Part 4❤

110 30 2
                                    

Assalamualaikum😊

Happy Reading

Dengan kesal hati, Ano melempar kertas yang sudah diremasnya pada Alan. Pantas saja sedari tadi Alan terus mengintip dan menggoda Ano. Untuk apa? jelas untuk minta maaf atas kejadian kemarin.

"Ano... "

"Keluar bodoh!"

Apa yang dilakukan Alan? Alan menyempitkan mata dan dia memasukkan jari telunjukkan ke mulutnya. Seperti anak kecil bukan? Ah sialan. Eh si Alan maksudnya wkwkwk.

Ano segera melakukan apa yang dilakukan sebelumnya. Dan Alan pun menutup pintu.

"Aku merasa seperti sampah" cibir Ano.

***

Freya berjalan lesu memikirkan nasibnya. Ia berhenti, dan? Freya tak dapat lagi menahan air matanya. Jatuhlah air bening itu.

"Temenmu bilang sesuatu yang aneh, ada apa dengan Ano? apa maksudnya itu? Itu ngga bener kan? itu ngga bener kan Alan???" Tanya Freya pada Alan bertubi tubi via sms.

Tiba tiba ada mobil, berhenti tepat didepannya. Pemilik pun turun.

"Permisi,..... anakku pasti memberimu waktu yang sulit" Ucap pemilik mobil tersebut.

"Iya?" Freya nampak kebingungan

"Kamu yang ingin menikah dengannya kan?" Ucap seorang wanita paruh baya itu.

"Jadi tante.... ibunya?"

Pemilik mobil itu menggangguk dengan senyum.

"Oh, saya Freya tante. Ngga nyangka bisa ketemu tante seperti ini" Freya gugup

"Hanya begini cara kita bisa bertemu. Dia sedang kabur sekarang kan? Kamu pasti ingin menikah dengannya. Datanglah ke rumah kami besok malam. Ngga usah khawatir dengannya, aku yang mengundangmu" Ajak pemilik mobil itu dengan lembut.

***

"Awal yang baru" itulah yang di ucapkan Alan.

Ano datang daaannn.... Ano menjitak kepala Alan.

"Aww.. siapa itu?" Alan menoleh. "Ahh lo. Udah merasa lebih baik sekarang?" Alan bertanya sedikit tertawa.

"Lo harus beresin kekacauan lo sendiri lain kali..! ngerti?!"

"Maafkan aku. Aku ngga pernah nyangka Freya akan setangguh itu" Alan berkata sambil menggaruk kepalanya yg tak gatal sama sekali.

"Bagimu dia seperti apa?" Ano sambil duduk disamping Alan

"Yah, seperti perempuan lain. Awalnya dia terlihat beda, tapi setelah beberapa lama, dia ngga ada bedanya dengan gadis lain"

"Tapi kelihatannya, dia orang yang tulus" Ucap Ano serius.

"Hah? Tulus? berlebihan sekali lo. Oh ya makasih. berkat lo, gw bisa punya awal yang baru lageeeee" Ucap Alan kegirangan.

Ano hanya diam membiarkan ucapan Alan.

***

Seorang wanita cantik memakai dress selutut berwarna pink, dan berkacamata hitam sedikit coklat datang ke rumah sakit Ano untuk oprasi plastik dibagian pipi. Ia menuju ke ruangan untuk mengganti bajunya. Tapi bukan di toilet.

Alan yang melihat wanita itu langsung menganga. Ia memperhatikan wanita itu ketika jalan, mengagumi kecantikannya.

"Hai" ucap wanita itu pada salah satu suster RS.

Takdir yang MemintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang