Part 13

352 25 0
                                    

It's You, Bad Boy!
Part 13

~•°•°•°•°•~

Arka menghirup udara seperti biasanya. Ya, sudah 5 hari semenjak dirinya ditinggalkan oleh ayahnya. Sekarang, ia duduk sebagai Chief Executive Officer, alias CEO di perusahaan milik ayahnya. Tentu saja, ia berhenti kuliah karena hal itu. Semuanya memang mendadak. Namun, setidaknya, Aidan dan Sharon menyemangatinya. Setidaknya ia sedikit lega telah bercerita kepada mereka.

"Ah, besok ulang tahunnya Aidan." Gumamnya setelah selesai memindahkan beberapa laporan perusahaan ke dalam layar komputer tersebut. Ya, ia sangat sibuk sekarang.

***

Sharon dari tadi tampak ragu. "Ah ayolah, apa yang kamu takutkan?" Tanya Scott lagi-lagi. Berusaha meyakinkan perempuan tersebut.

"Ah, besok Scott! Bagaimana jika ia tidak menyukai lagunya?"

"Jangan takut. Ia pasti akan menyukainya. Siapa yang tidak?"

Sharon mulai bernyanyi lagi, diiringi dengan alunan gitar yang dimainkan Scott. Mereka tidak memerlukan kertas berisikan lirik lagi. Sebab, mereka sudah mempersiapkannya dengan matang.

Disisi lain, Aidan hanya menggerutu kesal. Sebab, sudah 6 hari semenjak Sharon tidak mengangkat teleponnya. Ia menyesal tidak menanyakan alamat perempuan tersebut.

"Sudahlah, paling ia mempersiapkan diri untuk besok."

"Kamu yakin Reza? Ia akan menyanyikan lagu untukku?"

"Jika memang begitu, Aku akan senantiasa menunggunya."

Ya, Reza dan Aidan sedang berbincang hangat di ruang tamu. Sedangkan Donovan? Entahlah, mungkin saja, ia sedang mengangkat barbel sekarang.

Ia sedikit menyesal telah berhenti sebagai atlet. Dengan melatih fisik, ia berhasil menyelamatkan seseorang dari keahliannya tersebut. Bukankah, itu mengagumkan?

Donovan melirik ke arah alat-alat di sekitar ruangan ini. Ya, ruang bawah tanah yang sejuk ini. Terdapat banyak hal-hal berbau olahraga di tempat ini. Sepertinya, ia akan melakukannya lagi.

Terima kasih Sharon. Kini, aku sadar kembali. Lari tidak ada gunanya.

***

Sepasang suami istri itu tampak sedang menyantap makan malam bersama dengan anaknya, Shawn.
"Papa mama, aku mau cerita." Jawabnya pelan setelah meletakkan sendok kembali ke piringnya.

"Apa itu?"

"Aku pacaran. Namanya Ayra."

Awalnya, Shawn ragu untuk menyatakan hal tersebut. Namun, ia cukup tahu bahwa lambat laun hal ini akan terekspos. Bukankah, mengakui lebih baik?

Perempuan yang sudah sedikit tua itu sedikit tersenyum. Lega rasanya. Ia tidak menyangka anaknya akan bercerita mengenai hal itu. Sebenarnya, ia sudah tahu. Namun, ia hanya menunggu mendengarnya secara langsung dari anaknya sendiri.

Papanya langsung melihat ke arah Shawn. Ia tersenyum dengan lebar. Tidak dapat diduga. "Kamu sudah dewasa Shawn. Papa bangga!"

Atmosfer yang kaku itu pun bermekar layaknya bunga tersejuk di situ. Shawn terharu sambil tersenyum, "Tentu saja, aku akan segera mengenalkannya kepada papa dan mama."

Shawn pun akhirnya bangkit setelah menyelesaikan makan malamnya. Ia hendak memberitahukannya kepada Ayra. Ia tidak dapat menjelaskan situasi yang ia alami dengan kata-kata. Sungguh hari yang penuh sukacita untuknya.

It's You, Bad Boy! [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang