud gue, gue gayakin mereka ga nyasar!" bohong nakyung.

"oh."

·····oOo·····

"capek gue yaampun." kata junkyu yang jongkok karena kelelahan. "yaelah payah lo." kritik jisung.

"eh serius napa disini engga ada apapun? gue gayakin deh soalnya gue tadi liat pintu besi gitu, terus dibawahnya ada lampu biru gitu warnanya." jelas eunbin.

"dimana?" tanya heejin

"dideket bunga yang layu tadi" jawab eunbin. "kesana!"

·······························

"bener kata lo, disini ada pintu besi yang karatan." kata heejin yang sudah sampai didepan pintu. "tapi dikunci." kata heejin lagi.

"kalian ga terlalu banyak mikir sih, ini coba gue cabut bunganya." kata jisung lalu menyabut bunganya tetapi tidak tercabut melainkan malah pintu itu terbuka tepat didepan mata mereka berenam.

"ini cahaya biru yang lo maksud? bin?" tanya heejin dan diangguki oleh eunbin. "masuk coba deh lo sung." pintah eunbin

"anjir kok gue? bisa aja soobin atau engga junkyu tuh." kata jisung yang kecewa. "yaelah jadi siapa yang mau masuk duluan?" tanya nancy

"gue."

heejin menawarkan diri untuk masuk duluan kedalam ruangan itu dan diangguki oleh mereka berlima.

"gue jalan dibelakang lo jin, tenang aja ada gue." kata nancy lalu heejin masuk kedalam ruangan itu.

"ini baru ruangan dasar kan?" tanya heejin ketika melihat sebuah 3 pintu didepan matanya saat sudah masuk kedalamnya.

"ini dikode." kata junkyu. "kodenya 4 digit." kata junkyu lagi.

"eh bentar ini kayanya teka-teki deh? lo sadar gasih dimeja itu ada sesuatu yang buat buka pintu diantara 3 ini. kayak bunga layu tadi." kata jisung agak panjang.

"ini dibawah kita, angkanya nyala tapi cuma satu yang mati." kata eunbin menunjuk lantai yang mereka injak.

rrrrrr

pintu tiba-tiba tertutup dengan sendirinya yang membuat mereka berenam terkejut mendengar suara itu dan melihatnya.

"pintunya ketutup anjir! gimana kita bisa keluar?" kata soobin yang panik. "gausah panik, mungkin aja diantara tiga pintu ini ada yang nunjukkin petunjuk buat keluar" kata nancy yang berusaha menenangkan soobin yang panik

"kita bagi tim ya? 2 orang 2 orang, karena kita ada 6 orang kan?" kata heejin

"gue sama junkyu mecahin kode lantai ini," kata heejin. "bisa aja pengen modus mba." goda eunbin.

"berisik lo ah." ujar heejin

"nah soobin sama eunbin mecahin puzzle itu" kata heejin lagi. "kalo jisung sama nancy cari tau tentang buku-buku yang ada dirak buku itu." ujar heejin

"oke kita gapunya waktu lagi daripada bacot melecot terus, mulai aja." kata heejin lalu memulai pemecahan kasus, tim yang dibagikan langsung ketempat yang ditujukan heejin untuk mencari petunjuk membuka diantara 3 pintunya.

Nancy and Jisung TEAM.

"lo coba baca-baca buku itu, gue juga bakal baca dan awas aja lo gabaca kan siapa tau dapet petunjuk." kata nancy kepada jisung yang memasang muka sedih.

"eh ini apa? cr 2015 sampe 2020?" kata jisung yang menemukan buku yang sepertinya petunjuk untuk membuka salah satu pintu.

"2015 sampe 2020? gila anjir nakyung sampe dari tahun 2015 sampe 2020 bikinnya." kata nancy yang cengo. "gila emang temen lo." kata jisung.

"temen lo juga goblok." gas nancy.

ting

sesuatu dari buku itu baru saja jatuh kelantai yang membuat nancy dan jisung mencari benda itu.

"ini apa?" tanya jisung yang baru saja melihat puzzle yang terbuat dari besi bertulisan

"KSW?" kata jisung yang barusan melihat tulisan yang dipuzzle besi itu. "ksw itu apaan? merek mahal?" kata jisung ngaco yang dihadiahi jitakan dari nancy.

"bukan bego! ini merek puzzlenya kali." kata nancy

"coba lo baca ini buku, siapa tau ada yang jadi petunjuk." kata nancy. "oh yaudah iya." kata jisung.

"eh sebentar deh? sejak kapan nakyung suka kucing?" tanya nancy. "gila lo? nakyung alergi kucing kali." kata jisung.

"tapi ini kok sampulnya kucing?" kata nancy sambil memperlihatkan buku yang bersampul gambar kucing itu. jisung juga bingung kenapa sampul ini bergambar kucing. sedangkan nakyung alergi dan benci dengan kucing.

"nakyung ga sendiri pasti?" kata jisung ngaco, "lah gila lo? kalo ga sendiri terus sama siapa?" kata nancy.

"seseorang yang bantu dia bikin ini."

perkataan jisung membuat nancy bingung dan bulu kuduknya berdiri.

----------------------------------------------------------------------------------

don't forget click ★

CLASH ROYALE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang