Happy Reading, guys!♡~~~
Jam menunjukkan pukul 19.00. Sudah di pastikan, pasti Hilmi akan marah bila Arsyi dan juga Lysa pulang semalam ini.
Mobil milik Abi berhenti di pekarangan rumah Arsyi. Memang tadi Bunda meminta Abi agar mengantarkan Arsyi pulang menggunakan mobil.
Arsyi menoleh pada Abi. "Makasih, ya. Makasih buat semuanya."
"Semuanya?"
Arsyi mengangguk, "Udah buat adik gue bahagia hari ini. Gue udah lama ga liat dia sebahagia tadi."
Abi hanya mengangguk walaupun ia tak mengerti. Arsyi kemudian pamit dan turun dari mobil Abi.
Arsyi turun sambil menggendong Lysa yang sudah tertidur di pelukannya. Arsyi kemudian membuka gerbang dan melihat mobil Abi sudah melesat jauh.
Dengan keberanian yang sedikit, Arsyi memasuki rumah itu. Saat ia membuka pintu, benar saja. Hilmi sudah ada di sana sambil berkacak pinggang.
"KENAPA BARU PULANG? MAU JADI ANAK NAKAL KAMU YA PULANG MALAM?! TERUS TADI ITU SIAPA?!" Sambar Hilmi langsung.
"Bukan siapa-siapa, Ma. Dia cuman temen Arsyi di sekolah," Jawab Arsyi sambil menurunkan Lysa dari gendongannya. Karena hal ini membuat Lysa terbangun.
"Boong tuh, Ma. Itu pacarnya. Si Abi. Baru juga jadian tadi, udah sampe malem mainnya," Ucap Gema yang baru saja dari lantai atas.
"Bener itu, Arsyi?!" Ucap Hilmi sambil menarik rambut Arsyi.
"I-iya, Ma," Jawaban Arsyi membuat Hilmi semakin menarik rambutnya kencang kemudian menghempaskannya membuat Arsyi terjatuh.
"Kakak!" Teriak Lysa kemudian menghampiri Arsyi. Hal seperti ini sudah wajar bagi Arsyi.
"KAMU TUH YA! UDAH NUMPANG DI RUMAH SAYA! BUKANNYA TERIMA KASIH MALAH NGELUNJAK! CEPET KERJAIN TUGAS KAMU!"
Arsyi mengangguk patuh. Hilmi kemudian pergi masuk ke dalam membuat Arsyi menangis pelan. Lysa yang melihatnya memeluk Arsyi.
Arsyi kemudian langsung mengerjakan tugasnya tanpa berganti baju terlebih dahulu. Lysa sudah Arsyi suruh untuk masuk ke kamar padahal tadi dia sangat ingin membantu Arsyi.
Setelah membuat sarapan untuk Mama dan Kakaknya, Arsyi memanggil mereka. Dan barulah setelah itu ia ke kamar dan mandi.
Selesai mandi, dia terlentang di kasur sambil memandang Lysa yang sedang belajar.
"Kakak, ini caranya gimana?" Tanya Lysa membuat Arsyi berjalan menghampirinya.
"Ini kamu tambahin terus kamu kurangin aja, Ca. Ini kan 3 terus kamu tambah sama 5. Jadinya 8. Kamu kurangin lagi sama angka yang ini jadinya berapa," Jelas Arsyi membuat Lysa mengangguk mengerti.
"ARSYI! SINI KAMU!" Teriak Hilmi dari bawah membuat Arsyi menghela napasnya.
"Kakak gausah ke sana. Ica takut nanti kakak kena marah lagi sama Mama," Ucap Lysa sambil menahan tangan Arsyi supaya tidak pergi.
Arsyi kemudian melepaskan tangan Lysa yang menggantung di tangannya. "Gapapa, Ica. Kakak baik-baik aja. Ica gausah khawatir, ya? Ica di kamar aja, gausah keluar."
Lysa mengangguk kemudian Arsyi keluar kamar.
"KAMU TUH LAMA BANGET SIH? PUNYA TELINGA GAK SIH KAMU? DI PANGGIL BUKANNYA LANGSUNG TURUN MALAH ASYIK DI KAMAR!" Hilmi menarik telinga Arsyi kencang membuat Arsyi mengaduh kesakitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Lagi Rahasia
Teen FictionCover by @lunaadaninggar Tentang Arsyi yang menyukai cowok bernama Abi. Cowok ketus, juga judes banget kayak emak-emak komplek. Namun, rasa suka Arsyi harus tersebar sehingga membuat Abi tahu. Namun siapa sangka, Abi justru meminta sesuatu pada Arsy...