Sekarang Hongseok sudah berada di depan apartement Jinho.
"Lebih baik kita langsung ke kantor marketing untuk menanyakan apartement di sebelahku sudah terisi atau belum."
"Baiklah..."
Hongseok dan Jinho bertemu dengan marketing disana dan langsung menunjukan apartement yang akan di sewa oleh Hongseok.
Dan benar letaknya benar-benar di samping apartement Jinho.
"Bagaimana tuan? apa anda setuju, kami juga bisa membantu anda untuk membereskan semua."
"Aku setuju, mungkin saya langsung pindah 3 hari kemudian, jadi saya minta di bereskan saja dahulu."
"Baik tuan saya permisi dulu saya akan mengurus semuanya. Tuan bisa melihat-lihat dulu, dan tuan bisa ke kantor kami lagi setelahnya."
Marketing wanita itu pergi meninggalkan Hongseok dan Jinho.
"Kau langsung menyetujuinya?"
"Iya ini bagus semuanya berwarna putih, ibuku sangat suka warna putih."
"Benarkah? Ibumu sama sepertiku, aku juga sangat suka warna putih dan disini memang sangat nyaman."
Hongseok mengangkat tangannya dan mengelus kepala Jinho
"Kau sangat manis."
"Ka-kau mau mampir ke tempatku?" Tanya Jinho gugup karna perlakuan Hongseok barusan.
"Tentu.. Aku sedikit haus."
"Ayo ku buatkan kau minuman."
Hongseok mengikuti langkah Jinho yang sudah melangkah keluar.
Ini pertama kalinya Hongseok masuk ke apartement Jinho, benar semuanya bernuansa putih entah kenapa Hongseok merasa tenang disini.
Tak lama Jinho datang dengan 2 gelas teh di atas nampan.
"Aku buatkan teh, teh spesial."
Jinho tersenyum sambil menaruh gelas teh tersebut di meja.
"Terima kasih banyak Jinho." Hongseok menyeruput teh buatan Jinho dan benar tehnya sedikit berbeda.
"Waahh ini sangat enak. Sepertinya bukan karna tehnya tapi karna yang membuatnya jadi terasa spesial."
"Kau ini bisa saja."
Hongseok dan Jinho hanya mengabiskan waktu berbincang ringan dan bercanda. Memang karna selera humor Hongseok yang bagus membuat Jinho tak jarang tertawa mendengar perkataan Hongseok.
Hongseok merasakan Ponselnya bergetar di saku celananya. Ia melihat ada pesan masuk, ia sedikit terkejut dengan orang yang mengirimnya pesan.
"Jinho, sepertinya aku harus pergi sekarang."
"Uh? apa terjadi sesuatu?"
"Tidak, hanya saja temanku ingin bertemu denganku sekarang. Ini sedikit penting."
"Baiklah.."
Hongseok bangkit dan memakai jaketnya.
"Aku pergi dulu."
"Hati-hati Hongseok."
Setelah mengurus sedikit soal apartement yang akan di sewanya, Hongseok langsung beranjak pergi menuju tempat orang yang menghubunginya tadi.
"Yuto.. apakah kau sudah lama menunggu?"
"Tidak juga, duduklah.."
"Kau kemana saja? kenapa baru muncul? Apakah kau baik-baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] White Grass
RomanceYang Hongseok anak seorang mafia terkejam di Korea Selatan yang jatuh cinta pada seorang dokter bernama Jo Jinho. Pentagon BxB Typo Out of Character