"kamu akan djodohkan dengan seseorang" sambung Mamanya.
Apa???
Seketika Adisty terdiam, seakan jiwanya hilang entah kemana. Kata-kata Mamanya terulang-ulang bagai kaset rusak di benaknya.
Linda yang melihat perubahan raut wajah anak nya merasa tidak enak. Dia sudah mengira pasti Adisty akan terkejut dengan hal ini. Tetapi mau bagaimana lagi, ini perintah dari Eyang Adisty.
"Ta..tapi.. Ma, kenapa harus Adisty? Kenapa gak Kakak Dimas aja?" Kata Adisty.
"Tidak bisa nak, ini sudah keputusan eyang kamu" Linda mengusap-ngusap punggung Adisty lembut. Dia merasa kasihan dengan anak gadisnya ini.
"Sebenarnya ada apa ma? Kenapa eyang yang menjodohkan Adisty? Adisty kan masih sekolah, masih ingin mengejar cita-cita ". Adisty masih ingin merasakan masa mudanya, dari pada harus mengurus rumah tangga. Membayangkan saja membuatnya merinding. Dia tidak ingin nikah muda.
"Eyang menjodohkan kamu karena sesuatu, Mama tidak bisa mengatakannya."
"Tapi Adisty masih sekolah, Adisty gak mau nikah muda".
"Mama juga tidak mau menjodohkan mu, tetapi ini sudah keputusan keluarga besar". Adisty hanya bisa pasrah. Jika memang ini keputusan Eyangnya dia tidak akan bisa membantah. Semua keluarga besar sangat menghormati Eyangnya itu. Karena ia yang paling tertua diantara keluarga besarnya.
"Bagaimana? " Tanya Linda khawatir.
"Mau gimana lagi ma? Adisty tidak bisa menolak perjodohanya"
"Ok kamu siap-siap ya? Soalnya sore nanti kamu bakal ketemu sama orang yang akan dijodohin sama kamu".
"Iya ma" Kata Adisty lesu. Dia tidak bisa berkata-kata lagi. Mimpi untuk mengejar cita-cita sepertinya akan terhalang oleh perjodohan ini. Adisty hanya bisa pasrah dan berdo'a, semoga Allah memberinya yang terbaik.
***
Acara yang diadakan di gedung hotel bintang lima itu sangat ramai oleh tamu undangan. Semua terlihat bahagia dan menikmati pesta. Tetapi tidak dengan Adisty. Dia terlihat hanya duduk di pojok rungan.
Dia hanya sambil melihat orang-orang yang sedang berdansa. Termasuk Papa dan Mamanya. Adisty tersenyum kecil ketika melihat pancaran kebahagian di kedua mata Mamanya. Mamanya terlihat senang memiliki waktu bersama sang suami yang jarang dia miliki.
Tapi Adisty sadar, mungkin dia akan jarang melihat mama nya yang sangat dia sayangi. Karena cepat atau lambat Adisty akan menikah.
Dia jadi mengingat perjodohan nya. Dia penasaran siapa yang akan dijodohkan dengannya? Apakah om-om? Atau bapak tua dengan perut buncit? Membayangkan saja dia merinding. Dia bisa apa? Menolak pun tak bisa.
Ketika Adisty memikirkan tentang perjodohan nya. Seorang wanita paru baya datang menghampirinya dengan senyum keibuan. Dan terlihat umur nya hampir sama dengan Mamanya.
"Kamu Adisty kan?" Tanya wanita tua itu.
"Eh iya tante" Kata Adisty kikuk. Dia merasa asing dengan wanita ini.
"Kok sendirian disini? " tanyanya.
"Hehe... Emang lagi pengen sendiri tan? " Balas Adisty canggung. Dia merasa bingung dengan kehadiran wanita ini.
"Kamu bingung ya sama tante..?"
"Eh.. "
"Nama Tante Risa, tante ibu dari orang yang akan dijodohkan dengan kamu" Adistya terkejut.
Tante Risa ini calon mertua aku? -Batin Adisty.
"Ayo, makan sama Tante, kamu pasti belum makan? "
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Teen Fiction"Percayalah bahwa cinta bisa datang kapanpun dan dimana pun walaupun dari dua orang yang saling membenci" #ongoing GummySugar