Tok tok tok..... (suara ketokan pintu)
"Kamu sudah lama menunggu?" tanya Alan setelah pintu dibuka.
"Mmmmm" Freya lesu, namun bahagia kekasihnya datang.
Alan kaget setelah masuk rumah Freya. Freya mendekorasi ruang tamu dengan balon balon menempel di dinding dan bertebaran di lantai. Tidak hanya itu, Freya juga menyiapkan banyak sekali lilin yang dibentuk hati dengan cahaya apinya yang menyala.
Setelah beberapa detik, video berdurasi pendek yang diisi foto mereka pun ditayangkan Freya. Lalu Freya mengambil kue dengan lilin diatasnya bertuliskan LOVE YOU.
"Surprise...... " ucap Freya tersenyum.
"Apa ini?"
"Kamu tau hari ini hari apa Alan?"
"Kamis??"
"Kamu benar lupa hari ini hari apa?" Ujar Freya sedikit kecewa
"Hmmm??" Alan bingung.
"Hari ini tepat 1tahun hari jadi kita Alan!"
Alan merasa bersalah karena lupa. Ia langsung meminta maaf pada kekasihnya itu. Dan tak menunggu lama, Freya memaafkannya. Tak usah heran mengapa Freya begitu cepat memafkan pria itu. Karena Freya mau berbicara serius dengan Alan.
"Hari ini tepat 1tahun hari jadi kita" Ucap Freya tersenyum. "Mari kita tertidur bersama, dan sarapan bersama setiap hari di rumah kita sendiri, mari kita...." Ucapnya terpotong karna Alan.... hmmm
"Kamar mandi? Pulang? Aku harus lari kemana?" umpat Alan dalam hati. Ia pun langsung meniup lilin yang berada diatas kue yang disodorkan kepadanya, dan itu membuat Freya kaget.
"Maaf Freya, perutku sakit, aku mau ke belakang dulu, maaf" ucap Alan terbata bata.
Freya menyusul Alan, ia menunggu didepan pintu. "Alan kamu baik baik saja kan? Apa kamu punya gangguan percernaan?" tanya Freya cemas.
"Baiklah, sebentar lagi aku keluar" ujar Alan.
Alan sedari tadi mencari pertolongan lewat benda segi panjangnya. Ya, hp. Ia mengirim pesan pada teman dekatnya, Ano.
"Tolong aku! gadis ini mau menikah denganku"
"Gadis ini juga menginginkan hal yang sama denganku" Balas Ano yg mengalami hal yang sama dg Alan.
"Aku mengunci diri di kamar mandi"
"Keluarlah dan tolaklah dia! "
"Bagaimana mungkin aku mencampakkan dia seperti itu?!"
Berkali kali Freya memanggil Alan, namun tidak ada sahutan sama sekali.
"Dia mengetuk pintu. Cepat keluarkan aku dari sini!"
"Apa yang bisa lo berikan padaku Alan?"
"Ayolah kita ini teman"
"Teman? maksudmu pemilik dan penyewa?
Karena sebenarnya Ano ingin membeli apartemen milik Alan, namun ternyata apartemen itu bukan milik Alan. Itu milik ibunya.
"Oke aku akan memberi itu padamu. Bukan menjual, tapi menyewa! 3tahun saja"
"Okeeeee!!!!!! aku akan segera kesana"
***
Tok tok tok....
Tak lama menunggu, pintu pun dibuka Freya. Dan ia kaget. Bagaimana tidak kaget. Seorang pria tak dikenal, seumuran dengannya datang dengan keadaan basah kuyub hanya dibagian atas sampai dada. Rambutnya pun terlihat acak acakan.
"Siapa ya?" Tanya Freya.
"Senang bertemu denganmu. Aku temannya Alan, Ano"
Tanpa lama, Ano masuk rumah tanpa permisi, itu sangat membuat Freya kesal. Bagaimana jika orang itu hanya mengaku ngaku???? itu yang ada dipikiran Freya.
Dengan tidak sopan, Ano pun menendang dan melepas balon balon di atap ruangan itu. Lalu Ano bertanya, dimana kamar mandinya. Ano tau Alan ada disitu. Tak lama kemudian Alan keluar dan bersikap layaknya tak mengerti kenapa temannya itu bisa sampai pada mereka.
"Siapa dia Alan?" Tanya Freya
"Eeee eeee dia temanku Freya" Alan gugup terbata bata.
--
Assalamu'alaikum😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir yang Meminta
Random"Ya, sekarang aku ngerti karna sudah melihatmu. Hanya aku yang jatuh cinta, semuanya hanya aku yang rasakan" Cinta bertepuk sebelah tangan? PENGUNTIT?