Part 2❤

123 27 0
                                    

Assalamualaikum😊

Happy Reading

"Siapa dia Alan?" Tanya Freya

"Eeee eeee dia temanku Freya" Alan gugup terbata bata.

"Kenapa dia datang seperti itu?"

Yah karna memang Ano datang dengan keadaan seperti orang mabuk.

"Oh ini....? Ini terjadi setiap kencan buta, disiram air, teh, kopi" Potong Ano yang ternyata diam diam mendengar percakapan Alan dan Freya.

"Sejujurnya ada momen penting disini" Ujar Freya.

"Momen penting? - Terima kasih atas handuknya. Aku akan segera keluar dari sini" Ano melempar handuk ke wajah Alan dan bergegas keluar.

"Hei aku tidak mungkin membiarkanmu seperti itu Ano. Aku sangat peduli padamu"

Alan berusaha mencegah Ano pergi, karna sejujurnya Alan bingung, gimana nasibnya ketika Ano benar benar pergi dari tempat itu.

"Apa itu sebabnya kau selalu menjebakku dengan gadis gadis? Sudah ku bilang aku tidak mau tolol! Aku selalu disiram air, disiram kopi, disiram teh" Ucap Ano sambil menyapu bagian bagian wajah Alan dengan telapak tangan kekarnya.

"Baiklah aku minta maaf. aku akan mentraktirmu minum" Ujar Alan.

"Tunggu, kamu mau pergi sekarang? bagaimana denganku?" Freya lesu.

"Yaaaa! Bagaimana bisa kau meninggalkan kekasihmu ini bodoh?!" Bohong Ano.

Ano berjalan kesetiap sudut ruang itu. Dan Alan? Alan tampak lesu. Freya pun mencubit perut Alan karna tingkahnya.

"Waahhh banyak sekali lilinnya. Kasihmu memang romantis bro!" Ucap Ano, lalu ia meniup lilin lilin itu hanya beberapa detik, daaannn lilinnya pun padam.

"Hey apa yang kamu lakukan?!!" Freya kaget.

Dan apa yang dilakukan Alan? Alan justru tampak senang dan menari nari dibelakang Freya.

Freya sudah tidak sabar dengan situasi ini. Ia sangat kesal dengan Ano. Ia pun mulai mengungkapkan apa yng ingin sampaikan kepada Ano.

"Aku minta maaf, tapi..  "
Belum selesai Freya bicara Ano memotongnya

"Kau yang pertama. Kau gadis pertama yang dia kenalkan padaku" Ujar Ano yang sukses membuat Freya terdiam malu malu.

Freya menoleh ke belakang, memastikn apakah itu benar adanya atau tidak, dan Alan mengangguk meyakinkan Freya. Lalu bagaimana reaksi Freya? Freya tersenyum senyum seolah olah tidak ada kejadian yang membuat jengkel sebelumnya. Oh god Freya baperrrr????

"Kalian terlihat cocok bersama" Ucap Ano gontai.

"Yah. Kau juga teman pertamanya yang ku temui... tapi jangan seperti ini! cake kuuuuuuuuuu!!! " Teriak Freya kaget. Pasalnya Ano mencolek cake yang dibuat Freya khusus untuk Alan.

"Oh maaf Freya!" Ucap Ano dengan raut wajah senyum jahat.

"Kamu sudah keterlaluan Ano!"

Dengan tidak sadar, Freya mendorong tubuh Ano hingga terjatuh. Tapi itu tidak berpengaruh apa apa pada Ano. Tapi apa? Ano justru memasang wajah menyedihkan seolah olah dia sedang kesakitan.

"Freya apa yang kau lakukan padanya" Alan membentak Freya. Dan itu hanya akting.

"Aku hanya sedikit mendorongnya"

"Aku pasti telah mengganggu, aku akan pergi" Ano angkat bicara.

Ano pun pergi dari tempat itu, disusul dengan Alan.

"Ano Ano, Ano! - Hei emang bisa nyetir dengan keadaan seperti ini,huh?" ujar Alan.

"Aku ngga tau. Mungkin aku akan menabrak pagar pembatas. Nikmati waktu kalian!" Ano berjalan pergi

"Aku lebih baik mengantar dia pulang" Alan bicara pada Freya.

"Tapi bagaimana denganku Alan?"

"Kau mau membuatku bodoh dengan cinta sampai menyakiti temanku Freya?" Ujar Alan bohong.

"Bukan begitu Alan. Baiklah, tapi ajak aku"

"Aku kecewa denganmu Fre!"

Alan pergi meninggalkan Freya. Sampai diluar ia menari nari layaknya bocah kecil yang sedang mendapat hadiah. Beberapa menit kemudian ia bertemu kembali dengan Ano.

"Berhenti melihat ke belakang! Kau menyesal? Akhirilah dengannya!" Saran Ano.

"Ya. Mengakhirinya dengan cara kemanusiaan." Alan tersenyum sinis

---

Salam aziq, eomma!

Kamsahabnida!

Assalamualaikum😊

Takdir yang MemintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang