Di lain tempat Jin, Seungcheol dan Jimin sedang mencari Jennie karena tadi Jin dapat Line dari Jungkook kalo Rose udah ketemu jadi mereka tinggal mencari Jennie.
Mereka sudah lebih dari beberapa menit tidak menemukan dimana Jennie. Mereka sudah mencari di semua ruangan tetapi tetap saja tidak di temukan.
Dan sekarang mereka sedang berdiam diri karena mereka melihat ada seseorang di hadapan mereka sedang berdiri membelakangi mereka.
"Jin hyung itu Jennie kali ya?" tanya Seungcheol sambil menyenggol lengan Jin.
"Kagak tau. Samperin aja kali" jawab Jin.
"Lo aja yang samperin Jin hyung. Gue mah takutnya nanti bukan Jennie malah nanti dedemit lagi" balas Jimin karena bulu kuduknya sudah berdiri semua.
"Perasaan gue dedemitnya ya yang takut sama lo" ledek Seungcheol.
"Enak aja lo! Dedemit nya yang takut liat muka lo" balas Jimin. Sekarang mereka berdua sedang adu ngomong Jin yang mendengar itu langsung memberhentikan mereka.
"Bisa pada diem gak! Kalo kalian gamau kesana biar gue aja. Kalo mau ikut ayo, kalo gak tunggu disini aja palingan nanti di temenin sama mereka" ucap Jin sambil melirik sekelilingnya.
Setelah mengucapkan kata tadi Jin langsung berjalan menghampir wanita yang berada di depan sana.
"Jin hyung tunggu gue. Gue gamau disini sama si bantet" teriak Seungcheol sambil berlari menyusul Jin.
"Enak aja lo yah. Lo juga bantet kali" balas Jimin lalu berlari menyusul Seungcheol dan Jin.
Jin yang mendengar itu hanya geleng-geleng kepala, kenapa dia bisa punya temen kaya mereka berdua. Untung Jin orangnya baik.
"Kalo mau ikut jangan teriak-teriak nanti hantu pada bangun baru tau loh" kesal Jin sambil melirik temannya yang berada di kanan kiri.
"Bukannya Jin hyung juga hantu ya?" tanya Jimin yang langsung di pelototin sama Jin, kalo Seungcheol cuman ketawa aja kaya kuntilanak ya.
"Apa lo ketawa-ketawa" sinis Jin. Setelah mendengar ucapan Jin, Seungcheol langsung diam dan tidak tertawa lagi.
Dan sekarang mereka bertiga sedang serius. Jin jalan di depan karena dia yang akan memastikan cewek yang di depan itu.
Saat mereka sudah sampai di depan cewek itu, tertanya ceweknya masih membelakangi mereka dan tidak berbalik sedikit pun. Jin memajukan langkahnya dan dia memegang pundak cewek itu.
Selang beberapa menit saat Jin memegang pundak cewek itu. Ceweknya tidak berbalik juga tapi tangan Jin masih tetep di pundak cewek itu.
Jin menurunkan tangannya dan menyimpannya lagi di pundak cewek itu. Cewek itu langsung berbalik dan membuat mereka bertiga gemeteran dan takut.
Mereka bertiga langsung lari karena melihat cewek itu yang memutar lehernya dan wajahnya yang rusak dengam mulut yang keluar asap.
Saat mereka berlari Jimin tidak sengaja menabrak seseorang.
"Eeh maaf" ucap Jimin saat melihat yang di tabraknya itu seorang cewek. Tapi sepertinya mereka bertiga kenal dengan cewek yang sedang terjatuh itu.
"Jennie..." kaget mereka bertiga. Karena yang di tabrak Jimin itu Jennie cewek yang sedang mereka cari.
"Lo kenapa disini? Gue tadi nyariin lo sama yang lain" kata Jin.
Jennie berdiri. "Cepetan lari dulu, tadi gue liat disana ada cewek yang lagi ngejar gue"
Mereka pun mengangguk dan berlalari sekenceng mungkin karena mereka sedang di kejar oleh dua hantu.
"Istirahat dulu kali gue cape nih" ucap Jimin dengan nafas yang tidak beraturan karena berlari tadi.
"Lebay lo bantet! Cepet kita harus ke Uks. Kalo nanti ceweknya nangkep lo gue gamau bantuin, salah lo suruh siapa lama gamau lari" omel Seungcheol.
"Iya iya gue gak cape lagi. Dasar!" kesal Jimin. Karena gara-gara si Seungcheol dia gak bisa istirahat dulu, emang ya tuh anak satu gak bisa napa liat orang kecapean gini.
Mereka melanjutkan larinya lagi, tapi sekarang mereka tidak berlari kenceng kayak tadi tapi mereka cuman lari-lari kecil saja.
"Cepet elah tadi lo yang suruh gue jangan istirahat. Tapi sekarang lo yang larinya lambat kaya siput. Siput sama lo aja menang siput kali" kata Jimin melihat Seungcheol yang berlari sangat lambat dia sendiri kesal karena tadi waktu dia ingin istirahat tidak boleh tapi sekarang malah dianya yang larinya lambat.
"Cape anjr. Pelan-pelan aja kali jangan lari-lari kaya di kejar-kejar hantu aja" balas Seungcheol yang mendapat satu pukulan dari Jin.
Bugh.
"Sakit hyung. Kenapa lo pukul gue sih. Salah gue apa hyung, apa salah dan dosaku ini" ucap Seungcheol yang membuat mereka jijik dengan tingkah temannya yang satu ini.
"Jijik gue." ucap Jin lalu pergi meninggalkan Seungcheol.
"Salah gue apa coba" gumam Seungcheol lalu menyusul yang lainnya.
"Hyung tungguin gue" teriak Seungcheol.
"Jangan teriak-teriak nanti kalo mereka pada bangun" kata Jin.
"Salah lagi" gumam Seungcheol.
"Jin sekarang kita ke Uks aja?" tanya Jennie.
"Iya. Mereka pasti pada nungguin. Mereka juga pada khawatirin elo" jawab Jin.
Mereka berjalan menuju Uks untuk kembali ke teman-temannya. Mereka pada jalan karena hantu nya udah gak ngejar lagi jadi mereka gak usah lari-larian lagi kayak tadi.
Tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di Uks, tapi pintunya ke tutup.
"Loh kok pintunya di tutup sih?" Jimin bingung karena pintunya di tutup kenapa gak di buka aja biar ada angin masuk enak kan jadinya.
"Ketuk aja Jim. Mungkin karena tadi ada apa gitu jadi mereka nutup pintunya" balas Seungcheol.
"Tumben pinter lo" sahut Jin.
"Emang gue mah selalu pinter. Kalian aja yang kagak tau" ucap Seungcheol sambil menepuk dada nya bangga.
"Udahlah. Cepet Jim ketuk pintunya" kata Jennie.
Jimin mengangguk dan mengetuk pintunya.
Tok tok tok
Hening tidak ada yang membukakan pintu Jimin mengulanginya beberapa kali. Sampai yang ketukan terakhir dan akhirnya di buka juga.
"Lama amat sih buka nya" kesal Jennie.
"Jennie!!" teriak Mingyu karena dia yang membuka pintunya.
"Paan sih. Berisik tau" kata Jennie lalu masuk kedalam diikuti yang lainnya.
-Tbc-