It's You, Bad Boy!
Part 12~•°•°•°•°•~
Arka langsung menaruh piring-piring di antara mereka. Berusaha mencairkan suasana. Setelah itu, ia pun ikut duduk bergabung. "Aku yang traktir!" Kekeh Arka.
Donovan masih saja menatap Sharon dengan intens. Hanya saja, kali ini ia tidak lagi menggenggam tangannya.
"Answer me."
Aidan langsung menoleh ke arah Sharon, "Kamu beneran pernah ketemu dia sebelumnya?"
Sharon terdiam sejenak. Akhirnya, ia mengangguk. Tetapi, ia tidak tahu kapan itu. Entahlah. Ia hanya ingin kabur dari masalah itu.
Perlahan matanya tertutup. Menolak untuk mengingat kembali kejadian saat itu. Ya, ketika ia diculik pada malam hari itu.
"Sha-sharon, kamu baik-baik saja?"
Sharon terbangun di kamar yang tidak asing. Ya, rumah Donovan. Tampak Donovan sedang mengulurkan sebuah cangkir berisikan air hangat. Tentu saja, Sharon menerimanya.
"Kamu baik-baik saja?" Tanya laki-laki berambut pirang itu dengan bahasa inggris.
Sharon mengangguk setelah meneguk seluruh air hangat yang diberikan itu.
"Im okay now."
"Aku akan panggil Aidan." Donovan pun berdiri. Namun, Sharon menahan lengan laki-laki tersebut.
"Terima kasih telah menolongku."
Donovan sedikit kebingungan. Terima kasih atas apa? Segelas air hangat? "O-okay."
"Kamu yang menyelamatkan aku, satu tahun yang lalu." Kali ini, Donovan membalikkan badannya. Menatap ke arah Sharon yang sedang duduk bersila di kasur.
"Ah, pantas saja, kamu tampak tidak asing. Dunia ini sungguh sempit." Butuh sedikit waktu untuk Sharon mengerti apa yang dikatakan laki-laki itu. Hal ini dikarenakan logat inggrisnya, beserta suaranya yang lebih berat.
"Rasa penasaranku akhirnya terjawab. Your welcome, aku tidak menyesal menolongmu satu tahun yang lalu." Jawab Donovan sebelum meninggalkan perempuan itu.
Sharon mengingat kembali saat itu. Di saat ia dalam kondisi setengah sadar. Ia mendengar suara pertikaian yang sedang terjadi. "Are you okay?" Tanya seorang laki-laki berambut pirang itu. Ya, itu jelas Donovan. Pasti dia yang telah menyelamatkanku waktu itu.
Aku masih ingat ketika aku sedang memperjuangkan hidupku. Disisi lain, aku tidak ingin meninggalkan Aidan. Aku mengira perjanjian dengannya hanyalah sebuah ancaman, ternyata tidak. Aku beruntung bahwa Donovan telah menyelamatkanku. Saat itu juga, aku menyadari bahwa ia serius dan tidak main-main.
Lamunan tersebut pun buyar ketika Aidan beranjak masuk ke dalam kamar. Ia melangkah beberapa langkah, lalu duduk di depan perempuan itu.
"Kamu udah baikan? Bikin khawatir aja." Jawab Aidan dengan pelan lalu meletakkan salah satu tangannya di kening perempuan tersebut. "Ah, dua hari yang lalu kamu jauh lebih panas. Ini mendingan!" Seru Aidan.
"Ak-aku tertidur selama 2 hari?" Tanya Sharon tidak percaya. Aidan pun hanya menganggukkan kepalanya. Setidaknya, ia sudah terbangun sekarang. Itu sudah cukup.
"Sharon, melihatmu saat ini, membuatku sungguh senang." Pinta Aidan lagi. Entahlah, ia tiba-tiba banyak berbicara belakangan ini.
"Aku masih ingat sehari sebelum ulang tahunku. Kamu menghilang begitu saja. Sungguh mengerikan."

KAMU SEDANG MEMBACA
It's You, Bad Boy! [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[Cerita sudah diterbitkan oleh Guepedia Publisher] > Semua bagian cerita masih tersedia untuk dibaca Aidan memanglah laki-laki berandalan. Ia cukup populer berkat ketampanannya. Dirinya cukup tahu akan hal tersebut. Ia tahu bahwa semua perempuan pas...