Chapter 12

395 53 4
                                    

••••

Yanan pergi ke China bersama dengan Changgu, Ia ingin menemui Ayahnya. Ia ingin memberitahukan Ayahnya untuk berhenti dari pekerjaan ini sebelum Tuan Yunho membunuh Ayahnya.

"Yanan-ah kenapa kau sampai pergi jauh-jauh kesini, biar Ayah saja yang menghampirimu ke Jepang."

"Tidak apa Ayah. Sepertinya tidak ada banyak waktu lagi."

"Memang ada apa? terjadi sesuatu?"

Tuan Hangeng sedikit bingung dengan kedatangan putra semata wayangnya ini.

"Untuk sementara waktu Ayah berhenti dulu dari pekerjaan ini. Biar aku yang meneruskan."

"Apa maksudmu itu?"

Yanan sedikit bingung apakah ia akan memberitahukan rencana Tuan Yunho yang akan membunuh Ayahnya atau tidak.

"Ayah sudah tua lebih baik ayah beristirahat saja temani ibu. Aku tau sebenarnya Ayah tidak suka pekerjaan ini. Apakah Ayah masih ingin terus menghancurkan hidup orang lain?"

"Lalu apa yang ingin kau lakukan sebenarnya."

"Aku ingin merubah sedikit sistemnya dan itu harus dengan persetujuan Ayah."

Yanan keluar dari ruangan Ayahnya dan terlihat Changgu yang sudah menunggu.

"Bagaimana?" Changgu bertanya pada Yanan tapi Yanan tidak langsung menjawabnya justru Yanan langsung memeluknya.

"Sebentar lagi kita akan menang." Changgu tersenyum dan membalas pelukan Yanan.

••••

Kini Wooseok harus berhadapan dengan Jinho karna tuan Yunho yang mengutus Jinho untuk menanyakan perihal kerugian yang terus di alami.

"Wooseok terima kasih kau telah menyelamatkan beberapa perusahaan kecil dan menengah yang akan di ambil alih Ayahku."

"Aku kira kau kesini akan memakiku."

"Untuk apa aku memakimu kita kan satu kubu, Oh ya kau di jodohkan dengan putra ketua sekte Russia kan?"

"Shinwon? iya ada apa?"

"Sekte Russia adalah yang paling sulit di tembus selain karna mereka bukan Asia, mereka adalah tempat persenjataan. Kau bisa bekerja sama dengan Shinwon akan hal ini."

"Apa ini berbahaya."

"Semua yang kita lakukan itu berbahaya."

"Baiklah nanti aku akan mendiskusikannya dengan yang lain juga."

"Oke jika butuh apa-apa hubungi saja aku."

"Jinho, aku tidak menyangka pria imut sepertimu bahkan lebih berbahaya dari seorang mafia."

"Hahaha kau bisa saja."

"Kau tidak ingin bertemu Hongseok terlebih dahulu?"

.

Wooseok mengantarkan Jinho ke ruang kerja Hongseok. Jinho sedikit gugup karna ia sudah lama tidak benar-benar bertemu seperti ini.

"Masuk saja beri dia kejutan."

Jinho membuka pintu ruangan tersebut. Sedangkan Wooseok langsung pergi ke ruangannya kembali.

Tapi Jinho tidak melihat Hongseok disana, ia melihat keseliling ruangan mungkin Hongseok sedang di toilet.

Jinho kaget karna tiba-tiba ada tangan yang melingkar di pinggangnya.

"Akhirnya kau datang juga." Jinho tersenyum karna ia tau yang memeluknya sekarang adalah Hongseok.

[END] White GrassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang