οκτώ

10 6 1
                                    

Aku tidak paham kenapa manusia akan bersikap lebih 'peduli' pada orang lain saat mereka sudah tiada.

Maksudku, bukankah lebih baik jika mereka masih dapat engkau raih—berbincang tanpa kenal lelah tentang apa pun yang membuat kalian tertawa lepas, menghabiskan waktu bersama, dan sebagainya?

Kau juga bisa untuk, setidaknya, memberikan waktu pada mereka untuk bercerita padamu tentang apa yang disimpannya terus-menerus. Sesuatu yang membuatnya merasa tidak hidup secara perlahan.

Kalaupun tidak, mungkin kalian bisa ... menghargai presensinya?

Apa kalian belum sadar, bahwa tiap cemoohan yang keluar dari mulutmu bisa menghancurkan mereka? Bukan konteks 'hancur' sampai berkeping-keping, namun hancur jiwanya.

Tolong sadarlah, mereka belum tentu dapat bertahan dari tiap hantamanmu.

Alex 餘
malam pukul delapan.
Dalam posisi setengah telentang.

SENANDIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang