Wattpad Original
Ada 1 bab gratis lagi

5. Pahlawan PR

17.2K 1.1K 44
                                    


Sejak peristiwa menjelang konser itu, aku menjaga jarak dengan Jovan. Allison bilang kejadian itu bikin gempar. Aku mendapat julukan Cat Girl oleh para mahasiwa baru yang menontonku waktu itu. Biarkan saja. Aku justru merasa keren, seperti Catwoman. Sayang sekali aku tidak berhasil mencakarnya hari itu, padahal aku ingin sekali melakukannya

Sekarang, aku dan Jovan jadi terjebak dalam semacam perang dingin. Setiap kali kami berpapasan di rumah, aku berpura-pura dia nggak ada. Sejauh ini, strategi itu berhasil karena si housemate menyebalkan itu sepertinya juga nggak memedulikan eksistensiku.

Soal toilet, kami berdua sudah menaati suatu peraturan tak tertulis tentang memberi kode. Kalau kloset yang diguyur; itu artinya toilet sedang dipakai sehingga salah satu dari kami harus mengalah. Akibatnya aku jadi terbiasa mengguyur kloset sesering mungkin. Mudah-mudahan tagihan air leding Stella nggak membengkak karena tingkahku yang nggak masuk akal ini.

Di dapur juga sama. Saat memasak, aku membuat bunyi-bunyian sekeras mungkin dengan membanting-banting panci dan wajan, supaya Jovan nggak berani datang. Sayangnya Stella terganggu dengan suara-suara itu. Dua hari lalu, dia bertanya apa sih sebetulnya yang sedang kumasak karena bunyinya heboh sekali. Nyatanya aku cuma nyeduh mi instan.

Selama ini aku belum pernah melihat Jovan beraktivitas di dapur. Apa dia selalu makan di luar? Aku sendiri nggak mungkin terus-terusan makan di luar. Australia negara mahal, jadi aku hanya makan di luar kalau ada kelas seharian penuh. Langganan kami adalah restoran prasmanan dekat kampus yang dikelola oleh orang Indonesia juga. Itupun seporsi dibagi dua bareng Ningsih, karena porsi makanannya yang melimpah ruah.

Di kelas, aku bisa bergaul dengan cepat. Selain Allison, aku sekarang kenal Diana dari Spanyol, Alex dari Chili, Govinda dari India, dan Alva dari Tiongkok. Senang rasanya punya banyak teman dari berbagai negara! Di jam istirahat, kami banyak mengobrol soal kebiasaan di negara masing-masing. Oh ya, Terry yang sebelumnya magang di Student Center itu juga termasuk teman yang akrab denganku. Kami sudah dua kali mengerjakan tugas kelompok.

Dibandingkan gengku yang lebih "internasional", Jovan akrab dengan anak-anak lokal Australia. Bahasa Inggrisnya juga sudah lebih native, logatnya kian menyerupai penduduk lokal. Terry pernah mengobrol beberapa kali dengan Jovan dan dia kaget karena tahu bahwa aku bukanlah satu-satunya orang Indonesia di kelas. Menurutnya, sebagai sesama orang Indonesia, seharusnya aku akrab dengan Jovan. Aku cuma tersenyum mendengar itu. Terry nggak tahu kalau aku sama Jovan ibarat anjing sama kucing. Aku kucing dan dia yang jadi anjingnya, tentu saja.

Pagi ini aku memaksa diriku bangkit dari pelukan hangat selimut. Di luar masih gelap, padahal jam di ponselku menunjukkan sudah jam tujuh pagi. Dan suhunya cuma empat derajat Celsius saja!

Aku teringat bahwa di setiap kelas kami punya jatah bolos maksimal empat kali. Selebihnya, kami akan gagal dan harus mengulangi kelas itu. Sekarang sudah minggu keempat dan aku belum pernah bolos sekalipun. Apa sekarang saat yang tepat untuk bolos?

Hmm, tunggu dulu. Aku nggak boleh bolos. Aulia si anak beasiswa so pasti rajin!

Apalagi karena semalam aku begadang mengerjakan moodboard – sebuah papan berisi kolase gambar dan tulisan untuk inspirasi. PR mahasiswa desain semuanya berhubungan dengan kreativitas dan nggak cuma menuntut kerja otak, tapi juga kerja tangan. Jadi kuhabiskan seharian kemarin menggunting gambar-gambar, memotong-motong selotip, melipat-lipat kardus, dan menggambar demi membuat moodboard yang kece. Aku nggak boleh dapat nilai lebih rendah dari B untuk tugas ini.

Aku bangun dari tempat tidur. Kupasang earphone lalu kuputar lagu-lagu di playlist Morning Motivation di Spotify. Aku mulai bergoyang mengikuti irama lagu sambil merapikan kamar. Pasti tampak konyol, tapi aku sering melakukannya untuk meningkatkan mood.

Teman Kos Dari Neraka [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang