Sore itu suasana di kota sangat ramai,para pekerja kantor sudah keluar dari gedung-gedung bertingkat yang sudah menjadi rumah ke-2 mereka,berbeda dengan Santoso papah Ocha yang sudah pulang lebih awal dari kantornya.
"Cha,ke mall yok..belanja bulanan buat kebutuhan dapur" ajak Santoso menemui Ocha yang duduk-duduk santai di Sofa sambil nenonton tv serta ngemil. "yuk..sekalian belanja baju-baju Ocha,ya pah.." rengek Ocha seperti anak kecil.
"Iyaa..sekalian ajak tuh si Petrus takut nya kalo di tinggal malah keluyuran lagi..ini jugakan udah sore apa lagi Mama citra belum pulang dari toko kue nya"
"oke,pah..Ocha mau ganti baju dulu ya pah.." pamit nya,lalu berlari kelantai 2 dimana letak kamar nya berada di sebelah kamar Petrus.
setelah selesai berdandan Ocha langsung menghampiri Petrus "trus..petrus.." panggil Ocha dari luar kamar Petrus sambil mengetok pintu kamar Petrus.
"KENAPA??..BUKA AJA NGGA DI KUNCI KOK.." teriak Petrus dari dalam kamar nya,Ocha menurut langsung membuka kamar Petrus, "Ayokk diajak papah belanja" ucap Ocha menggunakan kalimat persuasif. "enggah ah..males" tolak Petrus,yang masih duduk bersandar di pembatas kasur nya.
"Ihhh..lo di bilangin susah ya. tinggal nurut sama perintah orang tua aja apa susah nya sih?" omel Octa "kakak Ocha,yang cantik se isi rumah ini..gua bilangin ya belanja itu buat para wanita,dan papah juga kenapa sih pakek acara belanja-belanja segala,ngga sadar umur apa?" ejek Petrus.
"aaaaaaaaawww.." Petrus berteriak saat merasa kan telinga nya di tarik kencang. "ikut ngga?kalo ngga gua adu in semua kelakuan lo yang sebenar nya ke mamah,biar lo di omel in" ancam Ocha. "iya-iya gua ikut..ya udah gua mau ganti baju dulu,sana keluar lo" balas Petrus sambil mengusap lembut telinga nya yang terasa panas dan memerah.
***
Kini Ocha,Santoso dan Petrus berada di salah satu mall terdekat di daerah rumah nya.
Ocha berjalan menaiki Eskalator mall,bersama dengan Petrus disebelah nya yang hanya fokus menatap layar handphone nya,mereka mulai berpisah arah dengan Santoso sejak dari jalan pintu masuk mall.
"Trus,lo mau ikut gua apa mau sendirian?" tanya Ocha sambil nenyenggol lengan Petrus hingga membuat handphone yang di pegang Petrus hampir melesat dari tangan nya.
Ptrus mendengus kesal serat memutar bola mata nya jengah "hiishh..biasa aja bisa ngga sih?" sentak Petrus. "Gua cuma tanya doang gitu aja ngegas sopan dikit napa sama orang yang lebih tua?" ceramah Ocha.
"Iya kakak Ocha,gua ikut lo aja deh.." balas Petrus malas,Ocha hanya geleng-geleng.
"kak,gua mau ke tempat rak parfum dulu ya.." pamit Petrus sambil mengantongi handphone nya kesaku celana jeans nya. Ocha hanya membalas dengan gumaman kecil.
Ocha yang merasa lelah keliling-keliling dengan mendorong-dorong keranjang trolinya yang ber isi belanjaan nya dan adek nya si Petrus. Ia meletakkan keranjang trolinya di sebelah sudut ruangan besar itu.
Ocha langsung melesat kan langkah kakinya menuju lemari es,berisi minuman-minuman dingin Ia memasukan beberapa lembaran uang ke dalam lubang persegi untuk membayar minum nya lalu membuka kulkas itu dan mengambil minuman dingin dari sana.
Ia langsung membalikkan badannya dan..
Brruukk..
Ocha menabrak seorang lelaki ber tubuh lebih tinggi darinya,berkulit hitam manis dan mengenakan hodie berwarna hitam. "Ups..maaf" ucap nya merasa bersalah. "Iya gapapa" balas lelaki itu. "Permisi" pamit Ocha menyingkir dari hadapan lelaki itu.
"Tunggu..lo Ocha kan?anak 11 IPA 1?" tebak lelaki itu dan mampu membuat langkah kaki Ocha berhenti. "Iya kok lo tau?" tanya Ocha heran "lo ngga kenal gua?" tanya lelaki itu balik bertanya,Ocha menggeleng cepat.
"Masa sih?semua anak SMA HARAPAN BANGSA itu kenal gua loh..dan gua juga kenal lo banget loh" Ucap lelaki itu menyombongkan diri nya sendiri. "Maaf tapi gua ngga kenal lo,kalo lo banyak di kenal orang kok gua ngga tau,antara gua yang jurang update atau lo yang ngaku-ngaku famous?" curiga Ocha.
Pria itu menghembuskan nafas nya kasar. "Lo kakak nya Petrus kan?" Ocha mengangguk "mana dia?lo tanya deh dia pasti dia bakal bilang iya..kalo gua itu Yohanes putra selatan anak 12 IPA 3" jelas lelaki itu, mendengar kalimat itu mampu membuat mata Ocha terbelalak lebar.
Ia meremas botol yang Ia genggam kuat-kuat. " jadi ini yang nama nya Yohanes kakak kelas yang famous itu?? Oh my god apa yang gua lakuin barusan??gua baru aja bentak-bentak dia!" umpat Ocha dalam hati.
"Santai aja kalik...gua ngga bakal marah kok,ohh iya duduk disana yukk..masa kita mau ngobrol di tengah jalan gini" ajak Yohanes,Ocha mengikuti Yohanes dari belakang.
Mereka duduk di pinggir ruang an itu di bangku kecil yang di sediakan disana,Ocha duduk sambil memegangi stang trolinya. "Eemmm...maaf ya kak kalo tadi aku bentak-bentak kakak" ucap Ocha merasa bersalah.
"Iya ga papa kok"
"Ohh..iya lo kesini sama siapa?"
Tanya Yohanes sambil melemparkan senyuman manis."Sama Petrus dan Papah" jawab Ocha agak canggung. Yohanes hanya membalas dengan anggukan pelan.
"Broo..ayok pulang" ajak seseorang lelaki bertubuh tinggi,putih,berhidung mancung dan mengenakan hodie berwarna putih serta topi hitam.
Yohanes menatap kehadiran sohibnya itu, "ehh..Cha,kenalin ini temen gua namanya Tio anak 12 IPA 3 juga kok..pasti lo ngga kenal kan?" tebak Yohanes sambil tersenyum jail. Ocha hanya nyengir. Sedangkan Tio hanya membalas dengan senyuman manis nya.
"Masih lama ngga?" tanya Tio pada Yohanes "ntar lo duluan aja" jawab nya singkat,lalu Tio berjalan ke lantai bawah untuk keluar .
"Ta,gua minta nomor Wa lo dong"
"Ketik di sini ya.." ucap nya sambil menyodorkan benda pipih miliknya.Ocha menerima nya lalu menuliskan nomor handphone nya.
"Gua duluan ya...ntar kita lanjutin di chat, oh iya adek lo mana?" tanya nya sambil memasukan handphone nya ke dalam kantong hodie nya.
"Itu di deket rak parfum"
Yohanes menatap tempat yang di tunjukan Ocha,lalu melambaikan tangan nya ke arah Petrus,dan Petrus menyadari itu Ia hanya bisa membalas dengan senyuman khas nya dan lambaian tangan.
"Gua duluan ya...ntar lo online Whatsapp ya. Mau ada yang gua tanya in ke lo" peringat nya sambil berpamitan.
"Oke" balas Ocha.Lalu Yohanes kakak kelas Ocha itu pergi meninggalkan jejak nya di mall besar itu. "Itu Yohanes kan kak?" tanya Petrus tiba-tiba yang datang dari belakang. "Iya.." balas Ocha sambil menarik napas mengatur napas nya yang baru saja kaget.
"Ohh..ngapain?" tanya Petrus lagi. "Kepo!" cercah Ocha. Petrus manyun-manyun tak jelas. "Ya udah yukk.nyamperin papah" Ocha mulai mendorong keranjang trolinya,Petrus mengikuti dari belakang.
Setelah dari mall,Santoso meluncurkan mobil nya ke toko kue Istri nya atau bisa dibilang Ibu tiri dari Ocha dan Petrus.
🍃🍃🍃Hayy...Sayang-sayang nya akoh..gimana cerita bagus ngga?? Komen ya... Jangan lupa kasih ★ oke??😊🙏
Jangan lupa juga follo akun ini @luviluvi3 (cerita MyLove MyHappiness dan @kendedes05 (cerita Ariien dan Yuno)
Follow Ig:
@malau_luvi
@martzandha13
@alfitoAk

KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Friend (Selow Update)
Подростковая литератураSemua terasa sempurna saat kau mulai hadir🍀. Semua terasa berharga saat Ia sudah tiada🍃. Jadi jangan pergi jika kau tak ingin melihat ku terpuruk🌿. Hidup ku dan hidup mu sama hancurnya, jika tidak saling melengkapi kita tidak akan bisa menjadi s...