Happy Reading:)
Author POV
Seorang gadis sederhana sedang duduk di taman sendirian. Wulandari Gita. Ya itu adalah nama gadis tersebut. Taman adalah tempat kesukaannya. Dia selalu kesini jika ingin menenangkan hati dan pikirannya.
Gita adalah seorang murid dari SMA Harapan Bangsa. Kelas 11 IPS 3. Disaat dia sedang termenung tiba-tiba ada seseorang datang memukul pelan pundaknya dari belakang. Dan itu membuat Gita kaget.
"Hayo ngapain lo disini sendiri?" ucap pria itu
"Kirain siapa. Ngagetin aja lo ah!" Gita berdecih sebal
"Ye maap yak" balas pria itu lagi
"Tau ah" balas Gita sambil memanyunkan bibirnya sehingga membuat pria disampingnya itu tertawa lepas
"Pulang yuk. Gue anterin" ucap pria itu sambil menarik tangan Gita dan mengantarkannya pulang.
***
Sampai di rumah Gita....
"Mau mampir dulu ga?" tanya Gita sambil tersenyum manis pada sahabatnya itu yang bernama Bryan. Yap lelaki itu adalah Bryan.
"Gausah. Gue langsung pulang aja" balas Bryan sambil tersenyum manis. Sangat manis yang dapat membuat Gita deg-degan setiap melihat senyum itu.
"Yaudah. Lo hati-hati ya" balas Gita lagi
"Iya" lalu Bryan pergi meninggalkan rumah Gita
Gita pun masuk ke dalam rumahnya. Saat masuk Gita tidak menemukan kedua orangtuanya. Mungkin mereka sedang ada urusan, batin Gita. Lalu Gita masuk ke dalam kamarnya dan membersihkan diri. Hanya butuh waktu 20 menit untuk Gita menyelesaikan ritual mandinya. Setelah mandi Gita pun merebahkan badannya di atas kasur kesayangannya.
"Kenapa gue ngerasa aneh ya tiap di deket Bryan?" gumam Gita
"Tapi masa gue suka sama sahabat gue sendiri?"
"Cuman jantung gue selalu berdetak lebih kencang kalau lagi sama dia"
"Apa gue suka sama dia?"
Karena lelah dengan pikirannya sendiri akhirnya Gita pun tertidur.
"Siapa yang tau perasaan apa yang dirasakan Gita"
***
Next part?
Yeay! Aku balik lagi di cerita kedua,wkwk
Moga kalian suka ya
Jangan lupa vote,coment,dan follow ya:)Makasi
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone
Genç KurguBagaimana jadinya jika seseorang bingung dengan perasaannya sendiri? -------- "Lo harus milih diantara mereka berdua Git." "Gue gatau perasaan gue buat siapa. Tapi yang jelas gue gamau kehilangan salah satu dari mereka. Gue gabisa," lirih Gita. "Tap...