Rara POV
Hari ini gue mau diajak keluar sama Kak Dean. Awalnya sih mau nolak tapi sayang liburan ga keluar. Lagian PR juga lagi dikit dan untungnya udah selesai dikerjakan. Dari jam 7 gue udah mandi dan sekarang lagi sarapan sama keluarga. Hari ini semuanya akan pergi jadi di rumah pun tidak ada siapa-siapa. Katanya bunda sama ayah mau ke undangan terus abang mau ketemu temennya buat urusan bisnis.
Untungnya bunda sama ayah ngizinin gue buat main sama Kak Dean. Katanya sih asal ga pulang lewat maghrib aja. Saat gue baru selesai makan ada yang ngetuk pintu kayanya Kak Dean udah dateng.
"Biar adek aja Bun," saat melihat bunda hendak berdiri untuk membukakan pintu.
Saat melihat dari kaca ternyata benar itu Kak Dean. Dengan segera gue bukakan pintu untuknya.
"Assalamu'alaikum," ucapnya saat dibukakan pintu.
"Wa'alaikumsalam, masuk Kak,"
"Iya,"
"Duduk dulu Kak, Rara ambil dulu tas ya,"
"Okey,"
Gue ke belakang dan bilang ke bunda jika Kak Dean sudah datang.
"Siapa dek?" tanya ayah
"Kak Dean Yah,"
"Ouhh bikinin minum dulu," suruh ayah.
"Okey siap," lalu gue ke dapur untuk membawakan minuman ke depan.
"Minum dulu Kak," ucapku.
"Ga usah repot-repot Ra," ucapnya.
"Bentar ya Rara masuk lagi hehe, gapapa kan Rara tinggal dulu," ucap gue.
"Iya gapapa kok Ra,"
Gue pun ke atas lagi untuk mengambil tas dan memoles wajah dengan make up tipis. Setelah dirasa cukup, gue pun turun ke bawah. Ternyata disana Kak Dean sedang mengobrol dengan ayah. Awalnya sih takut ayah marah soalnya ada tamu cowo dan ngajak main anaknya. Tapi melihat obrolan mereka yang sepertinya asik rasa khawatirku sedikit hilang.
"Nanti kapan-kapan main bareng sama om," ucap ayah.
"Main apa Yah?" tanya gue saat sampai di ruang tamu.
"Bulutangkis," jawab ayah.
"Loh? Kak Dean bisa bulutangkis?" tanya gue heran. Karena yang gue tau kalau Kak Dean itu anak basket bukan bulu tangkis.
"Hobi lain Ra," jawab Kak Dean.
"Ouhh," gue pun akhirnya cuma bisa ber-oh saja.
"Yah, Rara berangkat dulu ya, Bun adek mau berangkat!" ucap gue sambil sedikit teriak memanggil bunda. Tak lama bunda keluar.
"Eh Dean," sapa bunda. Lalu Kak Dean menyalami bunda.
"Bun, Rara berangkat ya," pamit Rara sambil menyalami bunda dan ayah disusul oleh Kak Dean
"Berangkatnya naik apa?" tanya bunda.
"Mobil tante, soalnya takut hujan,"
"Ohh yaudah hati-hati ya, jangan ngebut jagain anak gadis bunda," pesan bunda.
"Siap bunda," jawab Kak Dean sambil merubah panggilan terhadap bunda.
Gue pun keluar dan memasuki mobil untuk segera berangkat.
POV OFF
Di dalam mobil tidak ada pembicaraan sama sekali. Dean yang sibuk menyetir dan Rara yang bingung mau ngapain akhirnya memainkan hp dengan membuka aplikasi instagramnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dean and Rara
Teen FictionKehidupan Rara yang seketika berubah di saat mengenal Dean. Anak broken home yang hangat namun di dalam hatinya terdapat luka yang begitu dalam.