Terbongkar sudah

21 3 0
                                    


Happy Reading, guys! ♡

~~~

Hari ini, jadwal olahraga bagi kelas XI Bahasa 2 dan kelas XI IPS 4. Hari ini, kelas mereka di gabung karena pak Surya-- guru olahraga kelas XI Bahasa sedang berhalangan hadir.

Entah kebetulan atau gimana, barisan Arsyi sampingan dengan barisan Abi. Arsyi berada di posisi ketiga dan Abi di posisi keempat. Ini membuat Arsyi tidak bisa bebas bergerak.

"Baiklah, hari ini kita akan berolahraga voli. Supaya cepat selesai, nanti bapak akan bagikan kelompok. Kelompok itu terdiri dari 6 orang. Yaitu tiga orang dari kelompok IPS dan tiga orang dari kelompok Bahasa," Ucap pak Alvi.

Arsyi menurunkan bahunya malas. Voli? Kenapa diantara semua cabang olahraga harus voli? Arsyi sangat lemah dalam permainan voli.

"Oke, kamu yang di kuncir bertiga sama dua perempuan di belakang kamu. Kamu satu kelompok dengan kelompok Abi, Rasi dan Ares," Pak Alvi berucap kembali.

Apa tadi katanya?

"Sa-saya, Pak?" Tanya Arsyi membuat pak Alvi mengangguk.

Sekelompok sama Abi? Sungguh? Itu adalah hal yang sangat diinginkan oleh Arsyi sejak dulu.

"Baiklah kalian bisa ambil posisi sesuai kelompok kalian," Ucapnya. Semua siswa kemudian berjalan ke arah kelompoknya masing-masing. Di satu sisi, Arsyi senang karena satu kelompok dengan Abi. Tapi di sisi lain, dia tidak suka berada di kelompok ini. Ya gimana mau suka, dia di pisahkan dengan Adiba dan satu kelompok dengan Shaula dan Vita. Kedua cewek yang sangat menyebalkan bagi Arsyi. Lihat saja.

"Eh ini pasang-pasangan, gitu?" Tanya Shaula pada Rasi, Ares atau pun Abi.

"Iya," Jawab Rasi.

"Gue mau sama Abi dong," Ucap Vita kembuat Shaula menoleh ke arahnya.

"Enak aja. Orang gue yang nanya ngapa lo yang nyamber," Jawab Shaula.

Mereka terus berdebat hanya untuk yang menjadi pasangan saat melakukan passing atas, passing bawah.

Sedangkan Arsyi hanya memutar bola matanya malas.

Memang, Abi termasuk cowok yang keren dan populer. Makanya, banyak orang yang tau tentang dia.

"Bi, sama gue aja, ya," Bujuk Shaula.

"Engga, Bi. Sama gue aja, yuk. Ntar gue traktir lo di kantin, deh," Bujuk Vita.

Mendengar itu membuat Rasi geleng-geleng kepala, "Nasib orang ganteng emang. Di rebutin mulu."

"Kalian sama Ares atau ga Rasi aja. Gue mau sama Arsyi," Ucap Abi membuat semuanya kontan menoleh. Terutama Arsyi yang namanya di sebut.

"Gue?" Tanya Arsyi membuat Abi mengangguk kemudian jalan ke arah depan Arsyi mengambil jarak.

Sedangkan Vita dan Shaula berdecak kesal. Mereka yang membujuk Abi kenapa malah Arsyi yang di pilih.

Arsyi sungguh sangat senang. Bagaimana tidak, ini Abi yang memilihnya. Bukan dia. Tapi, tunggu dulu. Abi tau namanya dari mana?

"Jangan bengong! Nanti kalo bolanya ngenain lo, gue gamau tanggung jawab," Ucap Abi membuyarkan lamunan Arsyi. Huh, tetap saja Abi ketus dan judes seperti kata teman-temannya.

Arsyi mengangguk patah. Kemudian dia melakukan passing atas dan passing bawah, bergantian dengan Abi.

Satu jam kemudian, olahraga selesai dan mereka bebas ingin melakukan apa saja.

Bukan Lagi RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang