Hari ini Raina tidak masuk karena ia harus beristirahat akibat lemparan bola yang mengenainya kemarin siang. Raina masih merasa pusing ia hanya berbaring di tempat tidur. Maminya memberikan obat penambah darah agar darah yang kemarin keluar tergantikan dan bertambah.
Raina mulai jenuh ia melakukan kegiatan menggambar dan membuat cerpen. Memang Raina jago menggambar dan mengarang cerita.
line
Suara handphone membuat Raina mengalihkan kegiatannya dari buku gambar ke handphone.
Rakanya Permana:
Hai, udah sehat?
Pulang sekolah boleh ga gua ke rumah lu?Mikhaila Raina:
Alhamdulillah udah mendingan
Boleh ajaRakanya Permana:
Yaudah see youApa? Rakanya mau ke rumah. Raina pergi berdiri di depan kaca melihat wajahnya yang pucat, sepertinya ia tidak mau terlihat pucat di depan Rakanya.
"Gua harus cantik! " Benaknya.
Raina bergegas pergi ke kamar mandi, berdandan agar terlihat segar tidak seperti mayat. Ia memilih memakai baju garis - garis hitam putih, dan celana ¾ berwarna putih, juga mecepol rambutnya dengan jedai. Ia berkaca melihat dirinya yang sudah perfect untuk bertemu Rakanya.
Dari bawah mami Raina memanggilnya untuk menemui seseorang yang ada si bawah. Raina langsung menemui orang yang ada menemuinya.
Raina terkejut saat ia melihat siapa yang datang, ia kira sahabat kelasnya tapi ternyata bukan. Tamu itu tersebut seorang laki - laki yang dulu pernah bersama.
"Ka Aby?" Sapa Raina heran. Mereka bersalaman ditambah cipika cipiki. "Kaka denger kamu kena lempar bola basket, bener?" Lanjutnya.
"Hmm iya ka, tapi udah gapapa. Ada apa kesini? " Ucapnya.
"Kaka cuma mau jenguk kamu"Jawabnya. Raina mengangguk perkataan Ka Aby, ia kecewa karena yang datang bukan Rakanya.
Aby adalah orang yang dulu pernah dekat dengan Raina saat smp dan sekarang mereka satu sekolah lagi.
-----
Suasana hening tidak ada yang memulai percakapan, hingga tamu yang di tunggu datang. Ekspresi wajah Raina berubah derastis yang tadinya datar sekarang sudah tersenyum.
"Hai Rai!" Sapa Rakanya dengan cipika cipiki. "Ini siapa?" Lanjutnya dengan menunjuk Aby.
"Oh ya, kenalin Gua Abyaz. Kelas XI IPA 2" Dengan menyodorkan tangan kanan memulai perkenalan. Rakanya membalas salaman itu.
"Rakanya" Jawabnya singkat dengan mengangkat sebelah alis. "Ini gua bawa kesukaan lu" Menyodorkan paperbag.
"Wuiiih makasih ka" Wajah Raina sangat sumringah.
"Suka?" Tanyanya. Raina mengangguk, Rakanya sedikit mengacak - ngacak rambut Raina.
Aby mulai cemburu melihat dua orang di depannya. "Andaikan waktu bisa diputar" Benaknya.
"Lu siapanya Raina?" Tanya Aby pada Rakanya.
"Gua? Tanya aja sama Raina. Kalo kaka siapanya Raina?" Balasnya balik menanyakan statusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take My Body
Teen Fiction"Sisa - sisa kenangan yang kau tanamkan dan kau titipkan dalam tubuhku akan selalu ku jaga dan ingatlah, meskipun kau pergi kenangan ini akan selamanya ada dalam diriku." -Mikhaila Raina Terkadang orang yang kita sayangi akan pergi lebih cepat.Sepe...