"Emm bukannya aku kemal ya,tapi kamu sakit apa sih?" Tanyaku.
"Sebelum kamu mulai ngomongin hal yang gak jelas,bisa kan kamu bilang terima kasih.."
"Makasih ya..." ucapku sambil tertunduk.
Dia pun menoleh ke arahku.
"Makasih udah nolongin aku dua kali,aku bener bener berterima kasih sama kamu.Sebenernya kalo waktu itu kamu gak ngatain aku bego aku pasti udah bilang makasih sama kamu.Aku ini ya emang kadang kadang bego sih,ehhh bukan bego tapi unik,iya unik..."ocehku.
Dia tersenyum dan hal itu baru aku lihat untuk pertama kalinya.
"Yaelah mau pake jaim segala,pake senyum senyum tapi giginya keliatan lagi haha..."ucapku.
Dia pun sadar dan hanya berdeham.Tapi aku tau dia ini sebenarnya orang baik yang tidak bisa mengekspresikan perasaannya.
"Nama aku Noya.."
"Aku udah tau.."
"Yaa syukur deh kalo kamu udah tau,o ya kamu sebenernya tinggal dimana sih?"
"Di komplek Permata.."
"Aku juga tinggal di komplek itu tapi aku gak pernah liat kamu sebelumnya.."
"Aku baru pindah.."
"Ohhh..pantes aja aku pernah liat kamu lagi jalan di deket rumah aku.Ehh anak ba..."
"Navin.."Potongnya.
"Iya iya,Navin menurut aku nih kamu lebih nyenengin kaya gini dibanding kalo lagi di sekolah.Kamu itu kalo disekolah gak pernah ada ekspresi,gak pernah ngomong,gak pernah berinteraksi sama anak yang lain udah mirip tembok berlin tau,harusnya kamu gini nih.."ucapku sambil meletakkan dua jari telunjukku di dekat bibirnya.
Segera ku singkirkan kedua tangan bodoh ini untuk mengusir kecanggungan diantara kami.
Hari itu aku benar benar mulai mengenal dia sesungguhnya.
Tidak terasa sudah sore dan kami harus segera pulang sebelum matahari terbenam di barat."Awww.." jeritku.
"Kenapa?" Tanya Navin.
Aku sadar kalau tadi aku tersandung batu.Tapi kenapa baru terasa sakit sekarang sihh??
"Sini biar aku liat.."
"Aaa...sakit tau!!" Jeritku.
"Kamu bisa jalan?"
"Sakit sih,tapi aku masih bisa jalan kok.."
Sore itu dia mengantarku pulang.
"OMG...bunga aku layu semua.." ucapku lebay.
Aku pun segera menyemprotkan air pada bunga bunga kesayanganku.
"Maafin aku ya,aku lupa nyiram kalian tadi pagi.."
"Kamu pasti demam ya,kenapa ngomong sama tanaman?"
"Aku itu dari kecil suka banget sama bunga.Bunga disini semuanya aku yang tanam.Aku percaya kalo tanaman punya perasaan yang lebih peka dari kita.Saat aku merasa senang bunga yang aku tanam juga akan merasa senang dan saat aku sedih bunga bunga disini juga akan ikut sedih"
"Konyol.."ucapnya kemudian pamit untuk pulang.
Aku tau aku ini memang konyol..
Tapi kamu akan liat bagaimana si konyol ini akan membuatmu terpukau..
Saat itu bisakah kau ceritakan kisahmu?
KAMU SEDANG MEMBACA
I KNOW WHO IS LOVE YOU
Romancesatu cerita dimana aku pernah satu kali kehilanganmu