t r e s .

203 27 5
                                    

Guanlin sadar apa yang dia lupakan. Tadi dia sedang buru-buru karena bundanya ingin membuatkan ayahnya teh setelah pulang dari dinas. Tapi Guanlin malah pulang ke rumah satu jam kemudian!

Setengah sepuluh Guanlin memasuki pekarangan rumah, memasukan motor ke dalam garasi dan berlari kecil menuju pintu utama. Guanlin membuka pintu rumah perlahan.

"Assalamua-" belum sempat Guanlin menyelesaikan kalimatnya, kelima anggota keluarganya seketika menoleh sambil terkejut mendapati Guanlin di ambang pintu. Lima anggota keluarga itu pun berlomba-lomba menghampiri si bungsu di pintu depan.

"ALIN KEMANA AJA ANJIR?!"

"Gua kira lu diculik dek."

"BOCIL GUA JANTUNGAN SETENGAH MATI TAU GAK TADI PAS NYUSULIN ELU KE ALFA TAPI GAK ADA ELU DISANA!!"

"Dek kok hpnya gak dibawa?"

"Adek kamu gak papa?"

Guanlin diam saat lima pasang tangan itu membolak-balikkan tubuh Guanlin seenaknya.

"Dek abis dari mana tadi?"

"Bocil kemana aja sih?!"

"Caper banget sih lin. Bikin khawatir aja."

"Adek udah malem juga abis dari mana sih?"

"Adek kok gak pake jaket sih?"

Guanlin terlalu pusing menanggapi seluruh pertanyaan keluarganya itu.

"Satu satu dong!" Kemudian guanlin ditarik menuju ruang keluarga. Dia di dudukkan di atas meja, dan sisanya duduk di sofa masing-masing.

"Abis dari mana tadi kok lama banget?" Kak Yireon dengan tak sabaran langsung menanyainya disusul anggukan yang lain.

"Tadi adek abis beli titipan, terus ketemu temen. Dia abis main dari rumah sepupunya, dia mau pulang naik Grab tapi malah disuruh cancel sama abang grabnya. Trus adek gak tega, adek anterin deh ke rumahnya," lantas kedua orang tuanya dan ketiga kakaknya itu menghela napas lega.

"Kok gak bawa hp sih? Sengaja ya lu caper?" Abangnya bertanya sinis.

"Kan Alin kira sebentar, Bang."

"Jaket kamu mana, Dek? Bukanya tadi Kak Yi udah ngasih?" Guanlin merasa bersalah menatap raut khawatir bundanya.

"Maaf Bun, tadi adek kasih ke temen adek dia kayaknya kedinginan gitu."

"Yaudah dek sekarang udah malem, bobo gih. Kamu tuh ya ada-ada aja," Ayahnya mengakhiri kegiatan Guanlin yang dicecar dengan berbagai macam pertanyaan.

"HUWEE UNTUNG AJA LU GAK KENAPA-NAPA ALIN!!" yah Kak Kyulkyung malah menangis keras, Guanlin makin merasa bersalah kan.

"Kak udah, Alin gak pa-"

"TAU GIMANA SIH ALIN?! HUWAA!!" cape deh Guanlin sekarang Kak Yireon malah ikut menangis. Guanlin kemudian menatap bundanya yang sedang mengucek mata, lalu beranjak memeluk bundanya itu.

"Bunda jangan nangis, adek gapapa. Maafin adek."

Keputusan Guanlin memeluk bundanya menjadi salah kala kedua kakak perempuannya yang masih menangis keras ikut memeluk bundanya dan menangis di telinga kanan kiri Guanlin. Tak lama kemudian ayah dan si abang malah ikutan berpelukan. Guanlin di tengah hanya mendumal karena kesusahan bernapas.

Ah, harusnya tadi dia menuruti saran ayah untuk segera tidur saja.

###

"Teh buat bunda salah beli. Merek yang ini gaenak dek."

campfire • panwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang