Happy Reading:)
Gita POV
Jam pelajaran telah usai. Tapi entah kenapa gue mager banget pengen ke kantin. Tumben, batin gue. Selain mager gue juga punya feeling gak enak.
Tiba-tiba....
"Git kantin kuy" ajak Dina--sahabat gue
"Gak ah" balas gue
"Lah ngapa dah?" tanyanya karena heran melihat tingkah gue
"Mager" jawab gue spontan sambil tersenyum dan menunjukan deretan gigi gue
"Apaansi! Gamau tau gue pokoknya lo harus ikut ke kantin" putus Dina cepat yang membuat gue berdecak sebal
"Ck! Apasi Din!! Gue mager woi!!!" ucap gue dengan sedikit berteriak
"Persetan! Gue gapeduli!!" balasnya lalu langsung narik tangan gue dan berjalan ke arah kantin
"Gita sabar kok" batin gue menahan emosi sama sahabat laknat gue ini.
***
Kantin...
"Git gue yang pesen makanan lo yang nyari bangku ya" putus Dina dan tanpa persetujuan gue dia langsung bergabung di dalam antrian
Gue pun melaksanakan tugas gue yaitu, mencari bangku. Gue mengedarkan pandangan gue ke seluruh penjuru kantin untuk melihat bangku yang masih kosong. Dan akhirnya gue menemukan bangku yang masih kosong di pojok kantin. (Author: Yaelah seneng amat yang mojok-mojok mbanya 😂). Tak butuh waktu lama Gue pun segera menempati tempat itu.
(Debat dikit yak hihi
Author: Buru-buru amat mbanya. Takut diambil orang?:v
Gita: Sewot ae lo! Lanjutin gih ceritanya-_-
Author: Yeuh ditanya juga--' tiati diambil orang ntar kayak dia lagi hahaha
Gita: Timpuk nih pake batu
Author: U timpuk nih cerita end😏
Gita: Yah jahad u mah
Author: Bodo:)
Gita: Buru lanjut elah-.-
Auhor: Iye Bang iye
Debat selese:v).
Sambil menunggu Dina yang sedang memesan makanan, Gue pun memilih untuk memainkan HP. Dan beberapa menit kemudian muncul orang yang gue tunggu-tunggu.
"Lama bat si orang. Gatau apa Gue dah keroncongan-_-" batin Gita.
"Yuhuuuuuuuu!!! Akhirnya bisa duduk juga Gue. Huft capek bat gue berdiri terus--*" oceh Dina dengan segala tingkahnya dan Gue cuman bodoamatin aja. Mending Gue makan dari pada dengerin nih orang. Yekan? Hahaha.
"Bacot bat si lo! Dah makan ae si" ucap gue dengan ketus karena mulai lelah mendengar semua ocehan Dina yang gak ada gunanya.
"Yeuh! Lo mah kan enak tinggal makan. Lah gue?!" balasnya tak mau kalah
"Gak ikhlas? Kan lo juga yang mau" ucap gue dengan nada datar karena mulai malas menanggapi Dina yang cerewetnya ampe 7 turunan
"Ya bukan gt juga kali! Lo------" ucapan Dina terhenti karena tiba-tiba ada seseorang yang menyiram Gue pake minuman
"Anjing! Maksud lo apa hah?!?!" teriak Gue penuh amarah
"Maksud Gue itu biar lo sadar!! Jangan pernah deketin cowok Gue lagi!!!" balasnya tak mau kalah. Dan ketika gue melihat siapa orang itu ternyata Dia adalah Sherly--pacar Bayu
"Heh! Denger ya. Gue gapernah sekalipun deketin cowok lo!! Dia aja yang masih deketin Gue!!! Dan lo juga sopan dikit dong sama kakel!!!! Gatau aturan bat si!!!! Bangsat!" pekik gue penuh amarah. Persetan! Sama semua umpatan dan kata-kata pedas yang keluar dari mulut gue. Dan jangan lupakan kalau ini masih di Kantin. Ah bodoamat!
"Dasar Jalang!! Dah deketin cowok orang masih aja gamau ngaku. Cih!" balasnya yang membuat emosi gue meledak seketika
Tanpa pikir panjang, Gue pun memberi tamparan pada pipi Sherly. Menurut Gue dia sudah kelewat batas!.
"SHUT UP YOUR FUCKING MOUTH!! YOU ARE SO FUCKING BITCH!!!" teriak gue karena sudah lepas kendali
"Ck! Gak------" ucapan Sherly terhenti karena tiba-tiba ada yang menarik tangannya dan membawanya pergi. Namun sebelum itu dia berkata 1 kalimat sama Gue...
"Urusan kita belum selesai!" ucapnya lalu berlalu dari Kantin bersama orang tersebut.
***
Next part?
Hi!!!
Huaaa aku muncul lagi wkwk
Maap kalau jarang up ya gais:(Btw gimana part ini? Dah aku panjangin lho hihihi
Semoga kalian suka yaa:)
Jangan lupa voment and share:))
Aku tunggu:vOiya, kalau ada yang mau ngasih kritik dan saran bisa langsung chat dari Wattpad atau coment di cerita ini juga boleh kok:)))
Makasi
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone
Teen FictionBagaimana jadinya jika seseorang bingung dengan perasaannya sendiri? -------- "Lo harus milih diantara mereka berdua Git." "Gue gatau perasaan gue buat siapa. Tapi yang jelas gue gamau kehilangan salah satu dari mereka. Gue gabisa," lirih Gita. "Tap...